PTPN Group Raup Laba Rp5,51 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah

PTPN Group bukukan laba Rp5,51 triliun selama 2022

Jakarta, IDN Times - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) membukukan capaian positif selama 2022. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut mampu mencatatkan laba tertinggi sepanjang sejarah perseroan.

Laba konsolidasi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III tercatat mencapai Rp5,51 triliun tahun lalu. Capaian tersebut naik 19 persen dibandingkan periode 2021.

"Ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Tentu ini berkat kerja keras seluruh jajaran yang berkomitmen menjalakan transformasi untuk perbaikan kinerja," kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, dalam peryataan resmi kepada IDN Times, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga: Direktur Anak Usaha PTPN 7 Pakai Uang Perusahaan Rp5,7 M Main Saham

1. Penjualan alami peningkatan

PTPN Group Raup Laba Rp5,51 Triliun, Tertinggi Sepanjang SejarahIlustrasi Kenaikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Abdul Ghani menambahkan, penjualan juga mengalami peningkatan sebesar lima persen dibandingkan 2021 menjadi Rp56 triliun.

Sementara itu, margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang menjadi faktor mendasar kinerja keuangan perseroan tercatat baik dan sehat, yakni sebesar Rp13,56 triliun atau lima di atas anggaran tahun 2022 (RKAP 2022).

Sejalan dengan hal tersebut, harga jual komoditi sawit pada 2022 juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata harga CPO 2022 sebesar Rp12.489 per kilogram, sedangkan pada 2021 sebesar Rp11.293 per kilogram.

"Selain harga jual yang baik serta produktivitas yang meningkat, laba yang diperoleh di tahun 2022 juga dipengaruhi oleh cash cost (exclude biaya pemupukan) yang berhasil diturunkan hingga sebesar empat persen dibandingkan tahun sebelumnya," tutur Abdul Ghani.

Baca Juga: Selamat! Empat Unit PTPN VII Raih Penghargaan PTPN Holding

2. Produktivitas juga alami peningkatan

PTPN Group Raup Laba Rp5,51 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarahilustrasi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Di sisi lain, Abdul Ghani menjelaskan bahwa rata-rata produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) turut mengalami peningkatan selama 2022.

Pada periode tersebut, produktivitas TBS meningkat 3,4 persen dibandingkan 2021. Pun halnya dengan produktivitas crude palm oil (CPO) yang mencapai lebih lima ton per hektare atau meningkat 3,6 persen dari tahun sebelumnya. Adapun produktivitas rata-rata CPO nasional 2021 hanya 3,9 ton per hektare.

"Bahkan, 150 ribu hektare dari 450 ribu hektare tanaman produktif mencapai protas hingga di atas 5,6 ton CPO per hektare, lebih tinggi dari capaian produktivitas perusahaan best practices terbaik nasional," ucap Abdul Ghani.

Baca Juga: Subholding PTPN III Bakal IPO di 2023, Target Himpun Dana Rp10 Triliun

3. Transformasi jadi kunci

PTPN Group Raup Laba Rp5,51 Triliun, Tertinggi Sepanjang SejarahPerkebunan Nusantara Group khususnya PTPN III (Persero), PTPN VI, PTPN VII, dan PTPN VIII membuka kesempatan berkarier kepada talenta-talenta terbaik. (rekrutmen.lpp.co.id/ptpngroup/)

Abdul Ghani menerangkan, capaian dari sisi produktivitas dan kinerja keuangan tidak terlepas dari transformasi yang dilakukan oleh PTPN Group. Transformasi perusahaan yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III dilakukan melalui tiga pliar pertumbuhan.

Ketiganya adalah Optimalisasi Portofolio dan Operational Excellence, Commercial Excellence dan Ekspansi Hilir, serta Optimalisasi Aset dan Kemitraan Strategis. Hal itu juga didukung oleh dua pendukung dasar, yakni Pengembangan Kapabilitas dan Budaya serta Peningkatan Sistem dan Teknologi.

"Artinya, upaya-upaya tersebut ke depan akan terus
kita lakukan untuk lebih mengoptimalkan lagi kinerja perusahaan," kata Abdul Ghani.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya