Sederet Titah Erick Thohir buat Dirut PLN yang Baru

Darmawan Prasodjo ditunjuk Erick Thohir jadi Dirut PLN

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PLN yang baru, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan sejumlah program kerjanya sebagai bos baru di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor kelistrikan tersebut. Program kerja pertamanya adalah melanjutkan transformasi di tubuh PLN seperti dilakukan dirut sebelumnya, Zulkifli Zaini.
 
"Tadi kami sudah mendapat perintah langsung dari Pak Menteri BUMN. Pak Erick memberi arahan untuk melanjutkan transformasi PLN," kata Darmawan dalam keterangan resminya, Senin (6/12/2021).

Darmawan berjanji, PLN di bawah kepemimpinannya bakal memperkokoh pondasi yang sudah diletakkan Zulkifli, terutama dalam transformasi korporasi di seluruh lini.
 
"Kami sepenuh hati akan menjalankan arahan Bapak Presiden, kebijakan strategis yg diberikan oleh Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan, dengan meneruskan program yang telah dijalankan oleh BoD PLN di bawah kepemimpinan Pak Zulkifili Zaini yang luar biasa," kata dia.

1. Program transformasi PLN

Sederet Titah Erick Thohir buat Dirut PLN yang BaruPetugas PLN (Dok.IDNTimes/PLN)

Program transformasi yang dijalankan PLN telah berlangsung sejak April 2020. Ada empat pilar yang menjadi dasar transformasi PLN, yakni Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused.

Sejalan dengan hal tersebut, Darmawan menyampaikan restrukturisasi juga terus dijalankan agar PLN makin lincah menghadapi segala tantangan yang ada. Darmawan mengungkapkan, tranformasi dilatarbelakangi arahan Presiden Jokowi dan kebijakan pemerintah dalam mengelola secara optimal cadangan daya, mempersiapkan transisi energi, menjadi penggerak pemulihan ekonomi nasional pasca COVID-19.

Mantan Komisaris PLN periode 2018--2019 tersebut mengakui, seiring dengan transisi energi saat ini tantangan sektor ketenagalistrikan pada masa depan akan semakin kompleks. PLN juga dituntut untuk bisa mengatasi tantangan tersebut tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta masyarakat.

Dengan demikian, target Net Zero Emission pemerintah pada 2060 mendatang bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah telah mengesahkan RUPTL 2021-2030 yang memperioritaskan penggunaan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 51 persen.
 
"Ini tugas khusus, masa transisi ini harus berjalan dengan smooth investasi, inovasi, teknologi, dan kolaborasi akan kita galakkan. Tentunya sesuai dengan arahan presiden, proses transisi juga jangan membebani APBN," ujar Darmawan.

Baca Juga: Erick Thohir Tetapkan Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PLN yang Baru

2. Darmawan punya tugas atasi oversupply listrik

Sederet Titah Erick Thohir buat Dirut PLN yang BaruIlustrasi Listrik. (IDN Times/Arief Rahmat)

Tugas Darmawan bukan hanya itu. Menteri BUMN Erick Thohir memberikan mandat kepada Darmawan untuk bisa mengatasi permasalahan ketersediaan pasokan listrik yang berlebih atau oversupply.

"Tadi kami sudah mendapat perintah langsung dari Pak Menteri BUMN. Pak Erick memberi arahan untuk kami di PLN bisa menyelesaikan kondisi oversupply," kata Darmawan.

3. Tiga strategi Darmawan atasi oversupply listrik

Sederet Titah Erick Thohir buat Dirut PLN yang BaruIlustrasi meteran listrik, ilustrasi PLN, ilustrasi listrik (Dok. PLN)

Untuk mengatasi hal tersebut, Darmawan memiliki tiga strategi utama yang akan dijalankan PLN. Pertama, mulai memperbanyak kendaraan listrik dan meningkatkan electrifiying lifestyle.

Penggunaan kendaraan listrik yang makin masif diyakini Darmawan bisa meningkatkan konsumsi listrik nasional. Selain itu, juga bisa meningkatkan efisiensi masyarakat dari sisi pengeluaran biaya energi.

Efisiensi tersebut digambarkan jika setiap 1 kwh listrik seharga Rp1.444,7 bisa menempuh 10 kilometer, maka hal itu sama dengan satu liter BBM seharga Rp9.000 dengan jarak tempuh yang sama.

"Ini jauh lebih hemat bagi masyarakat dan juga di satu sisi, langkah ini juga akan berdampak pada neraca perdagangan kita dengan mengurangi beban impor minyak mentah," ujar Darmawan.

Kedua, PLN juga semakin fokus menggiatkan program electriying agriculture dengan menyasar para petani dan petambak. Dengan program ini, PLN menggantikan alat operasional pertanian dan petambak ikan yang tadinya berbasis diesel menjadi berbasis listrik.

"Petani dan petambak jadi lebih hemat dan peralatan jauh lebih tidak bising dan bisa meningkatkan produktivitas petani dan petambak," kata Darmawan.

Ketiga, sambung dia PLN bakal menyasar captive market. Selama ini, masih banyak industri yang menggunakan pembangkit listrik sendiri. PLN menawarkan untuk industri beralih ke listrik PLN agar lebih efisien dalam sisi operasional.

"Dengan menyerahkan pasokan listrik ke PLN, industri bisa lebih fokus dalam mengoptimalkan produksi dan utilitasnya," ujar Darmawan.
 
Maka dari itu, PLN  harus bekerja sama dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan agar program tersebut dapat berjalan dengan lancar. Lebih dari itu, langkah tersebut akan dikoordinasikan dan diharmonisasikan dengan kebijakan Kementerian sehingga dampak positifnya dapat dirasakan oleh industri dan masyarakat.
 
"Kami mohon dukungan, bimbingan, masukan, kerja sama, dan kolaborasi sehingga kehadiran PLN makin memberikan manfaat dan kebaikan bagi negeri," kata Darmawan.

Baca Juga: PLN Bakal Gencar Tambah Stasiun Pengisian Listrik Umum di Lampung

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya