Yes! Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal II 2021 Terjaga Normal

KKSK paparan tren perbaikan ekonomi di Q2 ini

Jakarta, IDN Times - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengklaim sistem keuangan Indonesia pada kuartal-II 2021 masih dalam kondisi normal meskipun masih dihantam pandemik COVID-19.

KSSK yang terdiri atas Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin untuk terus menjaga sistem keuangan Indonesia agar terus normal dalam situasi seperti saat ini.

"Stabilitas sistem keuangan untuk kuartal dua 2021 berada dalam kondisi normal, di tengah meningkatnya kembali COVID-19, terutama varian delta," kata Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/8/2021).

Baca Juga: Ini 5 Dampak Inflasi terhadap Perekonomian

1. Tren perbaikan ekonomi berlanjut pada kuartal-II 2021

Yes! Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal II 2021 Terjaga NormalIlustrasi Kenaikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Sistem keuangan yang normal juga turut didukung oleh tren perbaikan ekonomi pada kuartal-II 2021. Sri Mulyani menyatakan hal tersebut sejalan dengan menguatnya tren perekonomian di sejumlah negara maju yang juga menjadi mitra dagang Indonesia, seperti Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Perekonomian AS pada kuartal-II 2021 berhasil tumbuh positif 12 persen year on year (yoy) sejalan dengan meningkatnya Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur, relatif tingginya laju inflasi, dan menurunnya initial jobless claim menuju ke level pra-pandemi.

Kemudian Singapura dan Tiongkok mengalami pertumbuhan berturut-turut 14,3 persen dan 7,9 persen pada periode yang sama.

"Perkembangan tersebut berdampak ke transaksi perdagangan global dan harga komoditas. Selanjutnya, ekspektasi pemulihan ekonomi global ke depan ditentukan langkah negara maju yang mempertahankan stimulus fiskal dan moneter," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: [BREAKING] Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2021 Naik 7,07 Persen

2. Pemulihan ekonomi berjalan sesuai arah dan strategi yang baik

Yes! Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal II 2021 Terjaga NormalIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2021 yang naik 7,07 persen yoy diklaim Sri Mulyani menunjukkan arah dan strategi pemulihan ekonomi Indonesia yang baik.

Hal itu terlihat dari realisasi belanja negara yang tumbuh 9,38 persen yoy pada semester-I 2021. Angka tersebut terdiri atas belanja modal sebesar 90 persen dan belanja barang 79 persen.

"Sementara belanja program sosial terus memberikan dorongan dan bantuan kepada masyarakat rentan. Hal ini memberikan dorongan yang cukup signifikan pada komponen produk domestik bruto dari sisi pengeluaran," ujar Sri Mulyani.

3. Tingkat konsumsi tumbuh positif

Yes! Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal II 2021 Terjaga Normal(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Perbaikan dalam pemulihan ekonomi juga terpantau dari tumbuh positifnya sektor konsumsi, baik pemerintah maupun masyarakat.

Konsumsi pemerintah pada triwulan-II 2021 tercatat berhasil tumbuh 8,06 persen yoy, sedangkan konsumsi masyarakat yang mencakup 55 persen dari total PDB mampu tumbuh 5,93 persen.

"Selain faktor base effect momentum Ramadan dan hari raya Idul Fitri, berbagai kebijakan Pemerintah dalam mendukung daya beli masyarakat melalui program bansos, diskon tarif listrik, relaksasi PPnBM kendaraan bermotor, relaksasi PPN DTP perumahan, serta relatif terkendalinya inflasi, telah berperan besar mendorong konsumsi masyarakat," tutur Sri Mulyani.

Sementara itu, komponen investasi juga mencatat pertumbuhan tinggi 7,54 persen yang ditopang oleh investasi bangunan sejalan dengan realisasi belanja modal pemerintah yang relatif tinggi.

Adapun, kinerja ekspor dan impor juga mengalami lonjakan tajam, masing-masing tumbuh 31,78 persen dan 31,22 persen, sejalan dengan momentum menguatnya kinerja ekonomi global dan meningkatnya harga komoditas.

"Ke depan, kontribusi non-APBN dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi diharapkan semakin besar seiring dengan berlanjutnya proses pemulihan ekonomi nasional," ucap Sri Mulyani.

Baca Juga: [BREAKING] Penyebab Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,31 Persen di Semester I 2021

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya