Menteri Investasi: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal-IV Bisa 5,5 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal-IV 2021 bisa lebih tinggi dibandingkan kuartal-III lalu.
"Kalau saya ditanya bagaimana pertumbuhan ekonomi nasional kita di kuartal-IV, dengan pengalaman kuartal-III dan dengan data yang ada pada realisasi investasi maka akan jauh lebih tinggi ketimbang kuartal-III," ucap Bahlil, dalam pidato kuncinya di Berita Satu Economic Outlook 2022, Selasa (23/11/2021).
Baca Juga: Menteri Bahlil: 5G Infrastruktur Penting untuk Investasi
1. Pertumbuhan ekonomi kuartal-IV ada pada level 5-5,5 persen
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal November lalu merilis pertumbuhan ekonomi nasional kuartal-III 2021 yang ada pada level 3,51 persen.
Bahlil pun meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal-IV 2021 bisa mencapai 5 hingga 5,5 persen. Namun, hal tersebut bisa dicapai dengan sejumlah syarat.
"Karena itu optimisme saya, selama konsumsi kita jaga dan COVID-19 kita jaga, maka kita akan bisa tumbuh kurang lebih sekitar 5 hingga 5,5 persen di kuartal-IV," kata dia.
2. Kebangkitan ekonomi 2022 akan lebih cerah dibandingkan 2021
Bersamaan dengan hal tersebut, Bahlil juga memproyeksikan kondisi dan situasi perekonomian dalam negeri pada 2022 mendatang.
"Momentum kebangkitan ekonomi nasional di tahun 2022 itu jauh lebih cerah ketimbang 2021. Catatannya adalah COVID harus kita kendalikan, media juga harus pro hal-hal positif. Jangan kita berargumentasi dengan hal-hal tidak produktif karena dunia akan melihat. Jadi, membangun optimisme tidak cukup oleh pemerintah," tuturnya.
3. Target investasi pada 2022 akan tercapai
Optimisme tersebut tak terlepas dari keyakinan Bahlil bisa mencapai target investasi yang telah dicanangkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada 2022.
Jokowi menargetkan investasi senilai Rp1.200 triliun bisa masuk ke Indonesia tahun depan. Bahlil pun merasa yakin bisa memenuhi target dari Jokowi tersebut.
"Investasi trennya tumbuh di kuartal-IV. Pada 2022 investasi kita yang langsung Rp1.200 triliun, setelah kita lakukan analisa dan kajian dengan perusahaan-perusahaan yang masuk insyaallah pun akan tercapai," ujar Bahlil.