Masuk IDX80 dan Kompas100, Saham MTEL Berpotensi To The Moon

Saham MTEL ada di posisi Rp725

Jakarta, IDN Times - Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel resmi menjadi penghuni baru dalam daftar saham di indeks IDX80 dan Kompas100 periode Agustus 2022-2023.

Hal itu terungkap dalam hasil evaluasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2022 yang mengocok ulang komposisi saham penghuni indeks-indeks acuan bursa, Senin (25/7/2022). BEI pun menyatakan hasil evaluasi ini mulai berlaku efektif pada 1 Agustus 2022.

Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama mengatakan, masuknya MTEL jadi penghuni indeks IDX80 dan Kompas100 jadi bukti bahwa perseroan memiliki likuiditas dan nilai yang tinggi.

Selain itu, hal tersebut juga disebut Hendra sebagai bukti tingginya kepercayaan investor atas kinerja finansial dan fundamental MTEL.

“Saya berterimakasih atas kepercayaan investor dan otoritas kepada perusahaan kami,” ujar Hendra dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga: Mengintip Prospek Mitratel Usai Buyback Saham Rp1 Triliun 

1. Jadi sentimen positif pergerakan saham MTEL

Masuk IDX80 dan Kompas100, Saham MTEL Berpotensi To The MoonIlustrasi Kenaikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Hendra berharap masuknya MTEL dalam daftar penghuni baru IDX80 dan Kompas100 dapat menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham MTEL.

Harga saham MTEL dalam sebulan terakhir tercatat meroket 20 persen ditutup di level Rp725 pada Senin (25/7/2022).

"Dalam sepekan terakhir saham MTEL juga tercatat naik 10 persen. Moncernya harga saham MTEL didukung oleh kinerja bisnis perusahaan yang juga memuaskan," ujar Hendra.

Baca Juga: TelkomGroup Alihkan Kepemilikan 6.050 Menara Telkomsel ke Mitratel

2. Posisi MTEL di IDX80 dan Kompas100

Masuk IDX80 dan Kompas100, Saham MTEL Berpotensi To The MoonDirektur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro (kedua dari kanan) menyerahkan minatur menara telekomunikasi kepada Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko (kedua dari kiri) sebagai simbolisasi pengalihan kepemilikan tahap I sebanyak 1.911 dari total 6.050 menara telekomunikasi Telkomsel ke Mitratel disaksikan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (tengah), Komisaris Utama Telkom Rhenald Kasali (paling kanan), dan Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah (paling kiri) di Jakarta, Selasa (20/10)./Dok. Telkom

Sebagai informasi, saham MTEL masuk di antara jajaran 11 saham penghuni baru IDX80, sedangkan dalam daftar Kompas100, saham MTEL ada di antara 21 saham penghuni baru menggantikan penghuni sebelumnya.

IDX80 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Sementara Kompas100 merupakan indeks harga saham yang terdiri dari 100 saham dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta memiliki fundamental dan kinerja finansial yang baik.

3. MTEL juga masuk FTSE Global Indeks

Masuk IDX80 dan Kompas100, Saham MTEL Berpotensi To The MoonTower Mitratel (Dok. TelkomGroup)

Sebelumnya pada 20 Juni 2022 saham MTEL juga masuk daftar saham penghuni FTSE Global Indeks untuk series Mid-Cap, FTSE All-World, FTSE All-Cap, dan FTSE Total Cap.

Hendra mengatakan, saham MTEL jadi satu-satunya saham dari bursa indonesia yang masuk ke dalam empat kategori tersebut sekaligus. Indeks FTSE Equity Global atau FTSE GEIS ini merupakan salah satu indeks global yang dijadikan acuan untuk investasi secara internasional.

Asal tahu saja, Mitratel sebagai anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) merupakan perusahaan menara telekomunikasi dengan pertumbuhan menara dan pelanggan terbesar selama periode 2018-2021 dibandingkan para kompetitornya.

Selain itu, Mitratel memiliki pelanggan jangkar terbesar yang merupakan operator seluler terbesar dengan kredit rating terbaik. Kemudian, sebagai salah satu pemimpin di sektor industri menara telekomunikasi, Mitratel juga merupakan salah satu pemain terbesar baik dari sisi jumlah maupun luas cakupan menara telekomunikasi.

“Keunggulan Mitratel dalam hal jumlah dan luasnya jangkauan menara menjadi daya tarik perusahaan kami dalam bersaing dengan perusahaan lain dan menopang kuatnya fundamental bisnis kami,” beber Hendra.

Baca Juga: Berusia ke-57, Telkom Wujudkan Akselerasi Hal Ini Lewat Digitalisasi

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya