Meski Membaik, Ekonomi RI di Kuartal II Masih di Bawah Kondisi Normal

Pertumbuhan ekonomi RI 

Jakarta, IDN Times - Ekonomi Indonesia akhirnya mampu lolos dari jebakan resesi. Bahkan di kuartal II 2021, pertumbuhan ekonomi domestik mampu mencatatkan capaian yang ciamik, yakni tumbuh 7,07 persen secara tahunan (YoT). Secara kuartalan (QtoQ), ekonomi Indonesia tumbuh 3,31 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono menyampaikan bahwa pertumbuhan tersebut masih di bawah capaian tahun-tahun sebelumnya.

"Di sini saya ingin menyampaikan bahwa meski kuartal II-2021 tumbuh 3,31 persen, tetapi masih dibawah pertumbuhan kuartal II tahun-tahun sebelumnya yang dalam kondisi normal," ujar Margo, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis (5/8/2021).

Baca Juga: [BREAKING] Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2021 Naik 7,07 Persen

1. Daftar pertumbuhan ekonomi di kuartal-II sejak 2016

Meski Membaik, Ekonomi RI di Kuartal II Masih di Bawah Kondisi NormalIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Margo kemudian menyampaikan rincian pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama kuartal II dari tahun ke tahun atau sejak 2016 hingga 2019 silam.

"Kalau lihat tahun-tahun sebelumnya mulai dari 2016, 2017, sampai 2019 saat kondisi normal, perekonomian Indonesia pada kuartal II itu polanya mengalami peningkatan, karena saya sampaikan di awal bahwa pertumbuhan QtQ itu adalah pola, baik pola karena musim tanam atau lebaran, puasa, dan sebagainya," ucap Margo.

Pada 2016 misalnya, lanjut Margo, perekonomian Indonesia saat kuartal II tumbuh sebesar 4,01 persen.

Kemudian, pada kuartal II-2017 juga 4,01 persen lalu meningkat pada 2018 menjadi 4,21 persen, dan turun tipis pada 2019 menjadi 4,20 persen.

"Kemudian kalau kita berpindah ke 2020, kuartal II mengalami kontraksi sangat dalam, yakni turun 4,19 persen," ucap Margo.

Baca Juga: [BREAKING] Pulau Jawa Berkontribusi Paling Besar dalam Pertumbuhan Ekonomi RI

2. Penyebab tumbuhnya perekonomian pada kuartal II-2021

Meski Membaik, Ekonomi RI di Kuartal II Masih di Bawah Kondisi NormalIlustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Margo pun menjelaskan beberapa indikator yang mendukung pertumbuhan ekonomi pada kuartal-II 2021.

Di antaranya adalah membaiknya kinerja impor dan ekspor serta perbaikan pada konsumsi rumah tangga dan investasi.

"Kinerja ekspor meningkat sebesar 55,89 persen kalau dibandingkan Q2 2020 dan kalau dibandingkan dengan Q1 2021 tumbuh sebesar 10,36 persen," kata Margo.

Meningkatnya kinerja ekspor sejalan dengan mulai membaiknya perekonomian di beberapa negara yang menjadi mitra dagang Indonesia seperti Tiongkok, Amerika Serikat (AS), Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, Vietnam, dan Uni Eropa.

Adapun, untuk kinerja impor, BPS mencatat ada pertumbuhan sebesar 50,21 persen bila dibandingkan kuartal II-2020.

"Sedangkan kalau dibandingkan kuartal I-2021, impor kita tumbuh 9,88 persen. Ini didukung oleh impor bahak baku penolong yang tumbuh cukup tinggi, 57,80 persen," ujar Margo.

Sementara itu, BPS juga mencatat adanya perbaikan dari sisi konsumsi rumah tangga dan investasi yang ditunjukkan dari adanya peningkatan volume penjualan sepeda motor dan mobil.

Data BPS menunjukkan bahwa penjulan sepeda motor pada kuartal II-2021 tumbuh sebesar 268,64 persen. Pun halnya dengan penjualan mobil yang melonjak drastis hingga 758,68 persen.

3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021 sesuai prediksi Jokowi

Meski Membaik, Ekonomi RI di Kuartal II Masih di Bawah Kondisi NormalPresiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Selain mengalami pertumbuhan secara QtQ, perekonomian Indonesia juga mengalami lonjakan hingga lebih dari 7 persen.

"Dibandingkan pada triwulan II-2020, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 7,07 persen," kata Margo.

Hal ini sesuai dengan prediksi Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Mei lalu. Dia optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 bisa tumbuh hingga 7 persen.

"Target kita di kuartal kedua, saya sudah memberikan target, kurang lebih harus di atas 7 persen. Bayangkan, dari minus 0,74 persen saya minta di atas 7 persen, tetapi indikasi ke arah sana ada, tergantung kerja keras kita bersama," kata Jokowi.

Baca Juga: [BREAKING] Sesuai Prediksi Jokowi, Ekonomi RI Tumbuh 7,07 Persen

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya