Resesi di Depan Mata, Apa yang Mesti Dilakukan Millennial dan Gen Z?

Kurangi budget untuk senang-senang

Jakarta, IDN Times - Ancaman resesi tahun depan terus bayangi Indonesia. Berbagai negara di dunia tengah menghadapi tantangan perekonomian tersebut, dan bukan tidak mungkin Indonesia juga akan mengalaminya.

Resesi sendiri merupakan penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis atau irama teratur ekspansi dan kontraksi yang terjadi dalam ekonomi suatu negara.

Resesi sendiri ada kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi negara A pada kuartal I (Januari-Maret) tumbuh - 2 persen. Kemudian di kuartal II (April - Juni), pertumbuhan ekonomi negara A kembali negatif, yakni - 2,5 persen. Bila kondisi tersebut terjadi, maka negara A sudah dipastikan mengalami resesi ekonomi.

Lantas, apa saja yang mesti diantisipasi Millennial dan Gen Z ketika resesi terjadi di Indonesia. Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, pun menyampaikan pandangannya terkait hal tersebut kepada IDN Times. Berikut ulasannya:

1. Siapkan diri bayar cicilan lebih besar

Resesi di Depan Mata, Apa yang Mesti Dilakukan Millennial dan Gen Z?Ilustrasi cicilan (IDN Times/Arief Rahmat)

Indonesia saat ini memang belum menghadapi resesi, tetapi negara seperti Amerika Serikat (AS) telah menyatakan diri menghadapi resesi. Sebagai pusat ekonomi dunia, AS pun mulai menaikkan suku bunganya melalui The Fed.

Hal tersebut pun diikuti oleh Bank Indonesia (BI) yang beberapa hari lalu menaikkan suku bunga ketiga kalinya menjadi 4,75 persen. Kenaikan suku bunga BI pun berdampak pada makin besarnya bunga kredit di bank.

Kondisi tersebut yang kemudian, disebut Andy, perlu diantisipasi para Millennial dan Gen Z.

"Kemarin BI sudah menaikkan suku bunga karena The Fed juga sudah menaikkan (suku bunga). Nah, impact-nya apa? Misalnya kita punya cicilan ke bank, entah itu cicilan KPR, kendaraan bermotor, atau cicilan kredit lainnya itu sekarang bunganya makin mahal, jadi kita bayar lebih banyak untuk cicilannya," beber Andy saat dihubungi IDN Times, Minggu (23/10/2022).

2. Kurangi budget senang-senang

Resesi di Depan Mata, Apa yang Mesti Dilakukan Millennial dan Gen Z?Ilustrasi nongkrong bersama teman. (pexels.com/ELEVATE)

Sebagai konsekuensi atas bunga cicilan yang makin besar, maka Andy menyarankan Millennial dan Gen Z untuk mulai mengurangi budget senang-senang.

Andy menilai, pos pengeluaran untuk kepentingan senang-senang bisa dikurangi dan dialihkan untuk menambah pembayaran cicilan.

"Kemudian karena kita harus memprioritaskan pembayaran cicilan KPR atau lainnya, sementara penghasilan kita mungin tidak bertambah, maka pilihan pertama itu ada pos pengeluaran yang harus kita kurangi. Nah, saya menyarankan mengurangi pos pengeluaran yang sifatnya senang-senang," ucap dia.

Adapun budget senang-senang yang bisa dipotong adalah untuk nongkrong, ngopi, dan jajan di layanan pesan antar.

"Dengan income kita gak bertambah, untuk pos-pos pengeluaran yang kesenangan ini harus kita kurangi, kita alihkan ke pembayaran kredit atau cicilan yang makin mahal," kata Andy.

Baca Juga: Mengukur Ketahanan Indonesia Bebas dari Resesi di 2023

3. Miliki pekerjaan atau bisnis sampingan

Resesi di Depan Mata, Apa yang Mesti Dilakukan Millennial dan Gen Z?Pixabay.com/id/StockSnap

Di sisi lain, jika kamu ingin membayar cicilan dengan lancar tanpa mengurangi budget senang-senang maka solusinya adalah dengan menambah penghasilan menjadi lebih besar.

Penambahan penghasilanmu bisa dilakukan dengan mulai berbisnis sampingan atau memiliki pekerjaan lain di luar pekerjaan utamamu.

"Jika tidak ingin meninggalkan pekerjaan sekarang berarti mungkin bisa ditambah dengan bisnis sampingan atau pekerjaan sampingan lainnya. Apapun caranya yang penting ketika ingin income lebih besar maka cicilan lancar sementara untuk senang-senang tetap berjalan lancar juga," tutur Andy.

Baca Juga: Mau Investasi di Tengah Bayang-bayang Resesi? Ini Tipsnya

4. Tukar instrumen investasi

Resesi di Depan Mata, Apa yang Mesti Dilakukan Millennial dan Gen Z?Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam menghadapi resesi, Millennial dan Gen Z juga penting untuk tetap berinvestasi. Andy mengatakan, resesi jadi waktu yang tepat untuk berinvestasi karena biasanya lebih menguntungkan dibandingkan waktu normal.

Namun, Andy tetap mengingatkan agar tetap mempelajari instrumen investasi yang ada dan bukan malah ikut-ikutan.

Terkait investasi, Andy menyarankan Millennial dan Gen Z untuk memilih yang risikonya moderat atau rendah. Hal itu agar ketika nanti misalnya anjlok masih ada aset yang bisa diamankan.

"Cari instrumen investasi yang risikonya di kisaran moderat atau rendah, jangan cari yang di pasar saham apalagi kripto itu risikonya sangat tinggi. In case harganya anjlok, kita bisa menyelamatkan aset kita, sehingga penurunan aset kita gak terlalu. Jika selama ini investasi di sektor yang risikonya tinggi coba switching atau pindah ke investasi yang lebih rendah atau risikonya sedang," tutur Andy.

Adapun beberapa instrumen investasi dengan risiko moderat-rendah yang disarankan Andy adalah deposito bank, Obligasi Negara Ritel (ORI), dan sukuk ritel negara yang risikonya dijamin oleh pemerintah.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya