Tolak Dituding HTI dan ISIS, Mengapa Kuntjoro Pilih Mundur dari BUMN?

Kuntjoro Pinardi beberkan tudingan-tudingan pada dirinya

Jakarta, IDN Times - Kuntjoro Pinardi, Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL (Persero) yang baru saja mundur setelah lima hari menjabat menegaskan, dirinya sama sekali tidak mendukung ideologi radikalisme.

Maka dari itu, segala tudingan yang menyebutkan bahwa dia pro-radikalisme HTI dan ISIS tidak dapat diterima oleh Kuntjoro.

"Demi Allah, satu pun saya nggak pernah punya sikap itu dan itu adalah harga mati buat saya karena anak-anak saya yang kecewa kalau saya harus menjadi seperti itu," tegas Kuntjoro, saat dihubungi IDN Times, Senin (26/4/2021).

Lantas, mengapa Kuntjoro pada akhirnya terpaksa mengundurkan diri dari direksi PT PAL?

1. Faktor pernah menjadi caleg PKS munculkan tudingan radikal HTI-ISIS

Tolak Dituding HTI dan ISIS, Mengapa Kuntjoro Pilih Mundur dari BUMN?Logo baru PKS (Dok. PKS)

Lebih lanjut, Kuntjoro menjelaskan tudingan masyarakat di media sosial tentang dirinya yang dianggap pro HTI dan ISIS tak terlepas dari status calon legislatif Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pernah diembannya.

"Jadi kan ada Twitter atau media sosial dengan viewer dan retweet banyak sekali menyebutkan bahwa saya PKS. Memang saya pernah jadi caleg PKS tahun 2014 dan karena itu saya dituduh mendukung radikalisme, ISIS, dan HTI," jelas dia.

Kuntjoro mengakui, selepas menjadi caleg PKS dalam pemilu 2014 dan gagal, dirinya langsung tidak aktif di partai tersebut dan dianggap mundur. Dia pun lantas kembali mengajar dan berbisnis sesuai dengan keahlian yang ia miliki.

Baca Juga: Baru 5 Hari Menjabat, Kuntjoro Pinardi Mundur dari Direksi PT PAL

2. Tetap mundur meski menyangkal semua tudingan kepadanya

Tolak Dituding HTI dan ISIS, Mengapa Kuntjoro Pilih Mundur dari BUMN?Pembaharuan Logo BUMN (Dok. Istimewa)

Meski menyangkal dirinya pro radikalisme, HTI, dan ISIS, Kuntjoro tetap mundur dari jabatan direksi PT PAL yang baru diembannya selama lima belakangan.

Selain tidak ingin mengganggu keberlangsungan usaha PT PAL, keputusan Kuntjoro untuk mundur juga tak terlepas dari keinginan dia untuk tidak menjadikan kolega atau karyawannya di PT PAL sebagai tameng dari tudingan-tudingan masyarakat di internet.

"Saya tidak ingin bahwa kalau kerja saya hanya untuk mengumpulkan orang-orang untuk menepis tuduhan terhadap saya. Saya pikir tim yang sudah bekerja dengan baik di PT PAL hari ini bisa fokus kerja. Kalau saya sebagai direkturnya tidak fokus dalam membina tim di bawah saya, saya kira saya akan kecewa sekali," tuturnya.

Baca Juga: Wakil Dekan Unpad Diberhentikan karena Pernah Aktif di HTI

3. Menunggu keputusan dari Erick Thohir

Tolak Dituding HTI dan ISIS, Mengapa Kuntjoro Pilih Mundur dari BUMN?Menteri BUMN Erick Thohir (Dok. Kementerian BUMN)

Sementara itu, Kuntjoro mengakui bahwa dirinya tidak bisa menyampaikan surat pengunduran dirinya secara langsung ke Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pandemik COVID-19 membuat Kuntjoro hanya bisa mengirimkan surat pengunduran diri yang sudah ditandatangani lewat email ke Kementerian BUMN.

Kuntjoro pun berharap Erick dapat membuat keputusan tepat terkait dirinya dan dia sendiri pun merasa siap dengan segala keputusan yang nantinya akan dikeluarkan oleh Erick, termasuk jika surat pengunduran dirinya mendapat penolakan.

"Baik diterima maupun tidak diterima saya kembalikan ke Pak Erick. Jadi pada prinsipinya kepercayaan negara harus kita penuhi, kalau saya dipercaya negara kenapa tidak, dalam bentuk kerja apapun. Seandainya kalau disetujui saya juga nggak ada masalah, karena saya sudah mengajukan secara mandiri dan pribadi, tanpa ada tekanan," jelas dia.

Baca Juga: Taruna Akmil Enzo Disebut Terpapar HTI, Ini Respons Ryamizard

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya