Wamen BUMN Ungkap Dua Jurus Pemerintah Pulihkan Perekonomian Bali

Tidak hanya pariwisata, melainkan juga industri lainnya

Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah menyiapkan strategi khusus dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Bali. Hal itu dilakukan agar industri pariwisata dan lainnya di Bali dapat tumbuh kendati masih dalam masa pandemik COVID-10.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartiko Wirjoatmodjo menjelaskan, kendati belum menyiapkan secara khusus anggaran PEN untuk Bali, pihaknya sudah memiliki dua strategi yang siap dijalankan untuk memulihkan ekonomi di Bali.

"Pertama adalah pemberian kredit modal kerja baru yang diberikan jaminan oleh pemerintah pusat untuk UMKM," ujar pria yang karib disapa Tiko tersebut dalam konferensi pers Bali Investment Forum, Jumat (26/3/2021).

Tiko menambahkan, program tersebut siap dijalankan dalam waktu dekat agar geliat ekonomi di Bali bisa tumbuh lebih cepat.

"Segera berjalan ya, saya rasa minggu-minggu ini akan segera difinalisasi," imbuhnya.

Baca Juga: Gubernur Koster: Bali Nol Wisatawan Asing Setahun Pandemik

1. Keringanan kredit

Wamen BUMN Ungkap Dua Jurus Pemerintah Pulihkan Perekonomian BaliIlustrasi kredit (IDN Times/Istimewa)

Adapun program kedua, lanjut Tiko, adalah pemberian keringanan kredit terhadap para pengusaha mikro di Bali yang terkena dampak COVID-19.

Hal itu dilakukan dengan tujuan agar para pengusaha mikro di Bali yang mengalami kredit macet tetap bisa mendapat pembiayaan dari perbankan.

"Ini supaya tidak perlu dicatat secara sistem di Bank Indonesia karena kan kalau dulu pengusaha atau pelaku usaha mikro yang pernah (kredit) macet itu kan dicatat sehingga ini yg coba kita upayakan untuk dihapuskan," jelas Tiko.

Baca Juga: Demi Pariwisata Bali, Jokowi Akan Fokus 3 Wilayah Ini Jadi Zona Hijau 

2. Dukungan terhadap sektor MICE

Wamen BUMN Ungkap Dua Jurus Pemerintah Pulihkan Perekonomian BaliIlustrasi hotel (IDN Times/Anata)

Di sisi lain, Tiko mengklaim tengah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk kembali menggairahkan sektor Meetings, Incentives, Conferencing, dan Exhibitions (MICE) di Bali.

"Selain itu kita juga sedang berdiskusi dengan PHRI untuk bagaimana men-support hotel-hotel agar ketika nantinya herd immunity ini tercapai mereka bisa langsung beroperasi dengan dukungan dari perbankan," paparnya.

3. Realisasi PEN

Wamen BUMN Ungkap Dua Jurus Pemerintah Pulihkan Perekonomian Bali(Ilustrasi. Anggaran penanganan virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Sementara itu, realisasi program PEN per 17 Maret 2021 telah mencapai Rp76,59 triliun atau sekitar 10,9 persen dari total yang dianggarkan sebesar Rp699,43 triliun.

"Ini didominasi bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan kepada UMKM," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (23/3/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut kemudian merincikan realisasi anggaran PEN tersebut. Di bidang kesehatan anggaran yang sudah direalisasikan adalah Rp12,4 triliun atau 7 persen dari target Rp176,3 triliun.

Kemudian di sektor perlindungan sosial sebesar Rp25,97 triliun atau sekitar 16,5 persen dari target Rp157,41 triliun.

Berikutnya ada program prioritas yang telah terealisasi sebesar Rp1,44 triliun atau 1,2 persen dari target Rp122,42 triliun, dukungan untuk UMKM dan korporasi sebesar Rp29,63 triliun dari pagu Rp184,83 triliun, dan insentif dana usaha sebesar Rp7,15 triliun atau 12,2 persen dari pagu Rp58,6 triliun.

Baca Juga: Anggaran PEN 2021 Naik Lagi, Bakal Mencapai Rp627,9 Triliun

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya