Zulhas Mau Alfamart hingga Indomaret Tembus ke Luar Negeri

Zulhas punya rencana menyerbu pasar internasional

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan atau Zulhas, mendorong sejumlah ritel lokal untuk bisa go international atau beroperasi di luar negeri. Hal itu jadi bagian rencana Zulhas untuk menyerbu pasar internasional dengan produk-produk dalam negeri.

"Saya juga sudah panggil bos-bos besar yang punya ritel, ya Hypermart, Transmart, Indomaret, Alfamart, dan masih banyak lah itu. Mereka saya minta ke luar (negeri)," kata Zulhas ketika mengunjungi kantor IDN Media di Jakarta, Kamis (4/8/2022).

1. Indonesia punya modal kuat untuk menyerbu pasar internasional

Zulhas Mau Alfamart hingga Indomaret Tembus ke Luar NegeriIlustrasi millennial dan Gen Z/Dok. IDN Times

Rencana menyerbu pasar internasional, diyakini Zulhas, bisa berjalan dengan baik lantaran Indonesia punya modal yang cukup kuat. Modal itu datang dari sumber daya manusia (SDM) dan produk-produk unik milik Indonesia.

"Karena kita punya semuanya. Millennialnya hebat-hebat, orangnya kreatif. Pakaian muslim itu, coba saja lihat kalau orang Arab bikin, kalau gak hitam ya putih di bagian wajah ketutup semua begitu saja, sudah gak ada lagi. Kita kan macam-macam baju muslimnya, bergaya dan keren-keren," ujar Zulhas.

Baca Juga: Diragukan sebagai Mendag, Zulhas Pamer Pengalamannya Jadi Pengusaha

2. Pemerintah buat perjanjian CEPA

Zulhas Mau Alfamart hingga Indomaret Tembus ke Luar NegeriMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan perdana turun ke pasar pada Kamis (16/6/2022). (IDN Times/Hafit Yudi Suprobo)

Untuk mendukung dan mempermudah ritel atau produk Indonesia ke luar negeri, Kemendag telah membuat sebuah perjanjian yang diberi nama CEPA alias Comprehensive Economic Partnership Agreement atau Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Emirat Arab (IUAE–CEPA).

Adapun perjanjian tersebut ditandatangani oleh Zulhas dan Menteri Ekonomi UEA, Abdulla bin Touq Al Marri di Abu Dhabi, pada Jumat (1/7/2022).

"Baru-baru ini kami kerjakan dengan UEA. Masuk UEA nanti, dan itu bisa jadi hub baru," kata Zulhas.

3. Manfaat IUAE-CEPA

Zulhas Mau Alfamart hingga Indomaret Tembus ke Luar NegeriIlustrasi bendera Uni Emirat Arab (Unsplash.com/Saj Shafique)

Mengutip keterangan resmi Kemendag, persetujuan IUAE–CEPA mencakup pengaturan di bidang perdagangan barang, jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, ekonomi Islam, ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, kerja sama ekonomi, pengadaan barang dan jasa pemerintah, usaha kecil dan menengah, perdagangan digital, serta ketentuan hukum dan isu kelembagaan.

Di bidang perdagangan barang, manfaat ini terlihat dengan terbukanya akses pasar ke UEA melalui penghapusan, pengurangan, dan penurunan tarif bea masuk secara bertahap.

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, menyatakan perundingan IUAE–CEPA sangat bermanfaat bagi Indonesia.

"Salah satu alasannya adalah terbukanya akses pasar ke UEA melalui penghapusan, pengurangan, dan penurunan tarif bea masuk secara bertahap sekitar 94 persen dari total pos tarif UEA sejak perjanjian berlaku (entry into force)," kata dia.

Di bidang perdagangan jasa, UEA berkomitmen membuka sejumlah subsektor jasa dengan Foreign Equity Participation (FEP) hingga 75 persen, yaitu untuk jasa arsitektur, jasa engineering, jasa integrated engineering, jasa perencanaan kota dan lanskap, serta FEP hingga 67 persen untuk jasakonstruksi dan jasa kesehatan.

Kemudian di bidang investasi, persetujuan mencakup kerja sama pertukaran informasi, identifikasi potensi investasi dan kegiatan promosi khususnyaterkait kemitraan dengan Usaha Kecil Menengah (UKM), dorongan terhadap iklim investasi yang kondusif, serta fasilitasi, dorongan, dan dukungan terhadap investasi melalui sovereign wealth fund.

Baca Juga: Anies Tunjuk Petinggi Alfamart Jadi Dirut BUMD PD Pasar Jaya

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya