Resesi AS Bikin Rupiah Taklukkan Dolar Seharian

Rupiah ditutup menguat atas dolar AS di akhir pekan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat atas dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan akhir pekan atau Jumat (29/7/2022).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat 88 poin atau 0,59 persen ke level Rp14.834 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Kamis, 28 Juli 2022, kurs rupiah ditutup menguat 59 poin ke level Rp14.921 per dolar AS.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Jumat (29/7/2022), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.860 per dolar AS.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kurs rupiah pada Kamis (28/7/2022) yang ada di level Rp14.958 per dolar AS.

Baca Juga: Dua Kali Ekonominya Minus, Jannet Yellen Bantah AS Masuk Jurang Resesi

2. Kontraksi ekonomi AS bikin dolar melemah seharian

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan pelemahan dolar AS seharian lantaran data pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam mengalami kontraksi pada kuartal-II 2022.

"Dolar turun ke level terendah enam minggu terhadap mata uang lainnya pada Jumat, mengikuti penurunan hasil Treasury setelah data menunjukkan ekonomi AS berkontraksi lagi pada kuartal kedua. Ini memicu spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku secara agresif seperti yang diperkirakan sebelumnya," tutur Ibrahim dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Jumat sore.

"Saya lihat bahwa hari ini dolar itu melemah ya dan seharusnya ini berbalik ke mata uang rupiah yang mengalami penguatan, tetapi rupanya hal itu tdk terjadi sama sekali dan bahkan rupiah ini mengalami pelemahan 30 poin," kata Ibrahim kepada awak media, Senin sore.

Kontraksi ekonomi tersebut merupakan yang kedua karena sebelumnya pada kuartal pertama pertumbuhan ekonomi AS juga mengalami perlambatan.

"Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang dirilis pada hari Kamis turun pada tingkat tahunan 0,9 persen pada kuartal kedua. Kuartal pertama mengalami kontraksi sebesar 1,6 persen. Dua kuartal kontraksi berturut-turut secara luas dipandang oleh para ekonom sebagai sinyal resesi teknis," beber Ibrahim.

3. Proyeksi pergerakan rupiah awal pekan depan

Atas kondisi tersebut, Ibrahim memproyeksikan rupiah masih akan menguat pada perdagangan Senin pekan depan.

"Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp14.810-Rp14.860," kata dia.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi AS Sudah Masuk Resesi 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya