Mengenal OnlyFans, Platform yang Jadi Ladang Cuan Siskaeee 

Siskaeee hasilkan miliaran rupiah dari OnlyFans

Jakarta, IDN Times - Siskaeee, tersangka kasus video pamer organ intim di Yogyakarta International Airport (YIA) disebut mampu menghasilkan uang hingga miliaran rupiah dari aksi eksibisionismenya tersebut.

Siskaeee diketahui membuat video-video pamer organ intim untuk dibagikan ke para pelanggan yang telah berlangganan di situs OnlyFans.

Dalam rilis yang digelar Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (7/12/2021), diketahui bahwa Siskaeee mampu meraup penghasilan Rp15 juta hingga Rp20 juta per bulan dari konten-konten videonya tersebut.

"Keuntungan yang didapat dari akun OnlyFans untuk tiap subscriber (pelanggan) adalah sebesar lima dolar AS dan penghasilan tersebut bisa di-withdraw (ditarik) ketika mendapatkan akumulasi sebesar 500 dolar AS," kata Kabid Humas Polda DIY, Kombes Yuliyanto.

Yuliyanto menambahkan, Siskaeee telah meraup pendapatan kotor sekitar Rp2,186 miliar dari video yang diunggahnya ke OnlyFans. Angka itu didapat sejak dia membuat akun pada 2 Maret 2020 hingga 6 Desember 2021.

Jika Siskaeee mampu meraih uang sebesar itu, bagaimana dengan OnlyFans yang menjadi platform penghasil uang tersebut? Berikut ini beberapa fakta tentang OnlyFans yang menjadi sumber penghasilan Siskaeee.

Baca Juga: Hasil Tes Kejiwaan Ungkap Alasan Siskaeee Buat Video Porno   

1. OnlyFans tidak dibuat khusus untuk konten dewasa

Mengenal OnlyFans, Platform yang Jadi Ladang Cuan Siskaeee Ilustrasi Pornografi. IDN Times/Sukma Shakti

Pada dasarnya, OnlyFans tidak dibuat khusus untuk konten-konten dewasa. Sang pendiri, Timothy Stokely membuat OnlyFans pada 2016 di London sebagai sebuah tempat bagi para konten kreator menawarkan konten-konten ekslusif kepada para penggemar yang rela membayar untuk itu.

Jika para penggemar ingin menikmati konten dari idolanya, maka mereka harus membayar atau melakukan subscription. Data dari influencermarketinghub.com menyebutkan, OnlyFans saat ini memiliki 50 juta pengguna terdaftar dan lebih dari satu juta konten kreator.

Para konten kreator di OnlyFans bisa mengunggah konten apa saja. OnlyFans juga tidak memiliki banyak larangan kepada para konten kreator sehingga hal itu menjadi peluang bagi beberapa konten kreator membuat material-material dewasa, seperti yang dilakukan oleh Siskaeee.

Tak heran jika kemudian orang mendengar OnlyFans mereka langsung mengasosiasikan dengan konten dewasa dari artis-artis porno, para model, dan lainnya. Namun, sejatinya OnlyFans tidak dibuat khusus untuk konten-konten dewasa dan vulgar.

Baca Juga: Tertarik Bisnis Suvenir? Ini Cara Memulainya hingga Sukses

2. Cara OnlyFans bekerja

Mengenal OnlyFans, Platform yang Jadi Ladang Cuan Siskaeee Logo Only Fans (onlyfans.com)

Tujuan dari adanya OnlyFans adalah memberikan platform bagi para konten kreator untuk membuat dan mendistribusikan konten-konten berharga dan premium.

Dari situ, mereka akan mendapatkan uang dari orang-orang yang membayar untuk mendapatkan konten-konten eksklusif mereka.

Para konten kreator diberikan pilihan untuk mengatur akun mereka gratis atau berbayar. Jika gratis, orang-orang bisa menikmati konten mereka secara cuma-cuma.

Jika berbayar maka orang-orang mesti berlangganan atau membayar untuk mendapatkan akses ke konten eksklusif yang telah mereka buat.

Para konten kreator itu kemudian berhak atas 80 persen biaya berlangganan, sedangkan OnlyFans mengambil 20 persen dari biaya tersebut.

Sejak banyaknya konten di OnlyFans yang bersifat eksplisit, pengguna diwajibkan berusia setidaknya 18 tahun dan harus menunjukkan kartu identitas resmi sebelum membuat akun di OnlyFans.

Di sisi lain, para konten kreator juga mendapatkan perlindungan dari OnlyFans, terutama dalam memastikan agar konten yang ada di OnlyFans tidak bocor keluar platform tersebut.

Jika pengguna mencoba melakukan tangkapan layar alias screenshot di OnlyFans, maka konten yang ditangkap tersebut akan berubah menjadi hitam.

Para pengguna juga bisa dinonaktfikan jika ketahuan mencoba melakukan screenshot atau merekam konten-konten di OnlyFans.

3. Para pengguna OnlyFans

Mengenal OnlyFans, Platform yang Jadi Ladang Cuan Siskaeee influencermarketinghub.com

Pada dasarnya siapapun bisa menjadi pengguna OnlyFans. OnlyFans disebut-sebut sebagai rumah atau tempat bagi para penulis, motivator, seniman, koki, dan berbagai profesi lainnya.

Namun, dengan kondisi yang ada saat ini OnlyFans justru lebih dikenal sebagai situs atau pusat konten dewasa dari pekerja seks, bintang porno, dan sebagainya.

Banyak pekerja seks, model, dan bintang porno yang beralih ke OnlyFans untuk memproduksi konten-konten vulgar. Hal itu disebabkan mereka tidak bisa mengunggah konten-konten tersebut di media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Melalui OnlyFans, mereka tidak hanya memproduksi video atau foto vulgar, tetapi juga bisa berinteraksi dengan penggemar mereka melalui fitur pesan pribadi alias direct messages.

4. Cara konten kreator menghasilkan uang dari OnlyFans

Mengenal OnlyFans, Platform yang Jadi Ladang Cuan Siskaeee Ilustrasi dolar AS (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

OnlyFans menetapkan harga minimum dan maksimum untuk berlangganan. Harga minimum untuk berlangganan OnlyFans adalah 4,99 dolar AS atau setara Rp71.598 per bulan dan harga maksimumnya sebesar 49,99 dolar AS atau senilai Rp717,2 ribu per bulan.

Para konten kreator juga bisa menerapkan pembayaran tips atau pesan pribadi berbayar dengan harga minimum mulai dari 5 dolar AS.

Salah seorang kreator dengan penghasilan tertinggi di OnlyFans adalah Miss Swedia Bella alias Monica Huldt. Padahal dia hanya memasang tarif 6,5 dolar AS atau Rp93 ribu untuk biaya berlangganannya.

Namun, Huldt menghasilkan lebih banyak uang dari biaya yang dia terapkan dari fitur pesan pribadi kepada para penggemarnya. Laporan Business Insider menyebutkan, Huldt saat ini memiliki lebih dari 1.100 pelanggan dan mampu menghasilkan uang hingga 100 ribu dolar AS atau setara dengan Rp1,43 miliar per tahun dari OnlyFans.

Sementara itu, laporan dari Variety menunjukkan bahwa OnlyFans telah membayar lebih dari 1 miliar dolar AS atau setara Rp14,34 triliun kepada para kreator pada Agustus 2020 lalu.

Namun, angka tersebut meningkat signifikan menjadi 2 miliar dolar AS atau lebih dari Rp28 triliun pada November 2020.

Baca Juga: 5 Peluang Bisnis di Era Pandemi Covid-19 yang Menghasilkan Uang

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya