Kelar Restukturisasi, Erick Thohir: May Garuda Fly High Again

Erick ingin Garuda Indonesia terbang dengan meraih profit

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akhirnya merampungkan proses restrukturisasi. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengklaim bahwa segala langkah strategis yang dilakukan Garuda Indonesia tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi terbesar dan terkompleks dalam sejarah korporasi Indonesia.

"Seluruh rangkaian pemenuhan kewajiban homologasi selesai dilaksanakan kemarin, setelah right issue tuntas, termasuk partial debt to equity conversion, dan ditutup dengan penerbitan Sukuk tranche baru mengganti Sukuk lama yang di-restuctured. May Garuda fly high again, this time with sustainability and profitability," tutur Erick dalam pernyataan resminya, Minggu (1/1/2023).

Baca Juga: Restrukturisasi Garuda Indonesia Akhirnya Beres

1. Terbitkan Surat Utang dan Sukuk Baru

Kelar Restukturisasi, Erick Thohir: May Garuda Fly High AgainDirektur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Dalam perampungan proses restrukturisasi tersebut Garuda Indonesia turut menerbitkan Surat Utang Baru dan Sukuk Baru pada 28 dan 29 Desember 2022.

Penerbitan surat tersebut adalah rangkaian akhir dari aksi korporasi strategis yang dilaksanakan maskapai pelat merah itu, untuk mencapai tanggal efektif berdasarkan perjanjian perdamaian yang telah dihomologasi Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 27 Juni 2022.

Efektivitas dari seluruh ketentuan perjanjian perdamaian tersebut melengkapi implementasi berbagai tahapan fundamental lainnya, yang telah dicapai Garuda melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Bertepatan dengan momentum penutup tahun, Garuda berhasil merealisasikan komitmennya dalam pemenuhan kesiapan realisasi perjanjian perdamaian, sebagai bagian dari tahapan krusial dalam merampungkan proses restrukturisasi," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulis, dikutip IDN Times, Sabtu (31/12/2022).

Baca Juga: Garuda Indonesia Gabung Holding BUMN InJourney Pertengahan 2023

2. Garuda Indonesia siap laksanakan perjanjian damai mulai 1 Januari

Kelar Restukturisasi, Erick Thohir: May Garuda Fly High AgainIlustrasi pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Uni Lubis)

Irfan menjelaskan dengan pemenuhan berbagai langkah strategis korporasi yang telah dilakukan, Garuda siap mengimplementasikan perjanjian perdamaian secara efektif mulai 1 Januari 2023.

"Membawa misi menjadikan Garuda sebagai entitas bisnis yang memiliki landasan kinerja usaha yang sustain dan solid, menjadi tujuan utama dari langkah akseleratif kami merampungkan proses restrukturisasi ini," tuturnya.

Untuk itu, Garuda menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, yang terus mendukung upaya perusahaan menyelesaikan tahapan restrukturisasi tersebut, utamanya seluruh kreditur yang senantiasa percaya terhadap outlook kinerja usaha Garuda ke depannya.

3. Sejumlah tahapan strategis telah dilalui

Kelar Restukturisasi, Erick Thohir: May Garuda Fly High AgainLivery masker pesawat Garuda Indonesia (Dok.Garuda Indonesia)

Garuda Indonesia telah melalui sejumlah tahapan strategis dalam merampungkan proses restrukturisasi tersebut, mulai dari perolehan putusan homologasi atas perjanjian perdamaian oleh PN Jakarta Pusat, termasuk didalamnya memaksimalkan langkah renegosiasi beban sewa pesawat, restrukturisasi utang jangka panjang, serta instrumen kewajiban usaha lainnya.

Maskapai penerbangan milik negara ini juga secara resmi telah menerima dana penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun, sebagai dukungan terhadap langkah penyehatan kinerja Garuda sebagai national flag carrier.

Sejumlah tahapan fundamental perampungan proses restrukturisasi tersebut, antara lain dilakukan melalui penerbitan saham baru, dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 39.788.136.675 lembar saham, atau senilai Rp7.798.474.788.300 yang meliputan realisasi PMN serta partisipasi pemegang saham lainnya.

Tahapan tersebut kemudian dilanjutkan dengan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), di mana Garuda telah melakukan pendistribusian saham dalam rangka konversi utang 25.806.070.908 lembar saham atau senilai Rp5,05 triliun, termasuk didalamnya realisasi Obligasi Wajib Konversi (OWK).

"Dengan serangkaian pendistribusian saham baru tersebut, Garuda saat ini memiliki komposisi kepemilikan saham yang terdiri dari kepemilikan Pemerintah sebesar 64,54 persen, Trans Airways sebesar 7,99 persen, saham publik sebesar 4,83 persen, serta saham kreditur sebesar 22,63 persen," urainya.

Guna melengkapi penyelesaian tahapan penerbitan saham baru tersebut, Garuda juga telah menerbitkan Sukuk Baru sebagai bagian dari tindak lanjut restrukturisasi Garuda atas Global Sukuk senilai 500 juta dolar AS yang telah direstrukturisasi menjadi sukuk baru dengan nilai pokok sebesar 78.019.580 dolar AS dengan tenor jatuh tempo 9 tahun sejak diterbitkan.

Jumlah distribusi periodik adalah sebesar 6,5 persen tunai, atau selama dua tahun pertama atas pilihan Trustee, 7,25 persen yang harus dibayar dalam bentuk natura (payable in-kind/PIK).

Lebih lanjut, Garuda juga telah menerbitkan instrumen Surat Utang Baru sebagai bagian dari skema restrukturisasi untuk kreditur yang terklasifikasi sebagai pemberi sewa, kreditor sewa pembiayaan, pabrikan pesawat, para vendor MRO dan para kreditur utang usaha luar negeri yang berhak menerima surat utang baru sesuai Rencana Perdamaian dengan jumlah pokok awal 624.211.705 dolar AS dengan tenor jatuh tempo selama sembilan tahun sejak diterbitkan.

Baca Juga: Erick Thohir: Rights Issue Jadi Cara BUMN Gak Bergantung ke Utang

4. Garuda Indonesia pede kinerjanya semakin baik pada 2023

Kelar Restukturisasi, Erick Thohir: May Garuda Fly High AgainPenumpang pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)

Sejalan dengan berbagai langkah strategis yang dilakukan, Garuda juga mencatatkan pertumbuhan kinerja positif, melalui pertumbuhan penumpang secara grup hingga kuartal III-2022 sebesar 37,05 persen menjadi 10.498.823 penumpang dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Trafik penumpang diperkirakan juga akan terus tumbuh hingga 30 persen menjelang penutup tahun ini, jika dibandingkan dengan periode November 2022.

Hal tersebut juga terefleksikan melalui pembukuan kinerja keuangan perusahaan yang sejak pertengahan 2022, secara konsisten terus membukukan kinerja positif.

Dari optimalisasi ketersediaan alat produksi, hingga akhir tahun ini, Garuda dapat mengoperasikan sekitar 53 armada. Sedangkan pada tahun depan, Garuda menargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 66 armada di luar armada yang dimiliki sebanyak 6 armada.

“Dengan outlook kinerja yang terus menunjukan pertumbuhan yang positif serta progress positif yang dicapai Garuda dalam memperkuat landasan hukum atas berbagai tahapan restrukturisasi ini, kami optimistis tahun 2023 akan menjadi momentum Garuda untuk bertransformasi menjadi entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing serta tentunya terus mengedepankan fokus profitabilitas kinerja usaha,” ucap Irfan.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya