Masuki 2022, Mandala Finance Bidik Penyaluran Pembiayaan Rp6,8 T

Fokus Mandala pada pembiayaan motor baru dan bekas

Jakarta, IDN Times - PT Mandala Multi Finance Tbk atau Mandala Finance menargetkan penyaluran pembiayaan lebih dari Rp6 triliun pada tahun ini. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi penyaluran pembiayaan 2021 yang sebesar Rp5 triliun.

"Target Mandala Finance pada 2022 sebanyak Rp6,8 triliun untuk pembiayaan kendaraan roda dua," ujar Direktur Bisnis Mandala Finance, Christel Lasmana, dalam diskusi bersama media di Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Kendaraan roda dua memang masih jadi fokus pembiayaan Mandala Finance tahun ini. Hal itu tak terlepas dari pangsa pasarnya yang mencapai 99 persen.

Adapun satu persen sisanya diberikan untuk pembiayaan multiguna, alat-alat elektronik, furniture, dan usaha mikro kecil menengah alias UMKM.

1. Pembiayaan motor baru dan bekas seimbang

Masuki 2022, Mandala Finance Bidik Penyaluran Pembiayaan Rp6,8 TIlustrasi motor kesayangan (IDN Times/Dwi Agustiar)

Pembiayaan untuk motor dari Mandala Finance pun diklaim Christel tidak mengalami penurunan, bahkan dalam masa pandemik COVID-19.

Motor, kata Christel, masih menjadi kendaraan yang sangat dibutuhkan oleh target konsumen atau nasabah Mandala Finance.

"Jadi, kami merasa motor masih diperlukan segmen kita, baik untuk gaya hidup maupun kebutuhan produktif. Segmen kami mengandalkan roda dua. Ketika barang ritel yang lain cukup turun, tetapi permintaan motor gak turun," tutur Christel.

Mandala Finance pun masih akan menyalurkan pembiayaan untuk motor baru dan bekas dengan presentase seimbang seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Komposisi kendaran roda dua baru dan bekas sekitar 50:50 dan kami cukup agnostik baik dari sisi brand maupun model," ujar Christel.

Baca Juga: Ada Fasilitas Pembiayaan Rumah dari Jaminan Hari Tua, Ini Ketentuannya

2. Sumber pendanaan Mandala Finance

Masuki 2022, Mandala Finance Bidik Penyaluran Pembiayaan Rp6,8 TIlustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Christel pun menjelaskan perihal sumber pendanaan Mandala Finance yang bakal digunakan untuk meraih target 2022. Sama seperti tahun sebelumnya, pada 2022, Mandala Finance masih mengandalkan sumber pendanaan konvensional, yakni penerbitan obligasi (bond) dan pinjaman bank.

"Komposisi bond dan loan bank itu 60:40 tahun ini. Sejak 2021, kami ada penambahan sukuk," kata Christel.

3. Mandala Finance fokus pada digitalisasi

Masuki 2022, Mandala Finance Bidik Penyaluran Pembiayaan Rp6,8 Tilustrasi digitalisasi (pexels/pixabay)

Di sisi lain, Christel mengungkapkan, Mandala Finance akan fokus mengembangkan aplikasi mereka yang bernama Mantis tahun ini. Nilai investasi yang digelontorkan untuk pengembangan aplikasi Mantis sepanjang tahun ini bakal lebih besar dibandingkan 2021.

"Dari segi capex memang fokus tahun ini ke digital. Tahun lalu, nilai investasi Mandala di digital sekitar Rp20 miliar. Sedangkan, tahun ini rencananya Rp50 miliar," kata Christel.

Tujuan pengembangan aplikasi Mantis sendiri adalah untuk meraih konsumen Mandala Finance di wilayah-wilayah yang sulit terjangkau.

Sejak diluncurkan pertengahan tahun lalu, aplikasi Mantis saat ini telah memiliki 30 ribu pengguna dengan kebanyakan digunakan oleh Millennial dan Gen Z.

Baca Juga: Fasilitasi Kemudahan Pembiayaan untuk UMKM, BCA Gandeng Komunal

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya