Rupiah Terkoreksi 10 Poin ke Level Rp14.252 per Dolar AS

Rupiah kembali melemah terhadap dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tak dapat mengungguli keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) hari ini. Pada penutupan perdagangan Kamis (16/9/2021), kurs rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS.

Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda ditutup melemah 10 poin atau 0,07 poin ke level Rp14.252 per dolar AS.

Kendati demikian, kurs rupiah dibuka menguat 27 poin ke level Rp14.215 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Kamis pagi.

Pada penutupan sebelumnya rupiah berada di level Rp14.242 per dolar.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp14.215 per Dolar AS Pagi Ini

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Rupiah Terkoreksi 10 Poin ke Level Rp14.252 per Dolar ASIlustrasi Uang Rupiah (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Kamis (16/9/2021), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.238 per dolar AS.

Angka ini lebih rendah dari kurs rupiah pada Rabu (15/9/2021) yang ada di level Rp14.252 per dolar AS.

Baca Juga: BI Jamin Dampak Tapering The Fed Tak Separah 2013

2. Investor fokus ke data AS

Rupiah Terkoreksi 10 Poin ke Level Rp14.252 per Dolar ASIlustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menilai penguatan dolar AS pada hari ini lantaran masih adanya ganjalan bagi mata uang negara lain untuk menguatkan diri terhadap dolar AS.

Hal itu imbas dari wacana tapering yang dilakukan The Fed pada akhir tahun nanti.

Ia mengatakan, belum ada hasil data ekonomi AS yang benar-benar menghilangkan kemungkinan pelaksanaan tapering di akhir tahun.

"Data inflasi AS masih meninggi dan data tenaga kerja AS masih ditunggu perkembangannya," ujar Ariston.

3. Surplus neraca perdagangan belum mampu menguatkan rupiah

Rupiah Terkoreksi 10 Poin ke Level Rp14.252 per Dolar ASIlustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya, Ariston memprediksi bahwa rupiah bisa menguat terhada dolar AS pada perdagangan hari ini. Hal itu berdasarkan data neraca perdagangan Indonesia yang baik.

"Kenaikan surplus neraca perdagangan Indonesia yang cukup tinggi dari bulan sebelumnya sekitar 83 persen memberikan angin segar untuk penguatan rupiah hari ini," kata dia.

Namun, surplus neraca perdagangan Indonesia nyatanya belum bisa membuat rupiah perkasa melawan dolar AS hari ini.

Baca Juga: Bisnis Fotografi, Mahasiswa Pandeglang Raup Untung Puluhan Juta Rupiah

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya