Sri Mulyani: Hanya Dua BLU yang Meningkat Selama Pandemik COVID-19

3 jenis BLU lainnya mengalami penurunan signifikan

Jakarta, IDN Times - Badan Layanan Umum (BLU) mencatatkan raihan positif selama 2020. Pendapatan BLU meningkat hingga Rp69,68 triliun yang didominasi oleh BLU kesehatan selama pandemik COVID-19.

"Secara agregat terjadi kenaikan Rp69,68 triliun dari BLU atau 139 persen dari target awalnya. Namun, ini didominasi oleh bidang kesehatan yang memang sekarang merupakan garda utama dalam menghadapi pandemik COVID-19," ujar Sri Mulyani dalam Rakor BLU 2021, Jumat (19/3/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ketergantungan BLU ke APBN Mulai Menurun

1. Hanya dua BLU yang mengalami peningkatan

Sri Mulyani: Hanya Dua BLU yang Meningkat Selama Pandemik COVID-19Ilustrasi rumah sakit. IDN Times/Arief Rahmat

Dari lima jenis BLU, hanya ada dua BLU yang mengalami peningkatan selama tahun 2020. "BLU di bidang kesehatan kenaikannya 11,4 persen selama masa pandemi 2020 dan BLU pengelolaan dana yang meningkat sebesar 191 persen," ungkap Sri Mulyani.

Sementara itu, lanjut Sri Mulyani, tiga jenis BLU lainnya mengalami penurunan akibat pandemik COVID-19.

Pertama adalah BLU bidang pendidikan turun 3,22 persen, kemudian BLU pengadaan barang/jasa lainnya menyusut 19,9 persen, dan terakhir BLU bidang pengelolaan kawasan turun 9,5 persen.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Alasan Pembentukan Batam Logistics Ecosystem

2. Faktor penurunan BLU

Sri Mulyani: Hanya Dua BLU yang Meningkat Selama Pandemik COVID-19Menteri Keuangan Sri Mulyani. IDN Times/Hana Adi Perdana

Pandemik COVID-19 memang menjadi faktor utama dalam penurunan yang dialami tiga jenis BLU tersebut. BLU bidang pendidikan terpukul lantaran banyaknya kebijakan yang dibuat agar masyarakat tidak terbebani selama pandemik COVID-19.

"BLU pendidikan menurun karena melakukan penundaan penerimaan mahasiswa dan kebijakan penundaan SPP serta kompensasi internet gratis bagi siswa," ungkap Sri Mulyani.

Penurunan BLU lainnya juga terjadi lantaran adanya kebijakan pemerintah yang melarang adanya aktivitas dan mengurangi mobilitas masyarakat.

"Untuk BLU pengelolaan kawasan tentu mereka melakukan langkah-langkah yang baik untuk membantu para tenant-nya dengan membebaskan atau menunda biaya sewa sehingga ini berakibat pada pendapatan yang turun, tetapi ini penting untuk membantu masyarakat," terang Sri Mulyani.

3. Menjadikan pandemik COVID-19 sebagai pelajaran

Sri Mulyani: Hanya Dua BLU yang Meningkat Selama Pandemik COVID-19Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu meminta segenap jajaran manajemen BLU mulai dari pimpinan, dewan pengawas, hingga pegawai menjadikan pandemik COVID-19 sebagai pelajaran agar ke depannya mampu lebih cepat dalam beradaptasi dengan krisis.

"Pandemik COVID-19 harus menjadi pembelajaran bagi kita semua, baik pengelola dan pengawas BLU agar dapat mengetahui seberapa fleksibel-kah organisasi kita dalam melakukan penyesuaian dan merespon kondisi yang luar biasa ini," ucap dia.

Bendahara negara tersebut tidak mau jika ada BLU yang menganggap pandemik COVID-19 sebagai sesuatu yang biasa saja sehingga membuat kinerja BLU dalam melayani masyarakat tidak maksimal.

"Saya berharap seluruh pimpinan dan juga pengawas betul-betul berpikir keras, berikhtiar keras melihat kondisi saat ini dan memikirkan business model seperti apa yang bisa kita dapatkan atau kita bangun dengan mengambil pelajaran dari yang begitu berharga, begitu bersejarah akibat pandemik COVID-19 ini," imbuh Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani: Mobil Listrik Jadi Keniscayaan, Indonesia Harus Gercep

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya