Sri Mulyani Bilang Perempuan Sulit Bertahan Lama dalam Karier, Kenapa?

Pegawai perempuan di Kemenkeu masih sulit bertahan lama

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan presentase pegawai di Kemenkeu saat ini sudah seimbang antara perempuan dan laki-laki. Namun, sayangnya kemampuan pegawai perempuan untuk bisa bertahan lama di Kemenkeu masih tergolong minim.

Menurutnya, hal itu berkaitan dengan kondisi dan situasi perempuan yang kerap harus menempatkan urusan keluarga di atas kariernya.

"Walaupun katakanlah sudah mulai 50-50 fresh graduate yang biasanya masih single, begitu itu sudah masuk dalam age yang biasanya expected to form a family, itu drop (presentase) perempuan," ucap Sri Mulyani, dalam Webinar Women Leaders Forum 2022, Selasa (8/3/2022).

Baca Juga: Sri Mulyani Lantik 809 Pejabat Kemenkeu, Ini Nama-Namanya

1. Presentase jumlah pegawai perempuan Kemenkeu terus berkurang

Sri Mulyani Bilang Perempuan Sulit Bertahan Lama dalam Karier, Kenapa?Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu). (IDN Times/Helmi Shemi)

Dalam empat tahun terakhir, kata dia, Kemenkeu menjadi tempat yang berupaya menghadirkan jumlah pegawai seimbang antara laki-laki dan perempuan atau secara presentase 50-50. Sayangnya, presentase pegawai perempuan terus berkurang seiring dengan peningkatan status jabatan mereka.

"Kita lihat begitu sudah eselon lima precentage-nya itu langsung drop, sekitar 35 persen atau tinggal 40 persen yang pejabat eselon lima perempuan dibandingkan laki-laki. Kemudian naik ke eselon empat, drop out-nya karena awalannya sudah tidak seimbang maka akan kelihatan menurun dari 40 persen menjadi 30 persen pada eselon tiga, eselon dua menjadi 20 persen, dan eselon satu 16 persen," tutur Sri Mulyani.

2. Kemampuan pegawai perempuan disebut Sri Mulyani banyak yang melebihi laki-laki

Sri Mulyani Bilang Perempuan Sulit Bertahan Lama dalam Karier, Kenapa?Ilustrasi Perempuan/Business Woman. (IDN Times/Aditya Pratama)

Secara kemampuan, sambung Sri Mulyani, para pegawai perempuan di Kemenkeu pada dasarnya tak kalah dengan pegawai laki-laki. Bahkan, Sri Mulyani menyatakan ada pegawainya yang perempuan justru lebih baik dari pegawai laki-laki terutama ketika masih di universitas.

"Kalau saya lihat berbagai lulusan universitas atau Politeknik STAN yang dimiliki Kemenkeu biasanya the top graduate yang indeks prestasinya at the top level, laki-laki dan perempuan sama, bahkan perempuan kadang lebih banyak," kata dia.

Sri Mulyani berpendapat bahwa hal itu terjadi karena mereka atau para perempuan tersebut masih berada dalam level perkuliahan. Mereka belum terganggu dengan urusan keluarga dan rumah tangga.

"Kalau competing level of playing field di dalam akademik kelihatan perempuan nggak kalah atau bahkan better dibandingkan laki-laki. Begitu masuk dalam age period di mana mereka membuat keputusan seperti my own life, my own carrier ,versus do i have to commit to family? Nah itu mulai pilihannya membuat tidak level playing field dengan laki-laki," paparnya.

Baca Juga: 5 Perempuan Terkaya di Dunia Versi Forbes

3. Perempuan 'dipaksa' menukar karier dengan keluarga

Sri Mulyani Bilang Perempuan Sulit Bertahan Lama dalam Karier, Kenapa?Ilustrasi Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Laki-laki, kata Sri Mulyani, tidak memiliki kewajiban memilih antara karier atau keluarga. Namun, bagi perempuan hal itu seolah-olah menjadi sesuatu yang alamiah atau natural dan bahkan terkesan 'dipaksa' memilih atau menukar antara karier dan keluarga.

"Kalau laki-laki, they don't have to choose seolah-olah itu natural buat mereka, tapi bagi perempuan itu menjadi choice, bahkan menjadi trade off," ucap dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya