Ini yang Dilakukan Pertamina Turunkan Emisi Karbon hingga 29 Persen

Dekarbonisasi Pertamina lebih tinggi dibandingkan target RI

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengklaim telah mengurangi emisi karbon alias dekarbonisasi hingga 29 persen sepanjang 2021. Capaian tersebut lebih tinggi dari target Indonesia sebesar 26 persen pada 2030 yang tercantum dalam Nationally Determined Contribution (NDC) 2030.

"Kita sudah hitung dari tahun 2019, 2020, 2021, posisi kita 2019-2021, kita sudah berhasil menurunkan emisi karbon 27 persen, jadi lebih tinggi dari NDC. 2021 kita potret lagi sudah naik ke 29 persen," kata Nicke, seperti dikutip dari video yang diterima IDN Times, Jumat (2/9/2022).

Nicke kemudian memaparkan tiga strategi yang dilakukan Pertamina untuk bisa mengurangi emisi karbon hingga 29 persen pada tahun lalu.

1. Mengendalikan gas metana

Ini yang Dilakukan Pertamina Turunkan Emisi Karbon hingga 29 PersenPemanfaatan gas metana dari landfill Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar yang diinisiasi oleh Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan sejumlah warga di Balikpapan. (IDN Times/Hafit Yudi Suprobo)

Langkah pertama yang ditempuh Pertamina dalam rangka dekarbonisasi adalah mengendalikan gas methane atau metana dari gas buang yang ada di kilang maupun di hulu.

"Jadi kan dalam prosesnya itu ada yang terbuang ke udara. Nah ini kita tangkap lagi, kita ambil dan gunakan menjadi energi lagi," kata Nicke.

Gas metana, sambung Nicke, selama ini jadi salah satu kontributor polutan yang merusak lingkungan. Maka dari itu, pengendalian gas metana akan terus dilakukan oleh Pertamina untuk meraih dekarbonisasi lebih besar lagi.

"Ini memberikan kotribusi besar sekitar 5,5 jutaan dari 7,4 juta ton (emisi karbon yang dikurangi). Ini akan terus kita tingkatkan karena ini belum semua. Jadi, sebagian besar di kilang sudah, di hulu belum, di tempat-tempat lain juga belum sehingga kita akan terus tingkatkan," katanya.

Baca Juga: Kuota BBM Subsidi Hampir Habis, Pertamina Disebut Gagal

2. Efisiensi energi

Ini yang Dilakukan Pertamina Turunkan Emisi Karbon hingga 29 PersenKilang minyak Pertamina. (Dok. Pertamina)

Langkah kedua yang dilakukan Pertamina dalam rangka dekarbonisasi adalah melakukan efisiensi energi. Menurut Nicke, strategi tersebut jadi cara termudah dan tercepat untuk menurunkan emisi karbon.

Efisiensi energi erat kaitannya dengan sisi permintaan atau demand side. Hal itu dilakukan dengan mengubah perilaku konsumen agar lebih hemat energi.

"Menurut kajian atau studi yang ada, dengan efisiensi energi ini bisa menurunkan emisi karbon hingga 40 persen, tapi tentu ini memerlukan dukungan dari semua elemen masyarakat," ujar Nicke.

3. Carbon Capture Utilisation and Storage (CCUS)

Ini yang Dilakukan Pertamina Turunkan Emisi Karbon hingga 29 PersenIlustrasi PT Pertamina EP Cepu. (Dok. PT Pertamina EP Cepu)

Langkah ketiga yang ditempuh Pertamina untuk dekarbonisasi adalah dengan menerapkan Carbon Capture Utilisation and Storage alias CCUS.

CCUS merupakan reservoir kosong yang digunakan untuk menyimpan emisi gas karbon atau CO2 seperti diterapkan Pertamina di Kilang Sukowati.

"Keekonomiannya sangat bagus yang di Sukowati karena produksi dari migas bisa meningkat apalagi dalam kondisi hari ini ketika terjadinya geopolitik, harga migas ini melambung maka berapapun peningkatan produksi akan sangat baik untuk suplai domestik crude dan gas di dalam negeri," tutur Nicke.

Nicke menambahkan, berdasarkan perhitungan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi penyimpanan di CCUS mencapai 2 triliun CO2.

4. Pertamina turunkan emisi karbon hingga satu juta ton per tahun

Ini yang Dilakukan Pertamina Turunkan Emisi Karbon hingga 29 PersenIlustrasi pipa eksplorasi di PT Pertamina EP Cepu. (Dok. PT Pertamina EP Cepu)

Sebelumnya diberitakan, dengan srategi tersebut Pertamina berhasil mengurangi emisi karbon hingga satu juta ton per tahunnya.

Pada 2020, Pertamina berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 6,4 juta ton.

"Maka di 2021 kita berhasil menurunkan 7,4jt ton CO2. Ada penurunan satu juta ton emisi karbon yang dihasilkan per tahun. Ini akan terus kita tingkatkan karena target kita adalah mencapai 30 persen di 2030, lebih tinggi dari target nasional," kata Nicke.

Baca Juga: Pemerintah Mau Capai Emisi Nol Karbon, Selamat Tinggal PLTU Batu Bara!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya