Stafsus Erick ke Ahok: Jangan sampai Komisaris seperti Direktur

Ahok sebut banyak kontrak di BUMN bermasalah

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga meminta Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk tidak berlagak seperti direktur utama.

Permintaan itu disampaikan Arya sebagai respons atas pernyataan Ahok tentang banyaknya kontrak-kontrak di BUMN yang bermasalah.

"Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina juga menjadi komisaris berasa direktur, komut berasa direktur jangan, harus tau batasan-batasannya," kata Arya dalam pernyataannya kepada awak media, Minggu (28/11/2021).

Baca Juga: Jadi Komisaris Telkomsel, Arya Sinulingga Tegaskan Tak Rangkap Jabatan

1. Apa yang disampaikan Ahok sudah disampaikan Erick Thohir dari jauh hari

Stafsus Erick ke Ahok: Jangan sampai Komisaris seperti DirekturMenteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan keterangan pers di Lobi Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sebelum meminta Ahok agar tidak bertindak seperti direktur utama, Arya terlebih dahulu menyebutkan apa yang disampaikan Ahok sebenarnya sudah menjadi permasalahan yang disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir sejak lama.

Ahok dalam YouTubenya mengatakan bahwa banyak kontrak di BUMN bermasalah dan itu juga terjadi di tubuh Pertamina. Ahok juga menyatakan kontrak bermasalah itu merugikan Pertamina dan membuatnya marah.

"Apa yang diomongin beliau itu sudah lama disampaikan oleh Pak Erick Thohir. Mulai dari urusan bahwa jangan sampai proyek-proyek itu jadi bancakan korupsi, bahwa BUMN adalah peruahaan milik negara, kerja sama dengan BUMN harus win-win solution, nggak boleh ada yang dirugikan itu semua sudah dibicarakan Pak Erick dari jauh-jauh hari," kata Arya.

Baca Juga: Erick Thohir: Kalau RI Ekspor Bahan Mentah, Apa Bedanya sama Zaman VOC

2. Ada lima transformasi BUMN yang harusnya dipahami oleh Ahok

Stafsus Erick ke Ahok: Jangan sampai Komisaris seperti DirekturPembaharuan Logo BUMN (Dok. Istimewa)

Arya pun kemudian menyinggung lima transformasi BUMN. Menurut dia, hal tersebut harusnya diketahui setiap orang yang bekerja di lingkungan BUMN, termasuk Ahok.

Arya pun merasa heran jika Ahok sebagai Komut Pertamina tidak memahami lima transformasi BUMN tersebut.

"Itu sekarang sudah dan sedang dilakukan di semua BUMN, jadi saya bingung juga kalau Pak Ahok nggak paham lima transformasi yang kita lakukan di BUMN. Sebagai komut itu harusnya jadi acuan Pak Ahok dan itu harusnya ditetapkan di Pertamina lima transformasi itu," tutur dia.

3. Ahok diminta belajar lebih banyak lagi dan tidak ketinggalan kereta

Stafsus Erick ke Ahok: Jangan sampai Komisaris seperti DirekturInstagram.com/@basukibtp

Oleh karena itu, Arya meminta agar Ahok bisa lebih banyak belajar lagi tentang perkembangan BUMN.

Jangan sampai, kata Arya, Ahok jadi sosok komut yang ketinggalan segala perkembangan di BUMN.

"Kita harap ke depan Pak Ahok makin banyak nih belajar dari apa yang dilakukan oleh BUMN. Jangan sampai Pak Ahok ketinggalan kereta. Masak Pak Ahok sebagai komut ketinggalan kereta," ujar Arya.

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan BUMN-Swasta Kolaborasi Pengembangan Ekonomi RI

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya