Gulden: Pengertian dan Sejarahnya di Indonesia

Penjelasan apa itu gulden

Kehidupan manusia tidak terlepas dari yang namanya uang. Segala bentuk kebutuhan membutuhkan uang untuk memenuhinya, seperti makanan, pakaian dan rumah.

Dalam kegiatan ekonomi, uang sebagai alat tukar ada beragam jenisnya. Mata uang berbeda-beda di berbagai wilayah di dunia dan telah disepakati penggunaannya.

Di Indonesia sendiri, ternyata pernah beredar beberapa jenis mata uang sebelum rupiah. Salah satunya adalah gulden. Mata uang ini beredar pada saat masa Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC) datang ke Nusantara.

Apakah kamu pernah mendengar gulden? Berikut penjelasan lengkap seputar apa itu gulden, simak yuk!

Baca Juga: Mirip Banget! Ini 3 Perbedaan Uang dan Mata Uang 

1. Sejarah uang pada masa kerajaan di Indonesia

Gulden: Pengertian dan Sejarahnya di IndonesiaUnplash.com/Joshua Hoehne

Pada zaman dulu sebelum manusia belum mengenal uang, untuk memenuhi kebutuhannya manusia melakukan barter atau saling menukarkan barang atau jasa untuk mendapatkan barang dan jasa yang diinginkan. Akan tetapi, karena sering keseimbangan nilai tukar sulit diraih kesepakatan, maka timbullah kebutuhan akan alat penukar.

Ada dua bukti uang logam tertua di Indonesia dari zaman Hindu-Buddha di Jawa yang terbuat dari perak yang saat ini disimpan di Museum Nasional, yaitu uang logam (no. inv. 2087 dan no. inv. 2119). Uang ini berbentuk cembung, bergambar pot bunga pada sisi depan, dua tangkai bunga, dan garis-garis lekuk sekitarnya seperti ruang-asap, sedangkan sisi belakang bergambar bunga lotus mekar yang terletak di dalam garis berbentuk persegi empat.

Pada masa kerajaan-kerajaan Islam menguasai Indonesia, mata uang yang dikeluarkan yaitu dirham dan mass dari emas atau kasha dari timah oleh Kesultanan Pasai dan Aceh, kasha yang dibuat menggunakan tembaga (Banten) dan picis yang terbuat dari timah (Cirebon). 

Baca Juga: Cuan! Ini 8 Cara Mendapatkan Uang dari Google 

3. Sejarah uang setelah datang bangsa asing hingga era gulden

Gulden: Pengertian dan Sejarahnya di Indonesiawikimedia

Kemudian pada abad ke-16, muncul mata uang yang baru ketika adanya kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia. Portugis mengedarkan mata uang dari perak, yaitu dolar, real, asmat, dan piastre Spanyol.

Setelah portugis, mata uang lainnya beredar di Indonesia ketika VOC atau Kongsi Dagang Hindia Timur datang yaitu gulden, doit, dukat, rijksdaalder dan stuiver yang dibuat menggunakan timah, nikel, tembaga, perak dan emas. Mata uang ini dibuat di Negeri Belanda dan berbentuk pipih bundar dengan ukuran diameter yang tidak sama.

Sebelum menggunakan rupiah, Indonesia telah menggunakan mata uang gulden Belanda dari tahun 1610 sampai 1817. Setelah itu, mata uang baru yaitu gulden Hindia Belanda dikeluarkan oleh pemerintah kolonial. 

Setelah empat tahun setelah merdeka, pada tahun 2 November 1949 rupiah ditetapkan sebagai mata uang kebangsaan Indonesia yang baru. Tetapi pada saat itu, rupiah belum digunakan secara utuh di seluruh Indonesia.

3. Apa itu gulden?

Gulden: Pengertian dan Sejarahnya di Indonesiapexels.com/Pixabay

Berikut beberapa pengertian gulden menurut sumber:

Satuan dasar nilai uang Belanda dan beberapa negara lain, seperti Antilen dan Suriname (guilder; gulden).

  • Wikipedia

Gulden Belanda (bahasa Belanda: gulden, IPA: [ˈɣʏldən]; mata uang: ƒ atau fl.) adalah mata uang Belanda sejak abad ke-17 hingga 2002 ketika digantikan oleh euro. Antara 1999 dan 2002, gulden secara resmi menjadi "subunit nasional" untuk euro.

Gulden berasal dari kata golden yang berarti dari emas, karena gulden dulunya dibuat menggunakan emas dengan simbol ƒ atau fl yang berasal dari mata uang lama yaitu florin. Gulden atau disebut dengan guilder merupakan mata uang yang resmi digunakan oleh Belanda sebagai alat pembayaran sah hingga 2002 sebelum akhirnya diganti dengan mata uang Euro.

Baca Juga: 9 Momen Abang Ojol Dibayar Pakai Uang Asing, Terima atau Balikin?

Dari tulisan di atas, dapat disimpulkan bahwa Gulden adalah mata uang yang berasal dari Negeri Belanda hingga 2002. Mata uang ini juga pernah beredar dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia ketika masa VOC mengusai Indonesia.

Topik:

  • Rinda Faradilla
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya