Perempuan Paling Menderita saat COVID-19, Sri Mulyani Tawarkan Ini

Pandemik COVID-19 menambah beban rumah tangga perempuan

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pandemik COVID-19 yang telah terjadi selama setahun lebih memberikan pengaruh cukup besar terhadap kehidupan masyarakat, terutama kaum perempuan.

Hal tersebut disampaikannya kala menjadi pembicara dalam Diskusi Panel Women's World Banking Virtual Conference dengan tema Call to Action: Reaching Financial Equality for Women, Senin (8/3/2021).

Menurut Sri Mulyani, COVID-19 sangat berdampak terhadap aktivitas perekonomian berkaitan kegiatan rumah tangga yang di dalamnya terdapat banyak perempuan sebagai penggeraknya.

"Jadi kami memberikan dukungan bantuan dari pemerintah karena kami tahu bahwa virus corona tidak hanya mempengaruhi aktivitas ekonomi, namun juga menciptakan beban yang sangat besar di tingkat rumah tangga dan itu berarti perempuan akan memikul sebagian besar beban itu,” jelas Sri Mulyani, dikutip dari situs resmi Kementerian Keuangan, Selasa (9/3/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Perempuan Lebih Terdampak COVID-19

1. Semakin sulit mengakses keuangan bagi yang belum paham digital

Perempuan Paling Menderita saat COVID-19, Sri Mulyani Tawarkan IniIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Tidak hanya berdampak pada perekonomian rumah tangga, menurut Sri Mulyani, COVID-19 juga membuat para perempuan semakin mengalami kondisi sulit dalam hal akses keuangan, baik dari perbankan maupun lembaga keuangan formal lainnya.

Terlebih, masih banyak dari mereka belum memahami finansial dan juga teknologi digital yang saat ini banyak digunakan oleh perbankan dan lembaga keuangan.

"Jadi ketika kita semua mengerti bahwa dengan COVID-19 dan kendala untuk berinteraksi secara fisik, maka Anda harus go digital, ini menjadi tantangan yang semakin meningkat bagi seorang wanita," ujarnya.

2. Pemerintah akan membantu aspek permodalan dan keterampilan digital

Perempuan Paling Menderita saat COVID-19, Sri Mulyani Tawarkan IniIDN Times/Hana Adi Perdana

Dengan demikian, Sri Mulyani mengatakan pemerintah memikirkan cara bagaimana mengatasi permasalahan yang dialami perempuan yang belum memahami teknologi digital dan terkendala dalam menjalankan usahanya.

"Bagaimana kita akan benar-benar kemudian membantu perempuan agar mereka dapat memiliki akses permodalan, pemahaman literasi keuangan, dan memiliki keterampilan untuk memahami aplikasi digital dan kemudian mereka akan dapat menggunakannya. Saya pikir ini semua adalah tantangan yang kita hadapi," jelasnya.

Baca Juga: Milik Perempuan, Separuh Lebih UMKM Indonesia Minim Digitalisasi 

3. Ini bentuk bantuannya

Perempuan Paling Menderita saat COVID-19, Sri Mulyani Tawarkan IniIDN Times/Hana Adi Perdana

Bantuan yang akan diberikan pemerintah di antaranya adalah dengan mempermudah akses ke perbankan, memberikan akses modal, dan restrukturisasi pinjaman termasuk subsidi bunga. Kemudian dengan memberikan bantuan kepada usaha ultra-mikro dan kecil menengah dan juga memperkenalkan literasi keuangan serta pemahaman tentang aplikasi digital.

"Jadi bagi kami ini adalah kesempatan yang sangat penting bagaimana mengonversi beberapa program sosial, yang masih konvensional menjadi digitalisasi. Teknologi digital berlaku tidak hanya untuk perlindungan sosial. Namun kami juga mendukung langsung banyak usaha kecil menengah, yang banyak dimiliki oleh perempuan dan justru mayoritas tenaga kerja mereka adalah perempuan. Jadi ini sangat penting," ungkap Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani Optimistis Ekonomi RI Kian Membaik, Ini Indikatornya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya