Sentimen Pasar Tak Berubah, Rupiah Masih Unggul Atas Dolar AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah masih mampu mempertahankan performa positifnya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah dibuka menguat tajam 40 poin ke level Rp14.317 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Kamis (9/12/2021).
Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.15 WIB, kurs rupiah berada pada level Rp14.325 per dolar AS atau menguat 32 poin (+0,22 persen).
Sebelumnya pada penutupan perdagangan Rabu (8/12/2021) sore, kurs rupiah ditutup menguat 21 poin ke level Rp14.357 per dolar AS.
1. Pasar masih fokus pada Omicron dan percepatan tapering
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyampaikan performa positif rupiah atas dolar pada pagi ini sebagai imbas kondisi pasar yang tak banyak berubah.
Menurut dia, sentimen di pasar keuangan pagi ini masih tetap sama seperti hari sebelumnya. Hal itu ditandai dengan pelaku pasar yang masih fokus pada dua hal besar saat ini.
"Belum ada perubahan sentimen di pasar keuangan pagi ini. Penyebaran virus Omicron dan wacana percepatan tapering masih menjadi fokus pasar," ujar Ariston, dalam keterangan resminya kepada IDN Times, Kamis pagi.
Baca Juga: Apa Itu Ekonomi Sirkular? Pahami Konsep dan Keunggulannya
2. Pasar waspadai kenaikan yield obligasi AS
Di sisi lain, pasar juga disebut Ariston bakal mewaspadai kemungkinan naiknya yield obligasi Pemerintah AS dalam waktu dekat ini.
"Kenaikan yield ini mungkin sebagai antisipasi pasar terhadap wacana percepatan tapering yang akan diumumkan pada rapat kebijakan Bank Sentral AS minggu depan. Kenaikan yield obligasi pemerintah AS ini biasanya searah dengan nilai dolar AS," kata dia.
3. Proyeksi kurs rupiah pada penutupan perdagangan sore nanti
Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bakal bergerak fluktuatif terhadap dolar pada penutupan sore nanti.
Artinya, rupiah masih punya peluang untuk menguat atau melemah melawan dolar AS.
"Nilai tukar rupiah mungkin bisa melemah ke arah Rp14.380, sedangkan potensi penguatan di kisaran Rp14.320," ucap Ariston.
Baca Juga: 5 Tips Mengelola Keuangan bagi Pelaku UMKM di Masa Pandemi