Pendapatan Usaha GMF Menurun pada Kuartal-I 2021

GMF bukukan pendapatan usaha 62,8 juta dolarAS

Jakarta, IDN Times - Pendapatan usaha PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk atau GMF tercatat mengalami penurunan pada kuartal-I 2021. GMF hanya berhasil membukukan pendapatan usaha 62,8 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada periode tersebut.

"Nilai ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, di mana kinerja pada triwulan pertama tahun 2020 belum terdampak secara signifikan oleh pandemi COVID-19," ujar Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, dalam keterangan tertulis, yang diterima IDN Times, Senin (30/8/2021).

Baca Juga: Penerbangan Loyo, GMF Garap Bisnis Pembangkit dan Pesawat TNI AU

1. Upaya penghematan dari GMF

Pendapatan Usaha GMF Menurun pada Kuartal-I 2021www.gmf-aeroasia.co.id/

Menyikapi kondisi tersebut, GMF menjalankan sejumlah upaya penghematan dan peningkatan pendapatan guna menjaga kelangsungan usaha di tengah kondisi pasar yang masih dinamis.

Seiring dengan penurunan aktivitas produksi dan inisiatif efisiensi yang secara agresif terus dijalankan, Andi menyatakan bahwa perseroan berhasil memangkas beban usaha dari semula 139,7 juta dolar AS pada kuartal-I 2020 menjadi 67,7 juta dolar AS pada kuartal-I 2021, atau mengalami penurunan 52 persen secara year on year (yoy)

Andi menambahkan bahwa penurunan terbesar tampak pada beban sub-kontrak dan material yang dicapai melalui simplifikasi dan negosiasi dengan vendor.

Selain itu, penurunan signifikan juga terjadi pada kerja sama pengadaan materian dengan sejumlah customer serta peningkatan kapabilitas in-house.

"GMF dapat menekan biaya subkontrak dan material secara optimal dengan mengurangi pengerjaan perawatan komponen oleh pihak ketiga, sekaligus memperoleh material secara lebih selektif, efektif, efisien, dan tetap comply terhadap aspek kualitas dan operasional," tutur Andi.

2. Ebitda tercatat positif

Pendapatan Usaha GMF Menurun pada Kuartal-I 2021www.gmf-aeroasia.co.id

Kendati pendapatan usaha menurun, perusahaan dengan kode emiten GMFI tersebut berhasil mencatatkan ebitda atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi pada angka positif.

Ebitda GMF anjlok ke angka negatif, yakni minus 28,2 juta dolar AS pada kuartal-I 2020 menjadi 2,6 juta dolar AS pada kuartal-I 2021.

"Perolehan ini sejalan dengan fokus prseroan dalam melakukan pembenahan secara bertahap dan komprehensif lewat strategi-strategi pemulihan berkelanjutan," kata Andi.

Baca Juga: 4 Hal Tentang Pengembangan Mesin Turbin GMF Garuda dengan IAS

3. Cara GMF mendapatkan ebitda positif

Pendapatan Usaha GMF Menurun pada Kuartal-I 2021www.gmf-aeroasia.co.id

Andi menambahkan, sejumlah strategi tersebut di antaranya melalui manajemen arus kas dan likuiditas, penyediaan jasa perawatan terkait COVID-19 seperti desinfeksi dan prolong maintenance.

Kemudian juga penetrasi ke pasar yang tidak terdampak secara signifikan oleh pandemi seperti perawatan pesawat kargo dan passenger to freighter (preighter), pekerjaan redelivery ke lessor, perawatan pesawat private/business jets, industri pertahanan, dan perawatan industrial gas turbine engine.

Atas kondisi tersebut, Andi menargetkan bisa menutup tahun 2021 dengan ebitda positif yang lebih besar.

"Kami menargetkan EBITDA positif sebesar 4 juta dolar A bilamana kondisi penanganan COVID-19 di Indonesia terus membaik," kata Andi.

Baca Juga: GMF AeroAsia Gelar RUPST, I Wayan Susena Dicopot dari Jabatan Dirut

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya