Rupiah Melemah Awal Pekan, Pelaku Pasar Makin Khawatir Omicron

Rupiah dibuka pada level Rp14.380 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS), pada pembukaan perdagangan awal pekan atau Senin (20/12/2021).

Kurs rupiah dibuka melemah 25 poin ke level Rp14.380 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.20 WIB, kurs rupiah masih menguat, kendati levelnya turun dari pembukaan, yakni Rp14.379 per dolar AS atau menguat 24 poin (+0,17 persen).

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan akhir pekan atau Jumat, 17 Desember 2021 sore, kurs rupiah menguat tipis enam poin ke level Rp14.355 per dolar AS.

Baca Juga: Omicron Masuk RI, Rupiah Dibuka Melemah Pagi Ini

1. Kurs rupiah berpotensi melemah sepanjang hari ini

Rupiah Melemah Awal Pekan, Pelaku Pasar Makin Khawatir OmicronIlustrasi nilai tukar rupiah terhadap dollar naik (IDN Times/Arief Rahmat)

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra memproyeksikan pergerakan rupiah bakal melemah sepanjang hari ini. Hal itu tak terlepas dari mulai berkembangnya kekhawatiran pasar terhadap penyebaran varian terbaru COVID-19, Omicron.

"Sepanjang akhir pekan kemarin, media nampak mengungkapkan kekhawatiran negara-negara di dunia soal penyebaran Omicron. WHO menyebutkan Omicron sudah menyebar ke 89 negara, termasuk Indonesia dan tingkat penularannya naik dua kali lipat dalam tiga hari. Pasar masih mewaspadai soal akibat terinfeksi varian COVID-19 ini," tutur Ariston, kepada IDN Times, Senin pagi.

Perkembangan kekhawatiran pelaku pasar bukan tanpa alasan, sebab Omicron masih memiliki banyak tanda tanya. Salah satunya mengenai kejelasan dampaknya, yang banyak disebut peneliti lebih ringan dibandingkan varian Delta.

"Secara keseluruhan, penularan COVID-19 masih meningkat di seluruh dunia, terutama di Eropa yang telah mendorong pembatasan aktivitas ekonomi," kata Ariston.

2. Penyebab lain penguatan dolar

Rupiah Melemah Awal Pekan, Pelaku Pasar Makin Khawatir OmicronGedung Federal Reserve System (The Fed) Amerika Serikat (federalreserve.gov)

Di sisi lain, penguatan dolar AS juga masih didorong kebijakan moneter The Fed, yang sejak beberapa pekan terakhir jadi perhatian para pelaku pasar.

Hal itu pun berdampak ke sebagian besar mata uang negara lainnya, bukan hanya rupiah.

"Selain itu, sentimen percepatan tapering dan kenaikan suku bunga acuan AS juga masih menjadi pendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," ucap Ariston.

Baca Juga: Rupiah Menguat Tipis di Penutupan Akhir Pekan

3. Proyeksi posisi rupiah sore nanti

Rupiah Melemah Awal Pekan, Pelaku Pasar Makin Khawatir OmicronIlustrasi Kurs Rupiah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bisa ditutup melemah pada akhir perdagangan nanti.

"Hari ini nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah ke kisaran Rp14.400 dengan potensi support di kisaran Rp14.330," kata dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya