Sejak Rilis Aplikasi, Pertumbuhan Fore Coffee Naik Pesat

Aplikasi mobile mendukung pertumbuhan bisnis Fore Coffee

Jakarta, IDN Times – Sebagai perusahaan startup kopi on-demand di Indonesia, Fore Coffee menutup kuartal pertama tahun 2019 dengan performa memuaskan. Hal ini didukung berkat kesuksesan dalam mengembangkan aplikasinya.

Didirikan pada Agustus 2018 oleh Robin Boe dan Elisa Suteja, Fore Coffee menjadi perusahaan spesialisasi kopi pertama yang memanfaatkan aplikasi mobile untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

1. Fore Coffee hadir untuk memenuhi gaya hidup generasi millennial Indonesia

Sejak Rilis Aplikasi, Pertumbuhan Fore Coffee Naik Pesatidntimes.com

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi yang pesat di Indonesia membuat masyarakat semakin sensitif terhadap tingkat kecepatan dan pelayanan instan. Proses menunggu terasa menyebalkan, walaupun hanya lima menit.

Firma modal ventura East Ventures pun ikut membuat sebuah hipotesis terkait pola baru konsumen ini, yang akhirnya membuahkan ide bisnis bernama Fore Coffee. Startup ini menyadari bahwa gaya hidup yang praktis dan serba cepat semakin melejit di kalangan generasi millennial Indonesia.

Co-founder dan CEO Fore Coffee, Robin Boe mengatakan, kopi sudah menjadi kebutuhan untuk banyak orang. Namun, tidak semua orang punya waktu untuk pergi ke kedai kopi, mengantri, menunggu pesanan mereka jadi, lalu kembali ke tempat kerja.

“Dengan Fore Coffee, semua hambatan ini bisa kami atasi. Sekarang, mereka bisa melakukan banyak hal lain yang lebih produktif sembari menunggu kopi kami sampai ke tangan mereka dalam sekejap,” ujarnya.

2. Fore Coffee memanfaatkan perkembangan teknologi

Sejak Rilis Aplikasi, Pertumbuhan Fore Coffee Naik Pesatfore.coffee

Sebagai informasi, aplikasi Fore Coffee telah diunduh lebih dari 500.000 kali dan menjadi aplikasi iOS lokal terpopuler ketiga di kategori makanan. Tidak seperti pemain industri kopi konvensional, Fore Coffee menekankan pentingnya penggunaan teknologi sebagai kunci kesuksesan pertumbuhan bisnis. Dukungan teknologi pada performa bisnis Fore Coffee dibuktikan dengan dua hal.

Pertama, Fore Coffee telah menggunakan mesin kopi paling canggih untuk menghasilkan rasa kopi yang konsisten dan berkualitas tinggi. Sedangkan, kedua, kehadiran aplikasi mobile-nya mempermudah proses pemesanan untuk para pelanggan.

3. Lewat aplikasi, layanan Fore Coffee jadi lebih mudah

Sejak Rilis Aplikasi, Pertumbuhan Fore Coffee Naik PesatFore Coffee

Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca menjelaskan, pemanfaatan data mendorong terjadinya kostumisasi yang kemudian akan menciptakan pengalaman baru untuk konsumen. “Dengan menggabungkan hal ini dengan infrastruktur yang dioptimalkan untuk Indonesia, maka distribusi produk dan customer touch point bisa berkembang pesat, jelasnya.”

Berangkat dari kesadaran tersebut, Fore Coffee menggunakan kemajuan teknologi untuk memenuhi kebutuhan yang serba instan. Fore Coffee membuat proses pemesanan pada aplikasi lebih praktis dan mudah, serta mengintegrasikan sistem pembayaran dengan OVO dan GO-PAY, untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam mendapatkan segelas kopi. Cara ini memungkinkan Fore Coffee untuk memenuhi dua kebutuhan pelanggan yang utama yakni kopi dengan harga terjangkau yang bisa diantarkan dengan cepat.

4. Pengembangan aplikasi Fore Coffee membuktikan kesuksesan bisnisnya

Sejak Rilis Aplikasi, Pertumbuhan Fore Coffee Naik PesatFore Coffee

Prioritas utama dari Fore Coffee, menurut Robin, adalah untuk memahami preferensi dan selera pelanggan, kemudian melakukan berbagai inovasi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebelum memasuki era digital, pelaku bisnis harus mengeluarkan biaya tinggi dan waktu yang tidak sedikit untuk melakukan riset pasar dan mengumpulkan data untuk memahami konsumen mereka.

Tingkat akurasinya pun sering kali tidak maksimal. Namun, penggunaan aplikasi Fore Coffee yang cerdas memungkinkan mereka untuk menawarkan inovasi produk dan layanan secara bertahap, sesuai dengan pengolahan data dari aplikasi.

Pada awal pendiriannya, beberapa pihak merasa skeptis dan mengatakan bahwa konsep mereka merupakan gimmick belaka. Namun, hanya dalam waktu delapan bulan sejak diluncurkan, Fore Coffee telah mengalami perkembangan pesat, menambah tenaga dari 90 menjadi 200 karyawan di mana setengah di antaranya adalah barista. Kesuksesan Fore Coffee dalam mengembangkan aplikasinya menjadi sebuah pembuktian diri bagi perusahaan rintisan ini.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya