Penerimaan Pajak Tumbuh Positif, Sri Mulyani Happy Banget!

Pertumbuhan penerimaan pajak lebih baik dari 2020

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani semringah karena pendapatan negara dari penerimaan pajak mengalami peningkatan cukup signifikan pada semua komponennya.

"Dari sisi pajak kalau kita lihat semua komponen pajak mengalami perbaikan dan kalau kita lihat yang terbesar tentu saja konstribusinya adalah PPN Dalam Negeri, yaitu tumbuh 13,9 persen dibandingkan tahun lalu PPN Dalam Negeri mengalami kontraksi 9,4 persen," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN Kita edisi September, Senin (25/10/2021).

Adapun, kontribusi PPN Dalam Negeri untuk keseluruhan penerimaan negara melalui pajak adalah 24,22 persen. Kontribusi terbesar kedua diikuti oleh PPN Impor sebesar 15,69 persen yang tumbuh 29,5 persen pada September 2021 dibandingkan tahun lalu yang minus 18 persen.

"Jadi penerimaan pajak yang kontribusinya terbesar, PPN Dalam Negeri dan PPN Impor semuanya menunjukkan pemulihan yang sangat kuat," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Sederet Isu Global yang Bisa Ancam Ekonomi RI di Mata Sri Mulyani

1. PPH Badan juga alami pemulihan signifikan

Penerimaan Pajak Tumbuh Positif, Sri Mulyani Happy Banget!Ilustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, PPH Badan sebagai kontributor penerimaan pajak terbesar ketiga dengan presentase 15,10 persen juga mengalami pertumbuhan signifikan.

Tahun lalu, sambung Sri Mulyani, PPH Badan mengalami kontraksi sangat dalam yakni minus 30,4 persen dan membuat penerimaan pajak tahun lalu tertekan.

"Tahun ini kita melihat pertumbuhan tujuh persen. Jadi ini hal yang positif," kata dia.

Pun halnya dengan PPH 21 yang pada September 2020 mengalami kontraksi 4,5 persen mengalami pertumbuhan 2,9 persen pada September 2021.

2. Kompenen penerimaan negara alami pertumbuhan

Penerimaan Pajak Tumbuh Positif, Sri Mulyani Happy Banget!Ilustrasi Penerimaan Pajak. (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain seluruh komponen pajak yang mengalami peningkatan, komponen penerimaan negara seperti pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak alias PNBP juga mencatatkan kenaikan.

"Pajak mengalami growth 13,2 persen, Bea Cukai 29 persen, dan PNBP 22,5 persen. Ini dari sisi penerimaan negara mengalami perbaikan sangat luar biasa karena pemulihan ekonomi maupun berbagai kenaikan harga komoditas," tutur Sri Mulyani.

Baca Juga: Pajak Karbon dalam Tahap Pembahasan Perpres, Ini Bocorannya

3. Realisasi komponen penerimaan negara hingga September 2021

Penerimaan Pajak Tumbuh Positif, Sri Mulyani Happy Banget!Ilustrasi perekonomian Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam laporannya, Sri Mulyani mengungkapkan realisasi pajak hingga September 2021 mencapai Rp850,1 triliun dari pagu Rp1.229,6 triliun.

Kemudian Bea Cukai telah merealisasikan penerimaan sebesar 85,1 persen atau Rp182,9 triliun dari total pagu Rp182,9 triliun.

Sementara itu, realisasi PNBP telah melampau target sebesar 107,6 persen atau sebesar Rp320,8 triliun dari pagu Rp298,2 triliun.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Sistem Pembayaran Pajak Cashless Bikin PAD Naik 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya