PLN Pastikan Stok Batu Bara Aman di Tengah Perang Rusia-Ukraina

PLN pastikan stok batu bara aman di tengah kenaikan harga

Jakarta, IDN Times - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN memastikan keamanan pasokan batu bara di tengah fluktuasi harga di pasar internasional. Dengan demikian, pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik di Tanah Air tetap terjamin.

Gejolak politik internasional membuat harga batu bara menjadi tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Hal itu kemudian dikhawatirkan membuat pasokan batu bara dari PLN kembali terganggu seperti awal tahun ini.

Namun, langkah PLN dalam mengubah mekanisme sistem pengawasan batu bara dan adanya transformasi berbasis digital membuat pasokan batu bara ke pembangkit listrik yang ada dalam kondisi aman.

"Kebutuhan batu bara untuk pasar domestik sudah aman di tengah situasi internasional yang fluktuatif ditambah adanya perang Rusia-Ukraina. PLN telah mengubah sistem pengadaan batu bara secara digital dan berkoordinasi dengan kami di Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM, sehingga pengadaan batu bara untuk penyediaan listrik kepada masyarakat tetap terjaga," ucap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (4/3/2021).

Baca Juga: Harga BBM Nonsubsidi Resmi Naik, Cek Daftarnya!

1. Pembenahan yang dilakukan oleh PLN

PLN Pastikan Stok Batu Bara Aman di Tengah Perang Rusia-UkrainaPT PLN (Persero) melalui PLN Peduli mengalokasikan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp4,84 miliar untuk mendukung sektor pertanian. (Dok. PLN)

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan pihaknya telah melakukan pembenahan berupa penetapan kontrak jangka panjang dengan monitor kewajiban pemenuhan kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) yang terpantau secara digital dan terintegrasi dengan sistem database di Kementerian ESDM sebagai regulator dalam pertambangan batu bara.

"Perubahan sistem kontrak berbasis digital yang kami kelola sekarang telah mengantisipasi kondisi fluktuatif harga batu bara di pasar internasional sehingga ketersediaan batu bara tetap aman. Rata-rata stok pembangkit sudah di atas 15 hari operasi (HOP)," ujar Darmawan.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Suplai BBM dan LPG Aman

2. PLN terbantu oleh kebijakan pemerintah dan dukungan DPR

PLN Pastikan Stok Batu Bara Aman di Tengah Perang Rusia-UkrainaPT PLN (Persero) segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko berkapasitas 20 megawatt (MW) di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok. PLN)

Darmawan menambahkan, kebijakan pemerintah serta dukungan DPR melalui Komisi VI dan Komisi VII yang tetap mematok harga DMO batu bara sebesar 7 dolar Amerika Serikat (AS) per metric ton (MT) juga sangat membantu PLN untuk mengamankan pasokan batu bara di tengah lonjakan harga.

Di sisi lain, PLN telah melakukan perubahan paradigma dalam pengawasan dan pengendalian pasokan batu bara yang semula berfokus pada pengawasan di titik bongkar (estimated time of arrival/ETA) menjadi berfokus di titik muat/loading.

Langkah pengawasan tersebut, lanjut Darmawan, tak hanya melalui fisik di lapangan tetapi juga dengan integrasi sistem monitoring digital antara sistem PLN dengan sistem di Direktorat Jenderal Mineral Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM.

Sistem ini memberikan informasi target loading yang terintegrasi dengan sistem di Ditjen Minerba yang mencatat realisasi loading dari setiap pemasok.

"Kami bersama dengan Kementerian ESDM melakukan enforcement day to day kepada pemasok untuk memastikan setiap pengiriman yang direncanakan dapat di- loading sesuai rencana. Apabila terjadi kegagalan loading, maka sistem terintegrasi antara PLN dan Ditjen Minerba akan langsung mengunci sehingga tidak memungkinkan pemasok tersebut melakukan ekspor," tutur Darmawan.

3. Amankan stok batu bara, PLN teken HoA dengan PTBA dan KAI

PLN Pastikan Stok Batu Bara Aman di Tengah Perang Rusia-UkrainaPenandatanganan HoA yang dilakukan oleh Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo, Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra, dan Direktur Niaga KAI Dadan Rudiansyah di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (16/2/2022). (Dok. PLN)

Sebelumnya, PLN bersama dua BUMN lainnya, yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyepakati kerja sama jangka panjang dalam rangka mengamankan ketersediaan batu bara untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang sebelumnya disepakati pada 19 Agustus 2021. Dalam menjaga pasokan batu bara dan keandalan listrik, PLN, PTBA dan KAI pun menandatangani Head of Agreement (HoA) sebagai dasar penyusunan kajian bersama.

Penandatanganan HoA ini dilakukan oleh Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo, Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra, dan Direktur Niaga KAI Dadan Rudiansyah di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (16/2/2022).

Direktur Energi Primer PLN, Hartanto Wibowo mengatakan bahwa sinergi ini merupakan peran dari BUMN untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui keandalan dan kontinuitas penyediaan energi listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Ia juga memaparkan, kerja sama tersebut turut menjadi bukti bahwa PLN berkomitmen untuk meningkatkan keamanan stok pasokan batu bara secara berkelanjutan.

"Kami berharap bahwa dengan penandatanganan HoA ini, pelaksanaan sinergi BUMN rantai pasok batu bara dapat terlaksana dengan baik untuk mendukung ketahanan energi nasional," ujarnya saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan HoA tersebut.

Baca Juga: KSAL Ingatkan Perang di Ukraina Berpotensi Embargo Suku Cadang Rusia

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya