Mengenal Portofolio Efek, Mulai dari Penerapan, Bentuk dan Contohnya

Portofolio yang memberikan resiko rendah

Portofolio efek merupakan kumpulan dari instrumen investasi, seperti saham, obligasi, reksa dana dan lainnya. Portofolio efek juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari surat-surat berharga kepemilikan sebuah lembaga maupun individu.

Portofolio efek bisa disebut sebagai istilah dari investasi ketika investor menambahkan banyak instrument ke portofolio investasi, untuk mengambil tingkatan resiko yang lebih kecil. Resiko ini tentunya akan memengaruhi portofolio investor, jika investor memiliki banyak investasi maka efek resiko yang dimiliki akan sangat kecil.

Salah satu bentuk portofolio efek di Indonesia ialah reksa dana uang. Reksa dana sendiri merupakan alternatif untuk masyarakat pemodal kecil dan tidak memiliki banyak waktu serta keahlian untuk menghitung risiko atas investasi yang mereka tanamkan.

Agar lebih jelas, mari pahami tentang portofolio efek di bawah ini. Mulai dari penerapan hingga contohnya. Yuk, simak baik-baik.

Baca Juga: Pengertian Nirdividen dalam Pasar Modal

1. Portofolio efek dalam reksa dana

Mengenal Portofolio Efek, Mulai dari Penerapan, Bentuk dan Contohnyaunsplash.com/Austin Distel

Portofolio Efek dalam reksa dana diatur dalam Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995, pasal 1 ayat 27 yang didalamnya menjelaskan bahwa reksa dana merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal.

Selanjutnya dana yang dikumpulkan di reksa dana tersebut akan diinvestasikan kembali dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Bentuk portofolio efek dari reksa dana banyak macamnya, salah satunya seperti reksa dana pasar uang portofolio efeknya berupa obligasi, deposito, dan sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Kemudian, reksa dana campuran memiliki portofolio efek berupa obligasi secara bersama-sama yaitu saham dan deposito. Serta yang terakhir adalah portofolio reksa dana saham yang portofolio efeknya merupakan saham.

Baca Juga: Portofolio Investasi: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuat

2. Penerapan portofolio efek

Mengenal Portofolio Efek, Mulai dari Penerapan, Bentuk dan Contohnyailustrasi reksa dana (Pexels.com/energepic.com)

Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang mengalokasikan dana 100 persen kepada instrumen pasar uang. Contohnya seperti SBI atau sertifikat bank Indonesia, obligasi jatuh tempo kurang dari setahun, dan deposito berjangka.

Jenis reksa dana satu ini sangat cocok dipilih untuk para investor pemula karena tingkat resikonya rendah dan berjangka waktu singkat kurang dari  setahun.

Reksa dana pasar uang melakukan investasi dengan komponen portofolio investasi 100 persen dari NAB pada instrumen pasar uang dan efek yang bersifat utang. Reksa dana ini diterbitkan oleh korporasi yang sudah dijual dalam bursa efek baik dalam negeri maupun luar negeri dengan jangka waktu kurang dari satu tahun, sesuai perundangan-undangan yang berlaku.

Tujuan dari reksa dana pasar uang adalah dalam jangka waktu pendek atau menengah dapat menghasilkan tingkat pertumbuhan yang optimal dan likuiditas yang tinggi.

Dalam mengelola portofolio efek harus ada pihak yang bertanggung jawab. Dalam reksa dana portofolio efek merupakan tanggung jawab dari manajer investasi.

Manajer Investasi (MI) bertanggung jawab untuk membuat aplikasi aset, menyusun dan mempraktekkan strategi-strategi investasi, dan membuat resiko investasi rendah. Tanggung jawab lain dari manajer investasi adalah dipercayakan oleh investor untuk dapat menyesuaikan perubahan yang terjadi pada bursa efek dengan portofolio efek reksa dana yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Bentuk dan sifat portofolio efek

Mengenal Portofolio Efek, Mulai dari Penerapan, Bentuk dan ContohnyaIlustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Portofolio efek memiliki banyak bentuk, yaitu berupa:

  • Deposito
  • Obligasi
  • Saham
  • Sertifikat Bank Indonesia
  • Surat utang
  • Saham
  • Obligasi secara bersama-sama

Selain itu juga, dalam penerapannya portofolio efek ini memiliki sifat yang sangat strategis. Sifat strategis ini memiliki tujuan agar para investor dapat memegang aset dalam jangka waktu yang lama.

Sifat strategis ini juga dapat dilakukan untuk menjual dan membeli aset. Hal ini diharapkan agar income yang didapatkan besar dalam jangka waktu yang pendek.

4. Contoh portofolio efek

Mengenal Portofolio Efek, Mulai dari Penerapan, Bentuk dan Contohnyailustrasi mengetahui portofolio (unsplash.com/Scott Graham)

Contoh portofolio efek dalam aktivitas sehari-hari adalah menggunakan jasa maupun produk dari banyak perusahaan. Seperti menggunakan produk sabun dan pasta gigi. Produsen yang terkenal untuk produk-produk tersebut adalah Unilever.

Perusahaan tersebut merupakan perusahaan terbuka. Perusahaan terbuka merupakan perusahaan yang sumber pendanaannya berasal dari penerbitan obligasi dan efek saham. Berikut penjelasannya:

  • Efek saham
    merupakan surat berharga yang didalamnya menerangkan hak kepemilikan sebuah perusahaan. Ketika investor berinvestasi kepada sebuah perusahaan maka investor itu sudah menjadi pemilik perusahaan.
  • Efek obligasi
    Surat berharga yang didalamnya menerangkan dan menyatakan bukti hutang dari sebuah perusahaan. Investor yang berinvestasi pada obligasi berarti investor tersebut telah memberikan pinjaman kepada perusahaan.

Dana-dana yang telah dihimpun dari investor tersebut diinvestasikan dalam efek saham dan efek obligasi. Dana yang telah diinvestasikan tersebut memberikan banyak efek sekaligus, inilah yang disebut portofolio efek.

5. Kerugian portofolio efek

Mengenal Portofolio Efek, Mulai dari Penerapan, Bentuk dan Contohnyailustrasi portofolio saham (IDN Times/Aditya Pratama)

Portofolio efek merupakan bentuk dari portofolio yang memiliki resiko rendah. Namun, ternyata dalam kasus tertentu portofolio efek justru menimbulkan resiko yang tinggi .

Resiko tinggi ini terdapat ketika dana investor yang sudah di tanam dalam portofolio efek tidak bisa dikembalikan. Apabila investor memaksa untuk menjual portofolio efeknya maka investor tersebut akan rugi yang disebut dengan risiko likuiditas.

Demikianlah pembahasan tentang portofolio efek yang sudah dilengkapi dengan contoh. Semoga artikel ini bermanfaat, ya.

Baca Juga: 4 Jenis Reksa Dana, Mana yang Jadi Pilihanmu? 

Topik:

  • Rizna Hidayah
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya