Luhut Sebut Keran Ekspor Batu Bara Dibuka Kembali Besok

Kondisi PLN dinilai telah mengalami perbaikan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah berencana kembali membuka ekspor batu bara pada Rabu (12/1/2022). Padahal sebelumnya pemerintah melarang adanya ekspor batu bara hingga akhir Januari 2022 sebagai buntut krisis yang terjadi di PLN.

Rencana tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut Luhut, kondisi PLN saat ini sudah jauh lebih baik sehingga 14 kapal yang sudah memiliki muatan penuh batu bara dan sudah dibayar oleh pihak pembeli segera dirilis untuk bisa ekspor.

"Jumlah kapal ini harus diverifikasi oleh Ditjen Minerba dan Ditjen Perhubungan Laut (Hubla). Bakamla juga perlu melakukan pengawasan supaya jangan sampai ada kapal yang keluar di luar list yang sudah diverifikasi oleh Ditjen Minerba dan Hubla," ujar Luhut, dalam keterangan resminya, Selasa (11/1/2022).

Di sisi lain, untuk tongkang-tongkang yang memuat batu bara dengan tujuan ekspor tetap diarahkan untuk memenuhi kebutuhan PLTU-PLTU yang masih membutuhkan suplai.

"Jadi belum diperbolehkan untuk melakukan ekspor," kata Luhut.

Baca Juga: Cadangan Membaik, Luhut Longgarkan Ekspor Batu Bara

1. Pemerintah akan evaluasi pembukaan ekspor

Luhut Sebut Keran Ekspor Batu Bara Dibuka Kembali BesokIlustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berkaitan dengan hal tersebut, Luhut menyampaikan pemerintah akan mengevaluasi kembali pembukaan ekspor esok hari.

Luhut menambahkan, ada beberapa hal yang perlu dipelajari oleh tim lintas kementerian/lembaga (K/L) seperti Kemendag, Kemenko Marves, Kementerian ESDM, dan PLN untuk memutuskan sebelum membuka ekspor batu bara kembali.

Di antaranya adalah mengenai mekanisme ekspor yang akan dibuka dan kaitannya dengan pemenuhan DMO. Kemudian terkait cara ekspor untuk perusahaan batu bara yang tidak memiliki kontrak dengan PLN atau yang spesifikasi batu baranya tidak dibutuhkan PLN.

"Sehingga pada hari Rabu, jika pembukaan ekspor diputuskan, tetap akan dilakukan secara gradual," kata Luhut.

Baca Juga: Dilanda Krisis Batu Bara, Begini Kondisi Terkini PLN

2. Kekurangan pasokan batu bara PLN sudah terpenuhi

Luhut Sebut Keran Ekspor Batu Bara Dibuka Kembali BesokIlustrasi tongkang angkut batu bara. IDN Times/Mela Hapsari

Sebelumnya diberitakan, kebutuhan hari operasi (HOP) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PLN dan independent power producer (IPP) pada Januari 2022 sesuai dengan arahan Menteri ESDM adalah minimal 15 HOP dan untuk daerah yang jauh serta kritis di atas 20 HOP.

Untuk memenuhi hal tersebut maka diperlukan pasokan batubara sebesar 16,2 juta MT. Luhut mengatakan, kekurangan pasokan sebesar 2,1 juta MT yang kemarin dilaporkan saat ini sudah terpenuhi dari tambahan penugasan Dirjen Minerba pada tanggal 9 Januari 2022 dan akan diselesaikan perikatannya paling lambat 11 Januari 2022.

Baca Juga: Luhut: PLN Beli Batu Bara di Tambang Kredibel, Jangan dari Trader

3. Masih ada kekurangan armada untuk mengangkut batu bara

Luhut Sebut Keran Ekspor Batu Bara Dibuka Kembali BesokIlustrasi tongkang mengangkut batu bara (IDN Times/Yuda Almerio)

Kemudian, untuk total kebutuhan armada untuk mengangkut batu bara untuk pemenuhan target HOP di akhir Januari 2022 sebanyak 130 vessel shipment dan 771 tongkang shipment. Dari kekurangan armada sejumlah 18 vessel dan 211 tongkang, telah terpenuhi sejumlah 11 vessel dan 187 tongkang.

"Sisanya masih dalam proses nominasi dan seluruhnya digaransi ketersediaannya oleh INSA, sesuai waktu dan lokasi yang telah ditentukan PLN," kata Luhut.

Dengan terpenuhinya tambahan pasokan batu bara dan armada angkut, maka langkah-langkah intervensi tersebut akan memberikan koreksi positif terhadap HOP yang semula dalam kondisi krisis menjadi minimal 15 HOP dan untuk daerah yang jauh dan kritis diatas 20 HOP.

Luhut mengatakan hasil operasi lapangan tim Minerba bersama tim PLN mengenai kargo batu bara tujuan ekspor di Kalsel dan Kaltim, beberapa sudah berhasil ditindaklanjuti.

"Sejumlah 62,5 ribu MT kargo batubara yang diperuntukkan ekspor, atas dukungan semua pihak termasuk Dirjen Hubla, berhasil dialihkan ke tujuan domestik dan segera mengarah ke PLTU Paiton 9," katanya menjelaskan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya