Sri Mulyani: Infrastruktur Air Bersih Ringankan Beban Perempuan

Akses air minum bersih dan layak sangat dibutuhkan rakyat

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa pembangunan infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bisa menjadi kunci untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, terutama untuk meringankan beban ibu rumah tangga.

"Saya sampaikan bahwa (infrastruktur) air minum ini sangat dekat sekali dengan kebutuhan para perempuan terutama ibu-ibu rumah tangga. Di semua negara, di semua penelitian sangat menunjukkan bahwa akses air minum sangat erat kaitannya dengan membantu beban perempuan," kata Sri Mulyani seperti dikutip IDN Times dari YouTube Pembiayaan Infrastruktur PUPR, Minggu (21/2/2021).

Penyediaan SPAM, diakui Sri Mulyani juga menjadi penting kala pandemi saat ini. Pasalnya, ketersediaan air minum yang bersih dan sehat dapat membantu meningkatkan sistem imun masyarakat.

Baca Juga: Curhat Sri Mulyani: APBN Gak Boleh Ikut Semaput saat Digoyang Pandemik

1. Sri Mulyani dorong Menteri PUPR untuk terus bangun infrastruktur SPAM

Sri Mulyani: Infrastruktur Air Bersih Ringankan Beban PerempuanIDN Times/Imam Rosidin

Sadar akan dampaknya yang begitu besar, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku terus mendorong Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk konsisten membangun infrastruktur SPAM.

"Pak Basuki juga tahu betul bahwa saya semenjak kembali menjadi menteri keuangan dan satu kabinet beliau termasuk sering terus menerus menanyakan mengenai sanitasi dan air bersih karena ini erat kaitan dengan kualitas hidup berumah tangga," ucap dia.

Selain sebagai upaya untuk dapat mengentaskan kemiskinan, Sri Mulyani juga menilai bahwa infrastruktur SPAM ini dapat menjadi solusi untuk menurunkan angka stunting yang diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau kita bicara stunting yang diminta presiden turunkan ke level 14 persen dan juga tentang beban hidup terutama ibu rumah tangga itu semuanya sangat berhubungan dengan kualitas infrastruktur dasar terutama air bersih dan sanitasi," tuturnya.

"Maka saya dalam hal ini memang ingin terus mendorong Pak Basuki dan seluruh pemda agar pembangunan dan aksesabilitas air bersih serta sanitas harus menjadi prioritas," Sri Mulyani menambahkan. 

2. Layanan air bersih terus meningkat

Sri Mulyani: Infrastruktur Air Bersih Ringankan Beban PerempuanIDN Times/Auriga Agustina

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Air Bersih, PDAM Tirtawening Tarik Air Waduk Saguling

Sri Mulyani optimis jika pemerintah bisa meningkatkan akses layanan air bersih kepada masyarakat.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), presentase layanan air minum yang bersih dan layak terus meningkat setiap tahunnya.

"Kita juga sudah mencapai suatu capaian yang cukup baik. Menurut BPS, mereka yang memiiki akses ke layanan air minum ayak dan berkelanjutan itu terus meningkat presentasenya yaitu dari 62,75 persen pada 2017, menjadi 65,28 persen pada 2018 dan sekarang 2019 kita mencapai 84,91 persen," ujarnya.

Meski peningkatannya cukup signifikan, Sri Mulyani tetap meminta agar pembangunan infrastruktur SPAM ini terus dikebut lantaran presentasenya masih belum mencapai angka 100 persen.

"Ini semua peningkatan yang luar biasa, tetapi bukan berarti kita puas karena masih ada 15 persen rakyat kita yang belum mendapatkan layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan. Nah proyek SPAM ini merupakan salah satu ikhtiar proyek infrastruktur yangg sangat penting dan prioritas dalam memberikan ketersediaan air bersih dan air minum bagi masyarakat kita," ujar dia.

3. Pemerintah gunakan skema KPBU untuk pengembangan SPAM

Sri Mulyani: Infrastruktur Air Bersih Ringankan Beban PerempuanIDN Times/Santi Dewi

Sri Mulyani menyampaikan pemerintah akan menjalankan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha atau KPBU guna memperlancar pembangunan infrastruktur, termasuk SPAM.

"Ini adalah cara innovative financing, creative financing, tetapi tetap akuntabel. Kita berharap skema KPBU jadi alternatif solusi kebutuha prioritas mendesak dari infrastruktur terutama yang luar biasa penting seperti air bersih pada saat APBN mengalami kendala akibat pandemi COVID-19 yang telah mengambil resource sangat besar," tutur Sri Mulyani.

Adapun baru-baru ini pemerintah telah melakukan penandatanganan perjanjian KPBU SPAM Regional Jatiluhur I, sekaligus merupakan proyek KPBU pertama untuk SPAM regional yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.

4. SPAM regional Jatiluhur I

Sri Mulyani: Infrastruktur Air Bersih Ringankan Beban PerempuanIlustrasi Minum Air (IDN Times/Mardya Shakti)

Proyek KPBU SPAM regional Jatiluhur I ditargetkan mampu menyediakan air minum dengan kapasitas 4.750 liter per detik untuk empat wilayah.

Wilayah DKI Jakarta bakal mendapatkan 4.000 liter air per detik, kemudian Kota dan Kabupaten Bekasi masing-masing 300 dan 100 liter air per detik, serta Kabupaten Karawang sebesar 350 liter air per detik.

PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur kemudian dibentuk sebagai badan usaha pelaksana guna membangun infrastruktur dengan total investasi Rp1,7 triliun tersebut.

Adapun masa kerja sama yang diatur dalam Skema KPBU SPAM regional Jatiluhur adalah selama 30 tahun yang terdiri atas 2,5 tahun masa kontruksi dan 27,5 tahun masa operasi.

Baca Juga: [FOTO] SPAM Senilai Rp300 M Ini Produksi Air Bersih 200 L/Detik

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya