PKT Siapkan Lahan 16 Hektare untuk Bangun Pabrik Soda Ash

PKT bakal memproduksi 300 ribu ton soda ash

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Kaltim (PKT) bersiap membangun pabrik soda ash yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik tersebut rencananya memiliki kapasitas produksi soda ash sebesar 300 ribu MTPY dan berdiri di atas lahan seluas 16 hektare.

Direktur Operasi dan Produksi PKT, Hanggara Patrianta mengatakan, pembuatan pabrik soda ash jadi bagian dari upaya PKT melakukan diversifikasi usaha agar semakin meningkatkan peluang usahanya di dalam negeri.

"Pembangunan soda ash ini menjadi salah satu program hilirisasi yang dilakukan oleh PKT. Selain itu, hal ini juga kami lakukan untuk dapat meningkatkan nilai jual komoditas dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan ke depannya. Kami ingin menjadi salah satu pelopor untuk mengurangi impor dengan menyiapkan soda ash produksi dalam negeri," ujar Hanggara dalam pernyataannya kepada IDN Times, Rabu (7/6/2023).

Rencana pembangunan pabrik soda ash ini diharapkan mampu menyerap sekitar 1.000 tenaga kerja lokal yang ada di Bontang.

Baca Juga: Harga Pupuk Turun Tahun Ini? Begini Proyeksi Bos Pupuk Kaltim

1. Target distribusi soda ash PKT

PKT Siapkan Lahan 16 Hektare untuk Bangun Pabrik Soda Ashilustrasi soda kue atau baking soda (pixabay.com/NatureFriend)

Ada beberapa wilayah yang akan menjadi target distribusi soda ash ketika pabrik PKT ini rampung.

Wilayah tersebut di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara. Kelima wilayah itu disinyalir memiliki kebutuhan soda ash cukup tinggi.

Adapun kebutuhan soda ash di wilayah tersebut diperkirakan mencapai hingga 789 ton per tahun yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaca, keramik, detergen, dan lain-lain.

2. Pabrik soda ash selesai dibangun pada 2026

PKT Siapkan Lahan 16 Hektare untuk Bangun Pabrik Soda AshPT Pupuk Kalimantan Timur (Dok. Pupuk Kaltim)

Sementara itu, Project Manager Soda Ash, Wildan Hamdani mengatakan bahwa saat ini proyek pembangunan pabrik soda ash PKT tengah dalam proses prakualifikasi dan akan segera dilakukan tender.

Pabrik yang bakal dibangun di kawasan industri Kaltim Industrial Estate (KIE) tersebut telah mengantongi izin lingkungan pada Desember tahun lalu.

"Dalam proses pembangunan pabrik soda ash ini, kita juga melihat adanya potensi pelibatan industri lokal untuk pengadaan bahan baku soda ash seperti garam industri. Selain garam, bahan baku pembuatan soda ash yaitu CO2 dan amonia. Jika semua berjalan lancar, ditargetkan pabrik soda ash ini akan selesai dibangun pada akhir tahun 2026," tutur Wildan.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Jelaskan Kriteria Petani yang Dapat Pupuk Bersubsidi

3. Pabrik soda ash sebagai penerapan praktik ekonomi sirkular

PKT Siapkan Lahan 16 Hektare untuk Bangun Pabrik Soda AshPT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dengan sejumlah kiat yang dilaksanakan untuk menjaga dan meningkatkan kontribusi dalam mengurangi penipisan ozon. (Dok. Pupuk Kaltim)

Pembangunan pabrik soda ash ini juga menjadi upaya PKT dalam menerapkan praktik ekonomi sirkular yang memanfaatkan produk sampingan CO2.

Hal tersebut lantaran dalam produksi soda ash bakal menggunakan bahan baku CO2 hasil emisi pabrik dan amonia sebagai by product pembuatan urea.

"Dengan dibangunnya pabrik soda ash ini, selain bisa mengurangi impor Indonesia, ini nantinya akan menyerap lebih banyak CO2 sekitar 174.000 ton per tahun sehingga beban emisi CO2 perusahaan tidak hanya berkurang namun juga dapat digunakan menjadi produk yang lebih bermanfaat untuk industri dan kehidupan harian masyarakat," ucap VP Riset PKT, Awalia Noor Baroroh.

4. Impor soda ash nyaris sejuta ton per tahunnya

PKT Siapkan Lahan 16 Hektare untuk Bangun Pabrik Soda Ashilustrasi impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Keputusan PKT membangun pabrik soda ash juga untuk mengurangi ketergantungan impor. Setiap tahunnya, Indonesia mengimpor sebanyak hampir 1 juta ton soda ash yang dipakai sebagai bahan baku utama pembuatan kaca, keramik, tekstil, kertas, dan aki.

Bahkan pada 2022, data mencatatkan bahwa impor soda ash untuk kebutuhan domestik mencapai 916.828 metrik ton per tahun dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 1,2 juta metrik ton per tahun di 2030.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya