Kado HUT ke-77, Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp5.938 Triliun

Utang pemerintah juga alami penurunan

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) merilis jumlah terbaru utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan II-2022. BI mencatat, ULN Indonesia pada periode ini mengalami penurunan.

Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan II-2022 tercatat sebesar 403 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp5.938 triliun (kurs Rp14.736 per dolar AS).

"Turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar 412,6 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, seperti dikutip IDN Times dari situs resmi BI, Senin (15/8/2022).

Secara tahunan, ULN pada triwulan-II 2022 mengalami kontraksi sebesar 3,4 persen year on year (yoy). Kontraksi itu lebih dalam bila dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 0,9 persen yoy.

Baca Juga: Per Juli 2022, Utang Pemerintah Naik Lagi Jadi Rp7.163,12 Triliun

1. ULN pemerintah juga alami penurunan

Kado HUT ke-77, Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp5.938 Triliunilustrasi utang (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut Erwin menjelaskan, ULN pemerintah pada triwulan II-2022 juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya atau pada triwulan-I 2022.

Posisi ULN pemerintah pada triwulan II-2022 mencapai 187,3 miliar dolar AS atau turun 8,6 persen yoy. Ini lebih besar dari kontraksi pada triwulan-I 2022 yang hanya 3,4 persen yoy.

Dengan demikian, jumlah ULN pemerintah pada triwulan-II 2022 lebih kecil dari triwulan sebelumnya yang mencapai 196,2 miliar dolar AS.

"Penurunan posisi ULN pemerintah antara lain karena adanya pelunasan pinjaman bilateral, komersial, dan multilateral yang jatuh tempo selama periode April hingga Juni 2022," ujar Erwin.

Erwin menambahkan, pelunasan Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang jatuh tempo juga turut mendukung penurunan ULN pemerintah.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Susut, Rupiah Bikin Dolar AS Keok

2. Pengelolaan ULN secara terukur oleh pemerintah

Kado HUT ke-77, Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp5.938 Triliunilustrasi utang negara (IDN Times/Aditya Pratama)

Erwin kemudian mengklaim bahwa pemerintah tetap memanfaatkan utang tersebut dengan hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas pemerintah pada triwulan-II 2022.

Di antaranya untuk sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 15,1 persen dari total ULN pemerintah, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial 24,6 persen, sektor jasa pendidikan 16,6 persen, sektor konstruksi 14,2 persen, dan sektor jasa keuangan dan asuransi 11,7 persen.

"Posisi ULN pemerintah triwulan II-2022 relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruhnya merupakan ULN dalam jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,7 persen dari total ULN pemerintah," kata Erwin.

Baca Juga: Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp5.974 Triliun per Februari 2022 

3. ULN swasta tetap didominasi oleh ULN jangka panjang

Kado HUT ke-77, Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp5.938 Triliunilustrasi utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut Erwin menjelaskan, ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 1,1 persen yoy pada triwulan-II 2022. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan penurunan triwulan sebelumnya yang mencapai 1,5 persen yoy.

Hal itu disebabkan oleh kontraksi yang terjadi terhadap pertumbuhan ULN lembaga keuangan sebesar 0,2 persen yoy, lebih rendah dari kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 5 persen yoy.

Selain itu, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan juga mengalami kontraksi sebesar 1,3 persen yoy dari 0,5 persen yoy pada triwulan-I 2022.

"Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada triwulan II-2022 mencapai sebesar 207,1 miliar dolar AS, sedikit turun dari 207,4 miliar dolar AS pada triwulan-I 2022," kata Erwin.

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar dengan pangsa mencapai 77,3 persen bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap atau air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan, dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.

"ULN tersebut masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 74,5 persen terhadap total ULN swasta," jelas Erwin.

4. Rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB)

Kado HUT ke-77, Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp5.938 TriliunIlustrasi utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun secara keseluruhan, Erwin menilai bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat dan terkendali. Hal itu ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 86,7 persen dari total ULN.

"ULN Indonesia pada triwulan-II 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 31,8 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 33,8 persen," ujar Erwin.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya