MIND ID Reforestasi di 17.267 Hektare Kawasan Bekas Tambang

Reforestasi demi wujudkan Net Zero Emission

Jakarta, IDN Times - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) holding pertambangan tercatat telah merealisasikan program reforestasi atau penghutanan kembali di 17.267 hektare (ha) kawasan bekas pertambangan miliknya hingga tahun 2021.

Program ini menjadi salah satu strategi BUMN dalam mendukung pemerintah untuk mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 20 persen pada 2030. Bahkan, mencapai Net Zero Emissions pada 2060 mendatang. Reforestasi yang telah dilaksanakan tersebut diprakirakan sudah bisa menyerap sebanyak195.000 nilai karbon.

“Reforestasi adalah instrumen terbanyak dan terbaik untuk menyerap karbon, sehingga kontribusinya sangat besar untuk menurunkan emisi karbon. Dari 17.267 ha lahan yang kami reforestasi kami perkirakan sudah bisa menyerap 195.000 nilai karbon,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan, dikutip dari ANTARA, Sabtu, (10/12/2022).

Baca Juga: Ini Sederet Upaya MIND ID Realisasikan Target Emisi Nol Bersih 

1. Ada sejumlah strategi lain menuju emisi nol karbon selain reforestasi

MIND ID Reforestasi di 17.267 Hektare  Kawasan Bekas TambangMenteri BUMN, Erick Thohir (dok. Tim Publikasi Erick Thohir)

Dany mengatakan bahwa ada sejumlah strategi lainnya yang sekiranya harus dilakukan MIND ID untuk memperkuat pencapaian emisi nol karbon. Beberapa di antaranya yaitu meningkatkan penggunaan gas bumi 40 persen sampai 50 persen dari 2021 hingga 2030. 

Kemudian, fokus pada pemanfaatan pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan atau ramah lingkungan. Strategi ini dinilai sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Menteri BUMN Erick Thohir dalam menuju net zero emission tahun 2060.

Target tersebut terus dikejar dengan mempersiapkan tiga program simultan yakni, renewable development melalui energy transition mechanism (ETM), Pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electronic vehicle (EV), dan klaster industri hijau (green industrial cluster).

Baca Juga: MIND ID Terus Dorong Digitalisasi di Industri Pertambangan

2. MIND ID memimpin upaya pengembangan baterai

MIND ID Reforestasi di 17.267 Hektare  Kawasan Bekas TambangMIND ID tegaskan komitmen untuk menerapkan Smart Operation di Industri Pertambangan. (Dok. MIND ID)

Terkait pengembangan ekosistem listrik tersebut, Dany mengungkapkan, MIND ID juga menjadi holding dari Indonesia Battery Corporation (IBC) yang memimpin upaya pengembangannya. Melalui IBC, kata Dany, MIND ID akan memproduksi baterai sendiri agar IBC dapat memanfaatkan aluminium dan nikel di Indonesia dengan maksimal.

IBC direncanakan fokus pada prototipe baterai untuk motor listrik. Setelah itu, beralih kepada ekspansi kapasitas produksi baterai kendaraan listrik pada 2027. Melalui rencana ini, maka IBC diharapkan dapat menguasai teknologi baterai di 2030 mendatang.

Erick Thohir juga sempat mengungkapkan, kementerian BUMN memiliki tiga langkah strategis dalam mengembangkan ekosistem listrik tersebut. Langkah pertama, yaitu menyiapkan bahan baku industri baterai EV. Kemudian, menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur EV, dan disusul investasi secara masif untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Baca Juga: MIND ID Pakai Jurus Sirkular Ekonomi untuk Turunkan Emisi Karbon

3. Kota Solo cocok jadi tempat RnD pertambangan

MIND ID Reforestasi di 17.267 Hektare  Kawasan Bekas TambangOtoritas Jasa Keuangan bekerja sama dengan GoTo meluncurkan Program Kampus UMKM Bersama di GoTo UMKM Center, Solo Technopark, Surakarta, Kamis, (30/9/2021). (Dok. OJK)

Terlepas dari hal itu, Dany menyebut bahwa Kota Solo, Jawa Tengah cocok menjadi tempat pengembangan research and development (RnD) teknologi bidang pertambangan. Terlebih lagi dengan adanya Solo Technopark, yang dipercaya mampu mengambil peran untuk membina Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bidang industri tambang.

"UMKM binaan kami tidak hanya di lokasi tambang, tapi juga di seluruh Indonesia. Makanya kita harus berfikir holistik, Solo punya STP yang bisa mengambil peran untuk industri tambang dan itu bisa dimulai dari hal kecil," tuturnya.

Sebagai informasi, MIND ID membina ribuan UMKM untuk bisa naik kelas, yang berasal dari berbagai sektor, seperti perdagangan, jasa, industri, pertanian, peternakan, dan perkebunan. Pengembangan juga dilakukan MIND ID untu membantu UMKM menjadi bagian terpenting dari rantai pasok MIND ID di Tanah Air.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya