Investor Asing Sudah Tertarik Berinvestasi di Bukit Algoritma

Menargetkan nilai investasi hingga Rp18 triliun

Jakarta, IDN Times - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyebutkan telah ada beberapa investor yang tertarik untuk menanamkan dananya di Silicon Valley-nya Indonesia, yang rencananya dinamai bukit aBukit Algoritma.

Budiman menyatakan, investor tersebut kebanyakan datang dari luar negeri dan tertarik untuk menanamkan uangnya dalam pembangunan kawasan Bukit Algoritma.

"Untuk investor kawasan, yang memang masih banyak datang dari luar negeri. Ada investor dari Amerika Utara sudah menyatakan minat dan juga ada dari China. Ini sudah ada surat komitmen yang sudah dikirimkan," kata Budiman, saat dihubungi IDN Times, Senin (12/4/2021).

Budiman menambahkan, investor yang tertarik itu datang dari sektor teknologi lantaran memang Bukit Algoritma bakal ditujukan sebagai sebuah pusat penelitian dan pengembangan (research and development), termasuk pengembangan sumber daya manusia Indonesia, khususnya generasi muda.

"Sektor teknologi semua, tetapi nanti tetap ada juga ke pengembangan riset-riset ilmu sosial yang nanti bisa berdialog dan berinteraksi dengan perkembangan sains dan teknologi," jelas dia.

Sementara itu, untuk investor dalam negeri, Budiman juga menyatakan sudah ada beberapa yang tertarik berinvestasi di Bukit Algoritma. Namun, berbeda dengan investor asing, investor dalam negeri lebih tertarik untuk menanamkan dana di sektor tenant atau penyewa.

Baca Juga: Bukit Algoritma, Silicon Valley Indonesia Segera Dibangun di Sukabumi

1. Bukit Algoritma bakal berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat

Investor Asing Sudah Tertarik Berinvestasi di Bukit AlgoritmaIDN Times/Margith Juita Damanik

Bukit Algoritma akan dibangun di Sukabumi, Jawa Barat, dan akan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0. Budiman sendiri merupakan Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO. Bersama PT Amarta Karya (AMKA), BUMN yang bergerak di bidang konstruksi, Kiniku akan menjadi pihak yang membangun Bukit Algoritma.

Adapun lokasi pembangunan Bukit Algoritma tepatnya di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi, dan akan dibangun di atas lahan seluas 888 hektare.

Menurut Budiman, pembangunan Silicon Valley Indonesia ini merupakan impiannya sejak dulu. Dia merasa impiannya untuk bisa melihat Indonesia masa depan yang punya banyak kawasan pusat pengembangan inovasi dan teknologi bakal segera jadi kenyataan.

"Ini merupakan mimpi jangka panjang. Untuk tahap pertama selama tiga tahun, AMKA menjadi mitra kepercayaan untuk membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi dan fasilitas‐fasilitas lainnya," kata Budiman seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (11/4/2021).

2. Sukabumi dinilai sebagai lokasi yang sangat strategis

Investor Asing Sudah Tertarik Berinvestasi di Bukit AlgoritmaPemandangan kawasan wisata Ciletuh Geopark, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (28/9). (ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan)

Business Development Advisor AMKA Oki Fahreza menambahkan, pembangunan kawasan inovasi teknologi 4.0 Sukabumi sangat strategis, sebab memiliki infrastruktur pendukung yang terbilang memadai.

Kawasan ini memiliki akses Tol Bocimi (Seksi 2 Cibadak), Pelabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR) Wisata dan Perdagangan Pelabuhan Ratu, Bandara Sukabumi Cikembar (yang akan dibangun), serta double track KA Sukabumi.

“Karena itu, kami akan melakukan best effort dan best practice, serta bergandengan tangan dengan pihak‐pihak yang berkepentingan agar proyek yang dipercayakan pada AMKA ini bisa dilaksanakan dengan lancar," ujarnya.

Baca Juga: 11 Meme Kocak Canggihnya Warga Bukit Algoritma, Bikin Ngakak

3. Dana Rp18 triliun disiapkan untuk pembangunan tahap pertama Bukit Algoritma

Investor Asing Sudah Tertarik Berinvestasi di Bukit AlgoritmaIlustrasi uang (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Terkait rencana pembangunan Silicon Valley Indonesia ini, Direktur Utama AMKA Nikolas Agung dan Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari Dhanny Handoko mengatakan, pada tiga tahun pertama sebagai tahapan awal, nilai total proyek diperkirakan akan mencapai angka 1 miliar euro atau setara Rp18 triliun.

Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kualitas ekonomi 4.0, meningkatkan pendidikan dan penciptaan pusat riset dan pengembangan untuk menampung ide anak bangsa terbaik demi Indonesia bangkit, serta peningkatan sektor pariwisata.

Menurut Nikolas, pengembangan KEK Sukabumi diharapkan bisa meningkatkan infrastruktur pertumbuhan yang tangguh berkelanjutan, dan mewujudkan pembangunan SDM berbasis iptek sebagai salah satu alat dukung penuh pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Investasi Asing Baru Dominan di Kuartal Akhir, Apa Sebabnya?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya