Mendag Zulhas Dinilai Salah Logika soal Kenaikan Harga Cabai

Nalar menteri dipertanyakan, sebut harga naik sebagai bonus

Jakarta, IDN Times - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyebut Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) memiliki kesalahan dalam berpikir terkait kondisi kenaikan harga cabai belakangan ini.

Sebelumnya, Zulhas membuat pernyataan yang menganggap kenaikan harga cabai merupakan bonus bagi para petani cabai.

"Kalau cabai keriting, cabe merah musiman ya sekali-kali petani dapat bonuslah," kata Zulhas.

Baca Juga: Zulhas Pede Harga Minyak Goreng Stabil dalam 2 Minggu 

1. IKAPPI sayangkan pernyataan Zulhas

Mendag Zulhas Dinilai Salah Logika soal Kenaikan Harga CabaiVaksinasi di pasar tradisional yang dilakukan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI). (dok. IKAPPI)

Wasekjen IKAPPI Bidang Pembinaan Pasar dan Pendidikan Pedagang Pasar, Ahmad Choirul Furqon pun menyayangkan pernyataan tersebut. Menurut Furqon, Zulhas salah berlogika dan semestinya tidak disampaikan ke publik mengingat statusnya sebagai seorang menteri.

"Kami sangat menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan Bapak Zulkifli Hasan. Entah itu diniatkan guyonan atau tidak, namun hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang Menteri, jangan hibur pedagang atau petani dengan logical fallacy atau kesalahan berlogika” ujar Furqon dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Sabtu (25/6/2022).

Baca Juga: Bahas Pangan hingga Petani, Mentan Dikunjungi Mendag Zulhas 

2. Ada masalah yang perlu ditangani segera oleh Mendag

Mendag Zulhas Dinilai Salah Logika soal Kenaikan Harga CabaiMenteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas di Pasar Kosambi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Furqon menambahkan, alih-alih menghibur para pedagang dengan keselahan berlogika seperti itu, Zulhas sebagai Mendag mestinya membereskan sejumlah masalah yang membuat harga cabai naik tinggi seperti sekarang.

"Masalah yang terjadi di lapangan tidak semudah atau sesimpel yang dijalaskan oleh Mendag Zulhas. Yang terjadi di lapangan jauh lebih komplek dan sebenarnya harus segera diberikan penanganan sangat serius," ujar dia.

Di sisi lain, harga cabai dari petani sebenarnya normal dan tidak ada kenaikan signifikan. Itulah yang kemudian membuat IKAPPI meminta Zulhas melakukan pembenahan.

"Kami sedikit banyak berdiskusi dengan beberapa petani, mereka mengatakan harga dari petani normal, bahkan tidak ada kenaikan yang signifikan, hal ini juga telah diafirmasi Mentan beberapa hari yang lalu. Jadi apabila terjadi kenaikan harga yang tidak rasional, berarti ada masalah besar di jalur tengah, yaitu rantai distribusi pangan," tutur Furqon.

Baca Juga: Pedagang Pasar: Ganti Menteri Tanpa Reformasi Menyeluruh, Sia-sia!

3. Tidak normalnya harga cabai bisa memberikan efek domino

Mendag Zulhas Dinilai Salah Logika soal Kenaikan Harga Cabaiilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Ketidaknormalan harga pangan, terutama cabai saat ini diyakini Furqon bisa memberikan efek domino. Sementara buat pedagang, jika permasalahan tersebut dibiarkan berlarut maka kerugian akan menghampiri mereka.

"Harga yang tidak normal di pasar saat ini tidak selayaknya ditanggapi dengan selorohan bercanda. Apabila permasalahan ini tidak segera diatasi di tingkat hulu maka akan memberikan domino efek ke sektor usaha di hilir," bebernya.

Bukan hanya buat pedagang, Kemendag selaku institusi dan Zulhas sebagai Mendag juga bisa terkena efeknya. Publik bisa tidak percaya lagi kepada mereka karena dianggap tidak becus mengatur harga-harga pangan di pasar.

"Masalah ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut, bahan pangan pokok merupakan sesuatu yang penting untuk memenuhi hajat hidup seluruh masyarakat Indonesia. Jangan sampai masalah yang dibuat selorohan ini akan menyebabkan dampak buruk berupa distrust public terhadap Kemendag secara lembaga atau Mendag, Zulhas secara personal," ucap Furqon.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya