Erick Thohir, dari Bisnis Biji Karet sampai Jadi Menteri BUMN

Erick Thohir hadir di IMGS 2022 panggung Visionary Leaders!

Jakarta, IDN Times - Siapa yang tak kenal Erick Thohir? Hampir semua masyarakat di Indonesia mengenal sosok yang kini memegang amanah untuk menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pria yang lahir di Jakarta, pada 30 Mei 1970 itu pertama kali menjabat sebagai Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019 di dalam pemerintahan periode kedua Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Sebelum menjadi seorang menteri, Erick Thohir dikenal sebagai pengusaha di berbagai macam bisnis, terutama bisnis media dan olahraga.

Sebagai pengusaha, Erick Thohir dikenal karena mendirikan sebuah perusahaan media besar bernama Mahaka Group yang menaungai beberapa perusahaan media seperti Jak TV, Jak FM, Gen FM, dan Republika,

Adapun di bisnis olahraga, Erick Thohir tercatat pernah menjadi Presiden Inter Milan dan memiliki saham di DC United serta Philadelphia 76ers. Erick Thohir juga memiliki klub olahraga dalam negeri. Ia mendirikan klub bola basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta yang kini dikenal dengan nama Satria Muda Pertamina.

Bakat Erick Thohir menjadi seorang pengusaha menurun dari sang ayah, Mohammad Teddy Thohir. Teddy dikenal juga sebagai pebisnis ulung dan merupakan salah seorang pemilik Grup Astra International.

Erick Thohir sendiri ternyata mulai berbisnis sejak kecil lho. Bagaimana ceritanya? Simak informasi berikut ini ya!

Baca Juga: Kena Roasting Kiky, Erick Thohir Ngaku Siap Jadi Timses Sandiaga Uno

1. Bisnis pertama Erick Thohir Thohir

Erick Thohir, dari Bisnis Biji Karet sampai Jadi Menteri BUMNIDN Times

Dalam wawancara bersama IDN Times dalam Suara Millenial, Erick Thohir mengaku sudah memulai bisnis sejak usia 9 tahun lho. Erick Thohir kecil saat itu sedang asyik bermain biji karet.

“Saya ini true story. Saya pertama bisnis umur 9 tahun. Jualan biji karet, buat main yang diadu gitu. Kalau biji rusak dia kalah,” kata Erick Thohir memulai ceritanya.

Erick Thohir yang hobi bermain biji karet lalu bertemu seorang bapak tua penjual biji karet. Merasa iba, Erick Thohir dan teman-temannya memecah tabungan mereka dan membeli banyak biji karet.

“Ya udah pecahin tabungan, berempat tabungan yang (bentuknya) ayam itu. Di beli biji karet satu karung buat main,” kisahnya.

Empat hari bermain biji karet, Erick Thohir dan teman-temannya bosan. Mereka lalu menjual sisa biji karet di sebuah lapangan. Meski tidak mendapat keuntungan, hasil dari jualan biji karet itu ia belikan siomay.

“Akhirnya kita jual di lapangan bola di depan SD di Tebet Timur. Lumayan. Duit gak balik sih, pas balik (duit) di buat makan siomay, habis juga,” ujarnya seraya terkekeh.

Itulah awal bisnis Erick Thohir yang kemudian menjadikannya seorang pengusaha mumpuni dengan berbagai bisnis di media dan olahraga.

Minat Erick Thohir di bidang olahraga ternyata bukan hanya dari sisi bisnisnya saja, melainkan juga dari sisi penyelenggaraannya. Tak heran jika kemudian Erick Thohir didapuk menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018.

2. Erick Thohir didaulat menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018

Erick Thohir, dari Bisnis Biji Karet sampai Jadi Menteri BUMNMenteri BUMN Erick Thohir memberikan keterang pers di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 22 November 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Nama Erick Thohir menjadi lebih terkenal tatkala ia didaulat menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games tiga tahun silam.

Meski waktu persiapan tergolong singkat, yaitu sejak 2015 nyatanya Erick Thohir dan tim berhasil menunaikan tugas dengan baik. Bahkan, rencana semula Asian Games yang dihelat pada 2019, justru dimajukan menjadi tahun 2018. Indonesia tidak ingin penyelenggaraan Asian Games berbarengan dengan pemilihan presiden.

"Indonesia telah melakukan persiapan yang bagus dalam rentang waktu yang singkat. Sebulan menjelang acara, Indonesia siap menerima tamu-tamu Asia untuk merayakan olahraga dan persatuan," puji Ketua Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah melalui laman resmi OCA, Rabu, 18 Juli 2018, seperti dikutip Antara.

Setelah sukses dengan pagelaran Asian Games 2018, Erick Thohir pun mencoba peruntungannya dengan melebarkan sayap di dunia politik dengan terpilih menjadi ketua tim pemenangan pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Juga: [KALEIDOSKOP] Kebijakan di BUMN Era Erick Thohir Sepanjang 2020 

3. Awal karier Erick Thohir di kancah perpolitikan Indonesia

Erick Thohir, dari Bisnis Biji Karet sampai Jadi Menteri BUMNANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Erick Thohir memulai kariernya di dunia politik dengan menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada ajang pemilihan presiden 2019 silam.

Erick Thohir sebagai ketua tim pemenangan tersebut bukanlah hal yang di luar kesengajaan lantaran namanya memang jadi daftar teratas Jokowi untuk menjadi ketua tim pemenangannya. Meski demikian, pada awal ketika dia menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin banyak pihak yang menggapnya tidak kompeten karena baru memasuki dunia politik.

Namun, penilaian berbeda justru disampaikan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy. Menurutnya, munculnya nama-nama pengusaha dalam daftar tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin salah satunya untuk menghindari konflik kepentingan antara partai politik dalam koalisi.

"Memang yang dianggap bisa diterima oleh seluruh pimpinan partai politik dan independen, itu yang mungkin," kata Romahurmuziy kepada media.

Sementara pandangan berbeda disampaikan Ma'ruf Amin yang saat ini menjadi Wakil Presiden. Menurutnya, Erick Thohir adalah sosok yang mewakili generasi millennial.

“Menurut saya bagus sekali, dia bisa merepresentasikan millennials. Kalau saya kan merepresentasikan kesepuhan,” kata Ma’ruf melontarkan canda saat ditemui di PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat.

Setelah sukses membawa Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai pasangan presiden dan calon presiden, karier Erick Thohir di kancah politik Indonesia melesat dengan menjabat sebagai Menteri BUMN.

4. Erick langsung melakukan bersih-bersih BUMN

Erick Thohir, dari Bisnis Biji Karet sampai Jadi Menteri BUMNIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Meski tergolong masih junior dalam perpolitikan Indonesia, Erick Thohir tak segan melakukan sejumlah gebrakan pada awal masa memimpin Kementerian BUMN. Di hari pertama serah terima jabatan misalnya, Erick Thohir langsung mengadakan rapat terbatas dengan sejumlah direksi perusahaan BUMN.

Pendiri Mahaka Group ini, menggaungkan aksi "bersih-bersih" BUMN yang akan dilakukan selama masa kepemimpinannya. Salah satunya dengan mencopot sejumlah petinggi baik di jajaran direksi maupun komisaris BUMN dan memasang orang-orang baru.

Bukan hanya di awal masa kerja, aksi perombakan itu dilakukannya. Jelang semester berikutnya, Erick Thohir menjadi sorotan karena kembali melakukan bongkar pasang direksi di BUMN Karya.

Tak hanya bongkar pasang petinggi, gebrakan Erick Thohir juga melaksanakan janjinya untuk perusahaan BUMN. Dari 142 BUMN yang ada sebelumnya ini menjadi 107. Bahkan, dia berencana memangkas perusahaan BUMN menjadi hanya 70 hingga 80 perusahaan saja.

Baca Juga: Ini Strategi Erick Bantu Komisaris BUMN Gak Punya Pengalaman di Bisnis

5. Sapu bersih jajaran Eselon I di era Rini Soemarno

Erick Thohir, dari Bisnis Biji Karet sampai Jadi Menteri BUMNMenteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Erick Thohir pun kemudian tercatat menyapu bersih eselon I Kementerian BUMN di era menteri sebelumnya, Rini Soemarno yang terdiri dari seorang sekretaris dan enam orang deputi. Mereka dialihkan menjadi petinggi di perusahaan BUMN. Erick Thohir mengatakan alasan pencopotan dan mutasi itu ialah karena dia ingin mempunyai tim yang kompak.

Erick Thohir juga mengangkat dua wakil menteri dan memangkas empat dari tujuh deputi selama ini. Menurutnya, ini dilakukan agar birokrasi lebih efisien. Tiga deputi akan mengurus hukum, SDM, dan keuangan kementerian sedangkan dua wakil menteri ditugaskan untuk mengurus bisnis BUMN.

Wakil Menteri I yakni Budi Gunadi yang kemudian digantikan oleh Pahala Mansury membina BUMN sektor farmasi, jasa survei, energi, pertambangan, industri strategis, dan media.

Sementara Wakil Menteri II @ membina BUMN sektor industri agro, kawasan, logistik, pariwisata, jasa keuangan, konstruksi, jasa konsultan, sarana dan prasarana perhubungan.

Selain itu, Erick Thohir juga memiliki empat orang staf khusus yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan terkait hal-hal yang bukan bidang tugas dari unsur-unsur organisasi kementerian.

6. Erick mengubah konsep superholding BUMN menjadi subholding BUMN

Erick Thohir, dari Bisnis Biji Karet sampai Jadi Menteri BUMNMenteri BUMN Erick Thohir (IDN Times/Kevin Handoko)

Erick Thohir juga mengubah konsep superholding BUMN yang digaungkan Menteri BUMN sebelumnya. Dia memilih konsep subholding atau mengelompokkan BUMN sesuai dengan fokus masing-masing kegiatan usahanya.

Hal itu dilakukan Erick Thohir lantaran banyaknya BUMN yang overlaping ke berbagai sektor usaha. Untuk itu, dia pun menyusun klasterisasi BUMN menjadi 12 klaster, di mana masing-masing wakil menteri BUMN menaungi enam klaster.

Wamen BUMN I Pahala Mansury membina enam klaster yang di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Klaster Industri Migas dan Energi: PLN, Pertamina, dan Perusahaan Gas Negara (PGN).
  • Klaster Industri Minerba: Krakatau Steel (KS) dan Inalum.
  • Klaster Industri Perkebunan dan Kehutanan: PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Inhutani.
  • Klaster Industri Pupuk dan Pangan: PT Berdikari dan Perikanan Nusantara (Perinus).
  • Klaster Industri Farmasi dan Kesehatan: Bio Farma, Kimia Farma, dan Indo Farma, serta Petra Medika.
  • Klaster Industri Pertahanan, Manufaktur, dan Industri lainnya: BUMN yang menaungi sektor pertahanan.

Enam klaster lainnya akan dibina oleh Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjoo yakni:

  • Klaster Jasa Keuangan: Permodalan Nasional Madani (PMN), Danareksa, hingga Pegadaian.
  • Klaster Jasa Asuransi dan Dana Pensiun: Asuransi Jiwasraya, Asuransi ABRI (Asabri), Taspen, Jasindo, Jasa Raharja, Askrindo, dan Jamkrindo.
  • Klaster Telekomunikasi dan Media: misalnya Telkom, dan Antara.
  • Klaster Pembangunan Infrastruktur: BUMN karya dengan BUMN semen digabung, dengan alasan keduanya saling membutuhkan dan dapat bersinergi, yang di dalamnya terdapat Semen Gresik dan Semen Baturaja.
  • Klaster Pariwisata, Logistik, dan Lainnya: Hotel Indonesia, Taman Wisata Candi, dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
  • Klaster Sarana dan Prasarana Perhubungan: Angkasa Pura (AP), Kereta Api Indonesia (KAI), dan Damri.

7. Erick Thohir bakal jadi pembicara di panggung Visionary Leaders IMGS 2022 by IDN Times

Erick Thohir akan menjadi salah satu pembicara dalam Indonesia Millennial and Gen-Z Summit 2022, pada panggung Visionary Leaders yang diselenggarakan IDN Times.

Jika pada tahun-tahun sebelumnya acara ini diselenggarakan dengan nama Indonesia Millennial Summit, tahun ini IDN Media turut menjangkau para Gen-Z yang juga menjadi salah satu kelompok demografi terbesar dengan banyak potensi.

Indonesia Millennial and Gen-Z Summit akan dilakukan secara offline di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta selama dua hari, 29-30 September 2022.

Mengusung tema 'Indonesia Fast Forward', acara ini akan menjadi platform bagi anak muda untuk bisa saling menginspirasi melalui berbagai macam kontribusi positif yang bisa diberikan bagi Indonesia.

Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 akan menghadirkan beragam sesi panel yang diisi oleh lebih dari 50 pembicara inspiratif di tiga panggung, yaitu Visionary Leaders, Future is Female, dan Talent Trifecta. Selain itu akan ada pertunjukan hiburan di Entertainment Stage bagi para pengunjung.

Baca Juga: Erick Thohir Bakal Pangkas Anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia

https://www.youtube.com/embed/eAV0sAfbpbU

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya