Premium Dihapus Tahun Depan? Pengamat: Itu Wacana sejak 2017

Penghapusan Premium hanya jadi isu tahunan tanpa kenyataan

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) kabarnya bakal menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium tahun depan. Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menyangsikan rencana Pertamina tersebut.

Ada beberapa hal yang membuat Fahmy tidak yakin Pertamina serius perihal penghapusan Premium dari peredaran. Menurutnya, wacana penghapusan Premium ini sendiri bukanlah yang pertama terjadi, tetapi sudah berembus sejak empat tahun silam.

"Pasalnya, sejak 2017 penghapusan Premium sudah diwacanakan, tetapi hingga kini tidak pernah direalisasikan. Kendalanya, saya menduga, pemburu rente impor Premium selalu mencegah rencana penghapusan Premium," ucap Fahmy saat dihubungi IDN Times, Rabu (29/12/2021).

Baca Juga: Ahok: Premium Benar Dihapus, Pertalite Tidak!

1. Penghapusan Premium tidak akan memengaruhi daya beli masyarakat

Premium Dihapus Tahun Depan? Pengamat: Itu Wacana sejak 2017Ilustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Namun jika benar nantinya Pertamina menghapuskan Premium, menurut Fahmy, tidak akan memengaruhi daya beli masyarakat. "Alasannya, konsumen Premium sudah semakin kecil," kata dia.

Konsumsi atau penggunaan BBM jenis Premium sendiri terus menurun karena masyarakat mulai beralih menggunakan BBM dengan oktan tinggi, di antaranya Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98).

Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang diperoleh dari situs resmi Kementerian ESDM, serapan Premium selama Januari-Juli 2021 tergolong rendah. Selama Januari-Juli 2021, konsumsi Premium baru mencapai 2,71 juta kiloliter (kl) atau hanya 27,18 persen. dari kuota tahun ini sebesar 10 juta kl.

Baca Juga: Ridwan Kamil Dukung Penghapusan BBM Premium 2022

2. Premium boleh dihapus, asal jangan Pertalite

Premium Dihapus Tahun Depan? Pengamat: Itu Wacana sejak 2017Petugas melakukan pengisian BBM untuk layanan Pertamina Delivery Service di SPBU COCO, Dago, Bandung, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Di sisi lain, Fahmy meminta Pertamina untuk tidak menghapus Pertalite pada 2022. "Sebaiknya pemerintah menghapus Premium, tapi jangan menghapus Pertalite hingga sebagian konsumen sudah migrasi dari Pertalite ke Pertamax," ujarnya.

Lain halnya dengan penghapusan Premium yang tidak memiliki konsekuensi apa pun, menurutnya penghapusan Pertalite akan berdampak pada inflasi yang berujung pada penggerusan daya beli masyarakat.

"Pasalnya, sebagian besar konsumen sudah migrasi dari Premium ke Pertalite, sehingga konsumen Pertalite saat ini yang terbesar," kata dia.

Senada dengan Fahmy, Komisaris Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan bahwa sebagian besar penjualan BBM di Pertamina saat ini adalah Pertalite.

"Sebanyak 80 persen penjualan BBM sudah di Pertalite," kata dia.

Baca Juga: Siap-Siap! Premium Menghilang dari RI Tahun Depan

3. Ahok pastikan Pertalite tidak dihapus tahun depan

Premium Dihapus Tahun Depan? Pengamat: Itu Wacana sejak 2017Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Sebelumnya diberitakan, Ahok memastikan keberadaan Pertalite tahun depan tetap dipertahankan. Namun, lain halnya dengan Premium yang dapat dipastikan tidak akan tersedia lagi pada 2022 nanti.

"Pertalite tidak dihapus," ucap Ahok, kepada IDN Times, Selasa (28/12/2021).

Ahok kemudian membeberkan alasan penghapusan Premium. Salah satunya karena Premium dianggap membahayakan kesehatan dan lingkungan.

"Harusnya (dihapuskan) begitu, kalau masyarakat juga makin sadar pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan," kata dia.

Pertamina, lanjut Ahok, memindahkan subsidi yang dilakukan ke Pertalite begitu Premium dihapuskan.

"Tinggal subsidi BBM-nya yang mungkin pindah ke Pertalite jika premium sudah tidak dipakai," ucapnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya