Kimia Farma: Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Berbayar Aman Digunakan

Vaksin yang dipakai berbeda dengan vaksin gratis pemerintah

Jakarta, IDN Times - Plt Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Agus Chandra menegaskan bahwa vaksin untuk Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu alias berbayar aman digunakan dan kualitasnya tetap terjaga.

Agus menjelaskan, vaksin yang akan digunakan sejauh ini telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan demikian, keaslian dan keamanan vaksin tersebut sudah terjamin.

"Jaminan kalau sudah dikeluarkan oleh BPOM pastinya akan aman dan bermanfaat buat masyarakat. Keaslian vaksin terjamin," katanya, dalam konferensi pers virtual, Minggu (11/7/2021).

1. Vaksin yang digunakan berbeda dari program vaksinasi gratis pemerintah

Kimia Farma: Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Berbayar Aman DigunakanSebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah wabah COVID-19, di Beijing, China, Jumat (4/9/2020). (ANTARA/REUTERS/Tingshu Wang)

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno menyatakan bahwa vaksin yang bakal digunakan dalam vaksinasi berbayar berbeda dengan vaksin pada program vaksinasi gratis dari pemerintah.

Adapun, vaksin yang digunakan untuk vaksinasi berbayar merupakan Sinopharm atau sama dengan jenis vaksin untuk vaksinasi gotong royong oleh badan hukum atau badan usaha.

"Vaksin Gotong Royong Individu ini berbeda dengan vaksin dari (program gratis) pemerintah. Vaksin yang digunakan adalah Sinopharm, sedangkan pemerintah untuk yang gratis memakai Sinovac dan AstraZeneca," ujar Ganti.

Baca Juga: Kimia Farma Layani Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai 12 Juli

2. Vaksinasi berbayar tidak akan mengganggu program vaksinasi gratis pemerintah

Kimia Farma: Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Berbayar Aman DigunakanIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Selain memastikan penggunaan jenis vaksin yang berbeda, Ganti juga menegaskan bahwa vaksinasi berbayar yang dilakukan Kimia Farma tidak akan mengganggu jalannya vaksinasi gratis dari pemerintah.

Hal itu disebabkan vaksinasi berbayar juga program pemerintah untuk memperluas akses vaksinasi demi mempercepat proses herd immunity.

"Ini sama sekali tidak mengganggu vaksinasi program pemerintah, tapi seiring sejalan dengan program pemerintah. Tujuannya untuk mempercepat proses herd immunity, jadi tidak ada singgungan dengan program vaksinasi (gratis) pemerintah," ucap Ganti.

3. Kimia Farma siapkan 40 ribu dosis vaksin sinopharm

Kimia Farma: Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Berbayar Aman DigunakanIlustrasi vaksin Sinopharm Tiongkok. (Twitter.com/New Era Newspaper)

Sementara itu, Kimia Farma telah siap melakukan vaksinasi berbayar sejak besok atau Senin (12/7/2021).

Agus menyatakan bahwa pihaknya menyiapkan 40 ribu dosis untuk vaksinasi berbayar tahap pertama yang bakal dilakukan di delapan titik.

"Di masing-masing titik atau klinik Kimia Farma, kami menyiapkan 5 ribu dosis sambil terus melihat animo dan demand masyarakat," ujar Agus.

Kedelapan lokasi tersebut berada di wilayah yang terkena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yakni Jawa dan Bali.

"Untuk tahap awal, di delapan titik. Tiga di Jakarta, yakni di Senen, Pulogadung, dan Blok-M. Kemudian di Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, dan Bali," kata Agus.

Baca Juga: Kimia Farma Siapkan 40 Ribu Dosis Vaksin untuk Vaksinasi Berbayar

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya