Jangan Takut Tua, Begini Cara Asyik Siapkan Dana Pensiun

Yuk mulai siapkan passive income dari sekarang!

Jakarta, IDN Times - Sebagai seorang pekerja atau karyawan, kita mesti menyadari akan ada masa ketika diri kita tidak lagi produktif. Bahkan ketika memasuki usia 55 tahun, seorang karyawan sudah mesti pensiun mengingat banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan kebijakan tersebut.

Oleh karena itu, bagi orang-orang yang hanya mengandalkan gaji bulanan dari kantor sebaiknya mulai memikirkan strategi dalam mempersiapkan dana pensiun.

"Ultimate goal dari ngatur uang itu financial freedom, bisa bikin uang bekerja untuk kita. Oleh karena itu, kita membutuhkan passive income," ujar Co-Founder Ternak Uang, Felicia Putri Tijasaka dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (16/9/2022).

Agar bisa memiliki passive income, Felicia menyarankan agar setiap orang perlu mengumpulkan aset yang kelak berguna saat memasuki usia senja.

"Semakin kita cepat memulainya, semakin cepat juga kita bisa pensiun memikirkan uang. Menyiapkan dana pensiun sedari dini memperkecil risiko anak-anak menjadi sandwich generation yang harus menanggung biaya hidup kita di masa tua," ucap dia.

Sebagai informasi, dasar utama untuk menghitung dana pensiun adalah biaya pengeluaran bulanan. Namun, mengingat kebutuhan, umur, dan kemampuan investasi setiap orang berbeda-beda maka jumlah yang diperlukan juga berbeda.

Nah, berikut ini beberapa trik asik dari Felicia untuk bisa mempersiapkan dana pensiun.

Baca Juga: Bingung Siapkan Dana Pensiun? Ini Tipsnya!

1. Berinvestasi di reksadana indeks

Jangan Takut Tua, Begini Cara Asyik Siapkan Dana PensiunUnsplash.com/Markus Winkler

Buat kamu yang masa pensiunnya masih di atas 10 tahun, Felicia menganjurkan untuk berinvestasi di produk yang potensi keuntungannya besar atau setidaknya lebih dari 12 persen setiap tahunnya.

Satu hal yang perlu kamu ingat, semakin besar keuntungan yang dihasilkan, potensi risikonya juga lebih besar.

"Misalnya melalui reksadana indeks. Hal ini cocok bagi mereka yang tidak ingin pusing dan tidak punya banyak waktu luang untuk memilih satu per satu saham," kata Felicia.\

Reksadana indeks, sambung Felicia, lebih simpel dan cocok bagi para investor pemula karena komposisinya sudah mengikuti benchmark seperti IDX30 atau LQ45. Tentunya, hal ini berbeda dengan reksadana saham (RDS) yang masuk dalam kategori active investing yang manajer investasinya aktif menganalisa kinerja saham.

Karakter reksadana indeks itu cenderung tergolong dalam kategori passive investing karena sudah disesuaikan dengan indeks yang ada. Dengan begitu, manajer investasi tidak perlu repot lagi untuk menganalisa dan memilih aset investasi. Jadi secara otomatis, biaya operasional dan management fee-nya juga lebih rendah.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini 3 Hal Penting Perlunya Punya Dana Pensiun

2. Berinvestasi di saham

Jangan Takut Tua, Begini Cara Asyik Siapkan Dana PensiunIlustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain reksadana indeks, Felicia juga menilai saham sebagai ladang yang tepat untuk memupuk dana pensiun. Meski begitu, dia mengingatkan bahwa risiko bermain saham juga besar.

"Tapi jangan sembarangan pilih saham karena ini untuk investasi seumur hidup, apalagi nilainya sangat fluktuatif," kata Felicia.

3. Berinvestasi di aset kripto

Jangan Takut Tua, Begini Cara Asyik Siapkan Dana Pensiunilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemudian yang ketiga adalah dengan investasi di kripto. Namun, ada beberapa catatan penting yang harus kamu perhatikan.

"Pilih aset kripto yang market cap-nya terbesar dan sudah melewati masa krisis dalam beberapa tahun terakhir ini," ucap Felicia.

Di sisi lain, apabila masa pensiun tiba dalam waktu dekat maka diperlukan pendekatan berbeda. Usahakan untuk berinvestasi pada sektor yang minim risiko.

"Kalau pensiun dalam dua atau tiga tahun lagi, sebaiknya pindahkan uang yang tadinya ada di high risk ke aset dengan risiko lebih kecil dan bisa memberikan cash flow. Contohnya di reksadana pasar uang, reksadana pasar tetap, dan obligasi negara," ujar Felicia.

Baca Juga: 4 Tips Investasi Aset Kripto, Pemula Wajib Simak!  

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya