Kurs Rupiah Melemah ke Rp14.352 per Dolar AS Awal Pekan Ini

Kurs rupiah melemah tipis tujuh poin pada pembukaan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan atau Senin (28/3/2022). Kurs rupiah dibuka melemah tipis tujuh poin ke level Rp14.352 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.50 WIB, kurs rupiah masih terus melemah ke level Rp14.356 per dolar AS atau keok 11 poin (-0,07 persen).

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan akhir pekan atau Jumat, 25 Maret 2022 sore, kurs rupiah menguat enam poin pada level Rp14.345 per dolar AS.

1. Sentimen negatif yang bisa menekan rupiah hari ini

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berpotensi mengalami tekanan hari ini. Ada beberapa sentimen negatif yang bisa menekan rupiah pada hari ini.

Pertama, perang yang masih berlangsung di Ukraina belum menunjukkan perkembangan ke arah kesepakatan damai.

"Perang telah memicu risiko inflasi dengan naiknya harga-harga komoditi di mana inflasi bisa menekan pertumbuhan ekonomi global," kata Ariston, dalam keterangan resmi kepada IDN Times, Senin (28/3/2022).

Kedua, pasar juga masih mempertimbangkan potensi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini. Tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS telah menguat selama tiga minggu terakhir.

"Tingkat imbal obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sempat menyentuh kisaran 2,5 persen pada perdagangan akhir pekan kemarin. Level yang belum pernah disentuh sejak 6 Mei 2019. Kenaikan tingkat imbal hasil tersebut mengindikasikan pasar berekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS akan lebih agresif tahun ini," ujar Ariston.

Terakhir, pekan ini data tenaga kerja AS akan dirilis yang bisa mendukung kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini.

"Tingkat inflasi yang tinggi dan data tenaga kerja yang positif menjadi pertimbangan Bank Sentral AS untuk menaikan suku bunga acuannya," kata Ariston.

Baca Juga: 8 Saham Ini Meroket Saat IHSG Dibuka Melemah

2. Sentimen dalam negeri

Sentimen negatif memang kebanyakan datang dari persoalan di luar negeri. Namun, dari dalam negeri, sentimen positif justru hadir dan mampu mengurangi tekanan terhadap rupiah.

"Pelonggaran aktivitas ekonomi dan surplus neraca perdagangan menjadi sentimen positif untuk rupiah," ujar Ariston.

3. Proyeksi posisi rupiah sore nanti

Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bisa ditutup melemah pada akhir perdagangan sore nanti.

"Hari ini rupiah mungkin bisa melemah ke kisaran Rp143.60 -- Rp14.380, sementara potensi penguatan ke arah Rp14.330," ucap dia.

Baca Juga: Stagnan, Harga Emas Masih Rp999 Ribu per Gram

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya