Sritex Bongkar Pasang Susunan Direksi, Megawati Tetap Komisaris

Kesepakatan homologasi dan restrukturisasi dengan kreditur

Jakarta, IDN Times - Emiten tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex melakukan perombakan besar-besaran dalam tubuh dewan komisaris dan direksinya. Perombakan tersebut disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 17 Maret pekan lalu.

Hal itu sejalan dengan agenda RUPSLB yang memang ditujukan untuk perubahan Dewan Komisaris dan Direksi Sritex. Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Sritex tak terlepas dari meninggalnya Komisaris Utama, Susyana Lukminto pada Agustus tahun lalu.

"Rapat menyetujui pemberhentian secara hormat seluruh Dewan Komisaris dan Direksi yang lama," kata Sekretaris Perusahaan Sritex, Welly Salam dalam keterangan resmi yang dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Rabu (22/3/2023).

Posisi Direktur Utama Sritex yang sebelumnya dijabat Iwan Setiawan Lukminto, kini digantikan Iwan Kurniawan Lukminto. Iwan Kurniawan yang merupakan adik dari Iwan Setiawan, sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama Sritex.

Perombakan ini juga dalam rangka penunjukan direktur independen/CRO. Hal itu sebagai kesepakatan homologasi atas restrukturisasi yang dilakukan pihak perseroan dengan kreditur.

Baca Juga: Direktur Utama Sritex Orang Terkaya ke-49 di Indonesia

1. Mereka yang diberhentikan

Sritex Bongkar Pasang Susunan Direksi, Megawati Tetap KomisarisPT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) (Facebook.com/sritex.indonesia)

Nama-nama yang diberhentikan sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi Sritex adalah sebagai berikut.

Dewan Komisaris
Komisaris: Megawati
Komisaris Independen: Sudjarwadi

Dewan Direksi
Direktur Utama: Iwan Setiawan Lukminto
Wakil Direktur Utama: Iwan Kurniawan Lukminto
Direktur Keuangan: Allan Moran Severino
Direktur Umum dan Administrasi: Christina Setiady
Direktur Produksi: Karunakaran Ramamoorthy
Direktur Operasional: Eddy Prasetyo Salim
Direktur Independen: M Nasir Tamara Tamimi

Baca Juga: Begini Permulaan Sritex Jadi Penyedia Tas Bansos COVID-19 Era Juliari

2. Susunan pengurus baru Sritex

Sritex Bongkar Pasang Susunan Direksi, Megawati Tetap KomisarisIwan Setiawan Lukminto, CEO of Sritex (Website/sritex.co.id)

Atas keputusan pemberhentian pengurus yang lama, RUPSLB pun menyetujui pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Sritex yang baru.

Berikut ini susunan pengurus baru Sritex:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Iwan Setiawan Lukminto
Komisaris: Megawati
Komisaris Independen: Liem Konstantinus

Dewan Direksi
Direktur Utama: Iwan Kurniawan Lukminto
Direktur Operasional: Mira Christina Setiady
Direktur Keuangan: Welly Salam
Direktur Umum: Supartodi
Direktur Independen: Regina Lestari Busono
Direktur Bisnis Benang: Karunakaran Ramamoorthy
Direktur Bisnis Kain: Sandeep Kr Gautam
Direktur Bisnis Pakaian Jadi: Teo Khek Thuan

Baca Juga: Fakta-Fakta PT Sritex, Juara Ekspor Garmen yang Terlilit Utang Rp20 T

3. Capaian Sritex

Sritex Bongkar Pasang Susunan Direksi, Megawati Tetap KomisarisPT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) (Facebook.com/sritex.indonesia)

Adapun Sritex membukukan kinerja cukup apik pada tahun kemarin. Per September 2022, Sritex mampu membukukan penjualan sebesar 474,2 juta dolar Amerika Serikat (AS). Penjualan tersebut masih didominasi oleh ekspor dengan kontribusi 61,5 persen dan domestik sebesar 38,5 persen.

"Di tengah gejolak makroekonomi global, SRIL tetap mampu mempertahankan porsi ekspor dengan nilai penjualan sebesar 291,7 juta dolar AS dengan porsi benua Asia sebesar 218 juta dolar AS dan Amerika sebesar 53,1 juta dolar AS," tutur Welly.

Produk Sritex yang paling banyak diekspor adalah benang dengan nilai sebesar 198,4 juta dolar AS dan diikuti oleh pakaian jadi senilai 48,8 juta dolar AS. Di sisi lain, penjualan produk benang masih menjadi kontributor utama di pasar domestik dengan nilai 85,8 juta dolar AS selama Januari-September 2022.

4. Sritex jalani restrukturisasi dan homologasi sesuai persetujuan kreditur

Sritex Bongkar Pasang Susunan Direksi, Megawati Tetap KomisarisSuasana pabrik tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo Jawa Tengah. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Sritex menjalani proses restrukturisasi dan homologasi sesuai kesepakatan poak kreditur. Hal ini dilaksanakan sejalan dengan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), dengan nilai utang dengan nilai mencapai Rp20 triliun pada 2021.

Pada 6 Mei 2021, Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Semarang mengabulkan gugatan PKPU yang diajukan CV Prima Karya pada 19 April 2021 atas tuduhan keterlambatan pembayaran tagihan utang senilai Rp5,5 miliar. Selanjutnya, kreditur Sritex menambah nilai terutang hingga Rp20 triliun yang terdiri dari kreditur terjamin senilai Rp700 miliar dan Rp19 triliun dari kreditur yang tidak terjamin.

Hingga kuartal 1/2022, total utang berbunga perseroan tidak mengalami perubahan sejak akhir 2021, yakni 1,41 miliar dolar AS atau setara Rp21,19 triliun. Corporate Secretary Sritex Welly Salam mengatakan Sritex menyampaikan telah mengubah struktur utangnya menjadi utang jangka panjang. 

Utang perseroan yang akan jatuh tempo dalam lima 5 tahun mendatang adalah 417 juta dolar AS atau Rp6,36 triliun. Utang yang jatuh tempo pada tahun ke-9 adalah 512 juta (Rp7,82 triliun) dolar AS, dan tahun ke-12 adalah 490 juta dolar AS (Rp7,48 triliun).

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya