Kisah Mark Cuban, Bos Dallas Mavericks yang Selalu Dipecat Bosnya

Untuk sukses, kamu hanya perlu benar sekali

Jakarta, IDN Times - Siapa tak kenal Mark Cuban? Dia merupakan seorang pengusaha sekaligus miliuner yang namanya juga masyhur di kalangan pecinta NBA, lantaran menjadi pemilik salah satu klub basket Amerika Serikat (AS), Dallas Mavericks.

Kekayaannya kini ditaksir mencapai 4,3 miliar dolar AS atau setara lebih dari Rp62 triliun. Harta kekayaannya tersebut membuat Cuban berada di posisi 177 sebagai orang terkaya dunia menurut Forbes.

Namun, di balik kesuksesannya sebagai seorang miliuner saat ini, siapa yang menyangka kariernya selalu berada di ujung tanduk. Sebelum menjadi kaya seperti saat ini, Cuban sempat jatuh bangun, ia tidak bisa bertahan dengan satu pekerjaan dalam waktu lama.

"Aku pernah keluar atau dipecat dari tiga pekerjaan secara berturut," kata Cuban, dikutip dari Fox Business, Minggu (4/4/2021).

Pria berusia 62 tahun itu memiliki kisah tersendiri yang bisa menginspirasi siapa pun untuk terus berusaha dalam dunia bisnis, jika ingin berhasil dan meraih kesuksesan.

Baca Juga: Kisah Sukses CEO Gelora.id, Mencari Cuan dari Keringat di Lapangan

1. Keluar karena tidak disukai bos

Kisah Mark Cuban, Bos Dallas Mavericks yang Selalu Dipecat Bosnyavator.tv

Setelah lulus dari Universitas Indiana pada 1981, Cuban langsung bekerja di Bank Mellon, Pittsburgh. Tugasnya kala itu adalah mengonversikan segala proses dokumentasi fisik alias kertas ke dalam sistem komputer.

Selama bekerja di sana, Cuban mulai membuat sebuah buletin dan kelompok bersenang-senang yang memungkinkan karyawan lebih muda, untuk bisa saling mengobrol dengan para eksekutif senior. Namun, sang bos tidak menyukai inisiatif yang dilakukan Cuban tersebut.

"Bos mengatakan kepadaku bahwa aku tidak akan pernah bisa dekat dengan dia dan berada di sekitar dia, atau dia siap untuk mendepakku keluar. Sesaat setelah itu, aku sadar bahwa itu ada sinyal bagiku untuk segera keluar dari perusahaan tersebut," ungkap Cuban.

Dari pengalaman itulah, Cuban kemudian bekerja di sebuah waralaba perbaikan televisi bernama Tronics 2000 di Indiana, yang kemudian akhirnya pindah ke Dallas. Di Dallas, ia kemudian pindah ke apartemen dengan tiga kamar tidur untuk tinggal bersama lima orang lainnya.

2. Mencoba membangun bisnis tapi bangkrut

Kisah Mark Cuban, Bos Dallas Mavericks yang Selalu Dipecat Bosnyainduced.info

Cuban tak lama bekerja di Tronics 2000. Setelahnya, dia mengalami kondisi yang sulit, dan bahkan tak memiliki uang sepeser pun pada usianya yang ke-24 kala itu.

Pada saat itu, Cuban terbesit ide memulai menjalankan bisnis dengan berjualan bubuk sendiri. Namun, perjalanan itu juga tidak bertahan lama. Ia bangkrut dalam waktu cepat.

"Aku sempat berpikir bahwa apa yang kulakukan ini akan menjadi sebuah bisnis menjanjikan, tetapi justru itu berakhir hanya dalam kurun waktu sebentar," ungkap dia.

3. Cuban dipecat bos karena tidak patuh

Kisah Mark Cuban, Bos Dallas Mavericks yang Selalu Dipecat BosnyaIlustrasi Dollar (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Setelah sempat memulai bisnis hingga bangkrut, Cuban lalu mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan perangkat lunak komputer bernama Your Business Software.

Di sana, berdasarkan pengakuannya ke majalah Forbes, Cuban menghasilkan uang 18 ribu dolar AS plus komisi atau senilai Rp262 juta selama setahun.

Namun, gaji besar tidak membuat Cuban bertahan lama di sana, karena dia kembali dipecat dengan alasan tidak patuh terhadap bosnya.

Kala itu, Cuban berkesempatan menghasilkan penjualan senilai 15 ribu dolar AS dan mendapatkan komisi senilai 1.500 dolar AS, setelah selama sembilan bulan bekerja.

Angka tersebut sangatlah besar jumlahnya kala itu, dan sanggup membawa dia pindah ke apartemen yang memungkinkan dia memiliki kasur sendiri.

Cuban menceritakan peluang tersebut ke bosnya, sang CEO perusahaan. Kepada bosnya, ia bercerita bahwa dirinya akan mendapatkan kesepakatan dengan klien dan dia akan pergi selama jam kerja di toko.

Cuban juga bilang kepada sang bosnya bahwa dia sudah meminta temannya menggantikan posisinya selama dia pergi, tetapi sang bos tetap melarang dia pergi.

Dia pun nekat tetap pergi sambil berpikir bosnya akan terkesan dengan hasil kesepakatan Cuban dengan kliennya tersebut.

"Alih-alih dapat pujian, aku justru langsung dipecat ketika kembali ke kantor, karena dianggap tidak mematuhi perintah bos untuk tidak pergi dan menutup kesepakatan dengan klien-ku," beber Cuban.

4. Cuban menemukan faktor penentu

Kisah Mark Cuban, Bos Dallas Mavericks yang Selalu Dipecat BosnyaPemain Dallas Mavericks, Luca Doncic dan Kristaps Porzingis. nba.com

Pemecatan karena disebut tidak mematuhi atasan dianggap Cuban sebagai faktor penentu dalam kehidupan bisnisnya.

Cuban kemudian kembali memutuskan membuka bisnis sendiri, yakni sebuah perusahaan konsultan komputer bernama MicroSolutions. Bayangan kegagalan pun selalu terlintas di benaknya, tetapi kali ini ia bertekad sukses.

Singkat cerita, Cuban sukses dengan MicroSolutions dan berhasil menjualnya ke CompuServe dengan harga 6 juta dolar AS.

Dari sana, Cuban kemudian mendirikan Broadcast.com, sebuah perusahaan radio internet yang diakuisisi Yahoo! pada 1999 senilai 5,7 miliar dolar AS.

Kemudian, setahun setelahnya atau pada 2000, Cuban membeli saham mayoritas klub NBA Dallas Mavericks.

"Tak peduli berapa kali kamu gagal. Di bisnis, untuk menjadi sukses, kamu hanya perlu benar sekali saja. Satu kali saja dan kamu siap menjalani hidup (dengan sukses). Itulah indahnya dunia bisnis," tulis Cuban dalam bukunya yang dia tulis pada 2011 berjudul How to Win at the Sport of Business.

Baca Juga: Kisah Sukses Bambukeun, Melirik Potensi Besar dari Limbah Bambu

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya