Rupiah Bekuk Dolar AS Seharian, Ditutup ke Level Rp14.117

Rupiah berhasil tembus level Rp14.100-an per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs kembali berhasil mengungguli dolar Amerika Serikat (AS) hari ini. Pada penutupan perdagangan Kamis (14/10/2021), kurs rupiah ditutup menguat terhadap dolar AS.

Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda hari ini ditutup menguat 100 poin atau 0,70 persen pada level Rp14.117 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan perdagangan Rabu kemarin.

Penguatan kurs rupiah pada penutupan perdagangan hari ini melanjutkan tren apik sejak pembukaan tadi pagi. Kurs rupiah sendiri dibuka menguat 22 poin ke level Rp14.195 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Kamis pagi.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Menguat Lawan Dolar AS

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Rupiah Bekuk Dolar AS Seharian, Ditutup ke Level Rp14.117Ilustrasi Kurs Rupiah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Kamis (14/10/2021), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.155 per dolar AS.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kurs rupiah pada Rabu (13/10/2021) yang ada di level Rp14.221 per dolar AS.

Baca Juga: 3 Sektor Ini Bisa Terpukul akibat Tapering Off The Fed 

2. Penyebab penguatan rupiah hari ini

Rupiah Bekuk Dolar AS Seharian, Ditutup ke Level Rp14.117Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan, dolar AS telah jatuh dari level tertinggi satu tahun lantaran hasil imbal treasury yang lebih lama turun.

Seiring dengan hal tersebut, data inflasi AS menunjukkan kenaikan cukup kuat bulan lalu, sedangkan risalah pertemuat The Fed bulan lalu mengonfirmasi bahwa tapering akan segera dimulai.

"Imbal hasil pada treasuries jangka pendek yang biasanya bergerak seiring dengan ekspektasi suku bunga meningkat setelah laporan tersebut. Sementara, imbal hasil yang lebih lama turun menunjukkan pasar masih belum menetapkan harga dalam periode inflasi yang berkelanjutan," kata Ibrahim, dalam keterangan tertulisnya, Kamis sore.

3. Optimisme pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang masih positif

Rupiah Bekuk Dolar AS Seharian, Ditutup ke Level Rp14.117Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Penguatan rupiah tak terlepas dari optimisme pasar soal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal-III 2021 yang sebentar lagi akan diumumkan.

Menurut Ibrahim, pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan sebesar 3,5 hingga 4,5 persen year on year (yoy).

"Walaupun turun dari kuartal kedua 2021 sebesar 7,07 persen, tetapi pemerintah masih optimis bahwa perekonomian akan kembali bangkit," ujar dia.

Optimisme tersebut, lanjut Ibrahim, dipengaruhi oleh low base effect dan pengendalian COVID-19 yang semakin baik.

Atas dasar faktor tersebut, Ibrahim memproyeksikan pergerakan rupiah besok atau Jumat (15/10/2021) bakal bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup menguat di rentang Rp14.080-Rp14.130," ujarnya.

Baca Juga: Sejarah Bank Indonesia, Bank Sentral Penjaga Kestabilan Nilai Rupiah 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya