Rupiah Lanjutkan Tren Pelemahan Jelang Akhir Pekan, Ini Penyebabnya

Rupiah dibuka melemah ke level Rp14.575 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah masih harus mengakui keunggulan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan akhir pekan atau Jumat (10/6/2022).

Kurs rupiah dibuka melemah sembilan poin ke level Rp14.575 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Kamis, 9 Juni 2022, rupiah ditutup melemah 75 poin atau 0,52 persen ke Rp14.566 per dolar AS.

Baca Juga: Diterpa Isu Resesi, Rupiah Melemah ke Level Rp14.568

1. Isu inflasi masih lemahkan rupiah

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan isu inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat masih menjadi dua isu negatif untuk rupiah dan nilai tukar emerging market lainnya.

"Lockdown kembali di beberapa wilayah di kota Shanghai, China menambah sentimen negatif di pasar keuangan. Indeks saham Asia terlihat bergerak negatif di pembukaan," ucap Ariston kepada IDN Times, Jumat pagi.

2. Sentimen kenaikan suku bunga acuan AS juga bebani rupiah

Selain itu, sambung Ariston, sentimen kenaikan suku bunga acuan agresif Bank Sentral AS atau The Fed juga masih membebani rupiah dan nilai tukar lainnya terhadap dolar AS.

"Dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap inflasi, Bank Sentral AS akan bertindak lebih agresif untuk menekan laju inflasi AS ke level target dua persen. Saat ini laju inflasi AS di kisaran delapan persen," ujar Ariston.

3. Proyeksi posisi rupiah sore nanti

Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bisa ditutup melemah pada akhir perdagangan sore nanti.

"Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.600 dengan potensi support di kisaran Rp14.500," ucap dia.

Baca Juga: Bos LPS: Ekonomi RI Membaik, Kondisi Perbankan Masih Solid

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya