PLN Tidak Alami Kerugian Signifikan akibat Banjir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) memastikan tidak mengalami kerugian dalam jumlah besar imbas dari banjir yang melanda wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Sebab, tidak terjadi kerusakan yang signifikan pada sejumlah aset perseroan.
"Berdasarkan pengalaman kami, hampir tidak ada kerusakan peralatan yang signifikan dari banjir," kata Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN Haryanto WS, dikutip dari ANTARA, Minggu (21/2/2021).
Baca Juga: 995 Gardu Listrik di Semarang Terdampak Banjir, PLN Lakukan Pemulihan
1. Tak perlu perbaikan yang memakan waktu
Haryanto menyampaikan bahwa pihaknya tidak perlu repot-repot melakukan perbaikan pada gardu PLN terdampak banjir. Sebab, pihaknya cukup membersihkan lalu mengeringkannya sebelum dioperasikan kembali.
"Jadi sebetulnya dari sisi material tidak signifikan," imbuhnya.
Berdasarkan data PLN, ada sekitar 337 unit gardu PLN yang terdampak banjir Jakarta Sabtu kemarin.
Selain berdampak pada 337 unit gardu, banjir kemarin juga memberikan dampak kepada 102.405 pelanggan PLN yang tersebar di beberapa wilayah di Jakarta.
2. Masyarakat yang rugi
Editor’s picks
Baca Juga: Banjir Jakarta, Ini 6 Tips Menghindari Sengatan Listrik dalam Air
Di sisi lain, Haryanto menyatakan bahwa banjir yang terjadi kemarin justru membuat masyarakat banyak mengalami kerugian.
Aktivitas ekonomi yang terhambat menjadi alasan mengapa masyarakat mengalami kerugian cukup besar akibat banjir.
"Yang menjadi kerugian adalah masyarakat karena aktivitasnya bergenti sehingga tidak produktif menghasilkan sesuatu," ujar Haryanto.
3. Tetap bersiaga
Meskipun banjir telah surut di beberapa wilayah Jakarta, PLN tetap bersiaga apabila sewaktu-waktu banjir kembali tiba.
Sebanyak lebih dari 2 ribu personel siap diturunkan PLN guna mengamankan warga ketika banjir terjadi.
Para personel tersebut bakal ditugaskan untuk bersiaga di 72 posko dengan perlengkapan pendukung berupa 103 genset, 20 UPS, 99 unit gardu bergerak, 12 unit kendaraan deteksi, dan 700 unit kendaraan operasional, serta 37 perahu karet.