Kenaikan Harga Minyak Goreng Diprediksi Bisa Sampai 6 Bulan

Harga CPO dunia masih belum kunjung turun

Jakarta, IDN Times - Peneliti Center of Food, Energy, and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Dhenny Yuartha Junifta memperkirakan kenaikan harga minyak goreng bisa berlanjut hingga pertengahan tahun ini.

Kenaikan itu bisa dipicu juga oleh pemintaan yang melonjak ketika Ramadan dan Idul Fitri tiba jelang akhir kuartal-I 2022.

"Saya melihat (kenaikan harga minyak goreng) bisa sampai lebih dari enam bulan ya, bisa jadi apalagi nanti pas tiga bulan ke depan ada momen Idul Fitri itu dobelnya di situ jadi pas waktu permintaan sudah mulai menurun, justru naik lagi," tutur Dhenny, kepada IDN Times, Rabu (12/1/2022).

1. Penyebab kenaikan harga minyak goreng

Kenaikan Harga Minyak Goreng Diprediksi Bisa Sampai 6 BulanMinyak goreng, sembako yang sering penyumbang inflasi. Foto ilustrasi: IDN Times/Hana Adi Perdana

Dhenny pun menyampaikan penyebab harga minyak goreng di Indonesia yang tak kunjung turun. Penyebab pertama, seperti diketahui banyak pihak karena harga crude palm oil (CPO) internasional yang tak kunjung turun.

Dhenny berkaca dari kondisi krisis global dunia yang terjadi pada 2008 silam. Kala itu, harga CPO internasional juga sempat melonjak dan membuat harga minyak goreng dalam negeri naik.

"Kalau misalkan melihat tren 2008 juga sebenarnya penurunan itu ketika resesi ini sudah kelar ya. Pemulihan sudah selesai baru kemudian permintaan CPO dunia itu menurun, jadi harga pun ikut menurun. Saya melihat pemulihan sekarang itu belum kunjung usai juga ya," kata dia.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng hingga Telur Meroket, Mendag Curhat Sakit Kepala

2. Pemulihan ekonomi dunia belum tuntas

Kenaikan Harga Minyak Goreng Diprediksi Bisa Sampai 6 BulanKebun sawit (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sejalan dengan hal tersebut, kondisi pemulihan ekonomi dunia yang belum tuntas juga turut membuat harga CPO dunia tak kunjung turun.

"CPO juga maahal didorong pemulihan ekonominya yang belum tuntas, istilahnya masih menanjak bahkan kalau kita lihat di China mulai menurun lagi ekonominya karena gonjang-ganjing Omicron dan kalau misalkan ini selesai ada potensi menanjak lagi," ucap Dhenny.

3. Pemerintah bakal naikkan HET minyak goreng

Kenaikan Harga Minyak Goreng Diprediksi Bisa Sampai 6 BulanIlustrasi Minyak Goreng. (IDN Times/Sunariyah)

Sebelumnya diberitakan, sebagai imbas kenaikan harga CPO dunia, pemerintah bakal menyusun harga acuan baru untuk minyak goreng kemasan sederhana.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan membeberkan harga acuan minyak goreng kemasan sederhana kemungkinan besar naik menjadi Rp14.000 per liter.

"Harga acuan ini perlu diperhitungkan kembali. Kita sih sudah ada perhitungannya, kelihatannya di angka Rp14.000 sudah ada, itu yang akan bisa bertahan sehingga pemerintah berdasarkan itu (kenaikan harga CPO), maka perlu menyesuaikan harga acuan," tutur Oke.

Baca Juga: Cara Jadi Agen Minyak Goreng, Ide Usaha Mantul!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya