Tanam Pohon dan Pulihkan Lahan Bekas Tambang Jadi Strategi Hijau PKT

Ada 23 ribu pohon lebih yang ditanam PKT tahun lalu

Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah menargetkan emisi nol karbon atau net zero emission pada 2060. Sejalan dengan misi tersebut, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) turut ambil bagian dengan memulihkan lahan bekas tambang, dan menanam pohon yang diperkirakan mampu menyerap karbon.

PKT menanam pohon di enam lokasi berbeda sebanyak 23.272 tanaman di lahan seluas 32,4 hektare. Dari enam lokasi tersebut, dua merupakan lahan bekas tambang, yakni di Desa Makroman, Samarinda dan Monterado, Kalimantan Barat.

Adapun empat lokasi lainnya ada di Desa Ciemas, Sukabumi, Taman Kasih Sayang (Takasay) Kota Bontang, Tropical Orchard-1 PKT, dan Mangrove Maratua.

"Penanaman ini juga dipastikan keberlanjutannya lewat kerja sama bersama masyarakat sekitar, yang akan memanfaatkan hasil panen dari tanaman tersebut untuk kesejahteraan," ucap Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Minggu (15/1/2023).

Baca Juga: 17 Jenis Barang Tambang Indonesia, Jadi Sumber Kekayaan Negara

1. Rincian tanaman yang ditanam PKT

Tanam Pohon dan Pulihkan Lahan Bekas Tambang Jadi Strategi Hijau PKTDirektur Utama PKT Rahmad Pribadi. (Dok. PKT)

Sebanyak 2.770 pohon buah mangga, buah durian, pohon sirsak, alpukat, nangka, matoa, bisbul, gandaria ditanam di lahan area latihan komando strategis angkatan darat (kostrad) di Desa Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat. 

Selain itu, PKT juga menanam 500 tanaman buah di Tropical Orchard-1 PKT dan 1.100 tanaman mangrove di lokasi Mangrove Maratua, Berau, Kalimantan Timur.

"PKT akan terus mengembangkan bisnis yang menjaga keseimbangan alam dan berdampak bagi masyarakat, bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga pada masa depan. Dalam melahirkan inisiatif, kami selalu berupaya agar program tersebut memiliki efek yang berganda. Itulah sebabnya, dalam kegiatan dekarbonisasi melalui penanaman pohon yang berdampak pada lingkungan, kami selalu melibatkan masyarakat lokal," ujar dia.

Pohon yang dipilih pun yang bisa dipanen, yang hasilnya dapat dirasakan oleh petani atau masyarakat lokal yang terlibat," sambung Rahmad.

2. Pemulihan lahan bekas tambang

Tanam Pohon dan Pulihkan Lahan Bekas Tambang Jadi Strategi Hijau PKTIlustrasi lubang bekas tambang (Dok.IDN Times/Istimewa)

Selain menanam pohon, PKT juga memulihkan lahan bekas tambang. Lahan bekas tambang jadi fokus pemerintah dalam upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan di Indonesia. Pada umumnya, tanah pada lahan bekas tambang tidak subur karena tingkat keasaman tanah tinggi.

Karena itu, PKT menggunakan teknologi pertanian bernama Smart Bio Ball yang ramah lingkungan untuk menghijaukan kembali lahan bekas tambang. Dengan demikian, lahan bekas tambang dapat kembali subur dan hijau.

Kerja sama pemulihan lahan bekas tambang antara Pupuk Kaltim dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) telah terjalin sejak 2020. Hal ini berupa demplot kayu putih di lahan bekas tambang Makroman seluas 1,76 hektare.

Adapun hingga awal triwulan-III 2022, seluruh lahan tersebut telah ditanami bibit kayu putih, dengan monitoring berkala oleh tim perusahaan.

Pemulihan lahan di area bekas tambang Makroman ditargetkan menjadi kawasan agrowisata kayu putih Kalimantan Timur. Kawasan tersebut  diharapkam mampu menghasilkan produk akhir berupa minyak kayu putih yang memiliki nilai ekonomi.

"Hal ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian masyarakat setempat, selain dampak positif kembali hijaunya lingkungan tersebut," kata Rahmad.

Baca Juga: Begini Tekad Kuat PT KPI Implementasi ESG Net Zero Carbon Emission  

3. Pemulihan lahan bekas tambang dengan menanam pohon

Tanam Pohon dan Pulihkan Lahan Bekas Tambang Jadi Strategi Hijau PKTPKT tanam 23 ribu lebih pohon selama 2022 (dok. PKT)

Selain pemulihan lahan bekas tambang Makroman, PKT juga memulihkan lahan bekas tambang di Desa Monterado, Kalimantan Barat.

Lahan seluas 1,5 hektare di Desa Monterado ditanam dengan pohon pinang dan pohon tengkawang, tanaman yang menjadi maskot Kalimantan Barat.

“Komitmen PKT untuk bisa mencapai target perusahaan dalam pengurangan emisi karbon hingga 32,50 persen di tahun 2030 akan terus berlanjut. Pupuk Kaltim akan terus bergerak dengan orientasi pada sumber daya terbarukan yang selalu mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan net zero emission 2060 mendatang,” papar Rahmad.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya