Perluas Jaringan Bisnis Global, PTPN III Gandeng 2 Perusahaan Korea 

PTPN III ingin transformasikan bisnis grupnya

Jakarta, IDN Times - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan mitra dari Korea Selatan, yaitu Korea Management Association Consultants Inc. (KMAC) dan POSCO International Corporation (POSCO).

"Dalam rangka pengembangan bisnis PTPN Group yang berkelanjutan, PTPN perlu bekerja sama dengan mitra yang berpengalaman dan memiliki jaringan bisnis berskala global," ucap Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Denaldy Mulino Mauna, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga: PTPN Group Raup Laba Rp5,51 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah

1. Bentuk kerja sama dengan dua perusahaan Korea Selatan

Perluas Jaringan Bisnis Global, PTPN III Gandeng 2 Perusahaan Korea PTPN III tandatangani MoU kerja sama dengan POSCO (dok. PTPN III)

KMAC merupakan asosiasi konsultan bisnis dalam pengembangan dan inovasi manajemen. Kerja sama antara PTPN III dan KMAC bertujuan untuk pengembangan usaha di bidang Bisnis Perkebunan, Energi Baru Terbarukan, dan Pengembangan Green Industrial Cluster.

Sebelumnya, KMAC bersama BAPPENAS dan PTPN III telah menyusun kajian EcoIndustrial Development for GHGs Reduction in Indonesia (pre-FS for Waste to
Bioenergy using Palm Oil Waste in North Sumatra).

Kemudian, MoU dengan POSCO bertujuan untuk melakukan ekspansi bisnis perkebunan kelapa sawit, pembangunan pabrik minyak goreng, dan pabrik pupuk NPK, serta perdagangan produk hilir kelapa sawit, khususnya minyak goreng dan biodiesel.

POSCO sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, nikel, baja, infrastuktur, hidrogen dan agrobisnis.

2. Tindak lanjut MoU dengan KMAC dan POSCO

Perluas Jaringan Bisnis Global, PTPN III Gandeng 2 Perusahaan Korea Pekerja di pabrik kelapa sawit milik PTPN III Hapesong, Batangtoru, Tapanuli Selatan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Sebagai tindak lanjut MoU dan Pra Kajian yang telah dilakukan, KMAC diharapkan dapat menyusun studi kelayakan (FS) pengembangan biopelet tandan kosong sawit
di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, dengan investor dari Korea Selatan.

KMAC juga diharapkan dapat membantu PTPN dalam menciptakan Green Industrial Cluster Sei Mangkei layaknya Eco Industrial Park (EIP), yang telah banyak dikembangkan pada kawasan-kawasan industri di Korea Selatan.

"Tahap selanjutnya, setelah dilakukan MoU dengan POSCO, dapat ditindaklanjuti dengan studi bersama pengembangan pabrik pupuk NPK, pengembangan bisnis minyak goreng dan biodiesel, serta perdagangan produk hilir kelapa sawit," tutur Denaldy.

3. PTPN III lakukan transformasi bisnis

Perluas Jaringan Bisnis Global, PTPN III Gandeng 2 Perusahaan Korea ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagai informasi, saat ini PTPN III tengah melakukan transformasi bisnis grup usaha menjadi tiga subholding, yakni PalmCo, SugarCo, dan SupportingCo.

Transformasi tersebut bertujuan agar PTPN Group mampu menjadi perusahaan kelas dunia yang memiliki nilai jual dan daya saing di kancah internasional.

Guna mencapai tujuan tersebut, PTPN melalui subholding PalmCo tengah dalam proses melakukan initial public offering (IPO) dan ditargetkan mampu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.

Sejalan dengan proses pelaksanaan IPO, dalam lawatannya di Korea Selatan, Denaldy juga melakukan kunjungan pre-market sounding IPO kepada perusahaan sekuritas dan
pengelola aset terbesar di Korea Selatan, Midas Asset dan Meritz Asset Management.

"Dengan terdaftarnya PalmCo di bursa efek Indonesia, diharapkan semakin banyak investor dan publik yang memahami dan mengenal PTPN Group lebih baik," ucap Denaldy.

Baca Juga: Subholding PTPN III Bakal IPO di 2023, Target Himpun Dana Rp10 Triliun

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya