Resesi: Pengertian, Faktor dan Dampaknya

Hampir terjadi di seluruh negara dalam setahun terakhir

Resesi adalah keadaan ketika terjadinya penurunan ekonomi suatu negara melebihi dua kuartal secara berurutan. Ciri terjadinya resesi pada sebuah negara adalah ditandai dengan menurunnya penjualan ritel, meningkatnya jumlah pengangguran, dan kontraksi di bagian manufaktur yang cukup lama pada satu periode.

Agar lebih memahami tentang resesi, simak penjelasan di bawah ini. Dilengkai juga dengan faktor dan dampaknya bagi negara maupun masyarakat. Keep scrolling!

1. Pengertian resesi

Resesi: Pengertian, Faktor dan DampaknyaIlustrasi resesi ekonomi (pexels.com/Leeloo The first)

Resesi dalam ekonomi makro adalah kondisi saat produk domestic bruto menurun. Atau saat pertumbuhan dari ekonomi riil memiliki nilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam periode satu tahun.

Dengan kata lain resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat cepat. Resesi berdampak buruk yang membuat penurunan kesehatan pada aktivitas ekonomi sehingga mempengaruhi investasi, lapangan kerja, dan keuntungan yang didapatkan sebuah perusahaan.

Resesi dapat diartikan meningkatnya harga-harga produk di pasar secara tajam atau disebut dengan inflasi. Resesi juga dapat didefiniskan sebagai ekonomi yang mengalami penurunan aktivitas yang drastis dan berkepanjangan.

Drastisnya penurunan ekonomi tersebut merupakan dampak dari depresi parah atau akibat kebangkrutan ekonomi.

2. Faktor-faktor penyebab resesi

Resesi: Pengertian, Faktor dan DampaknyaIlustrasi krisis ekonomi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Berikut dibawah ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya resesi:

  • Produksi konsumsi yang tidak seimbang

Apabila produksi tinggi namun tidak diseimbangkan dengan daya beli masyarakat yang tinggi juga, hal tersebut akan mengakibatkan penumpukan persediaan barang. Sehingga barang-barang di pasar akan mengalami penurunan yang tajam.

Tidak baik juga apabila daya beli masyarakat tinggi, tapi produksi yang dilakukan rendah maka kebutuhan dari masyarakat tidak terpenuhi, yang menyebabkan pemerintah harus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Impor barang secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan keuntungan pada perusahaan dan lemahnya harga saham di pasar modal.

Oleh karena itu, kesimbangan antara konsumsi atau daya beli masyarakat dan produksi merupakan sebuah dasar dari pertumbuhan ekonomi. Jika keduanya tidak seimbang maka akan terjadi masalah pada siklus ekonomi yang disebut dengan resesi.

  • Hutang yang berlebihan

Fungsi pertama hutang adalah untuk menutupi kebutuhan suatu negara. Namun, apabila hutang suatu negara tersebut memiliki jumlah yang terlalu banyak sehingga tidak mampu membayar, maka negara tersebut akan mengalami kebangkrutan yang membuat perekonomiannya turun drastis dan mengakibatkan resesi.

  • Penggelembungan aset

Penggelembungan aset pernah terjadi pada tahun 1990-an ketika investasi didorong oleh emosional tanpa perhitungan yang tepat. Saat itu pasar saham mendapatkan keuntungan yang besar yang membuat para investor menggelembungkan asetnya.

Alan Greenspan selaku mantan pemimpin FED mengungkapkan istilah “kegembiraan rasional” yaitu yang menggambarkan investasi yang didorong oleh emosional ini menggelembungkan pasar saham, yang gelembungnya tiba-tiba pecah. Sehingga membuat para investor menjadi panic selling yang akhirnya membuat pasar hancur akibat harga yang terlalu tinggi lalu berakhir dengan resesi.

  • Inflasi

Tren harga yang terus naik dari waktu ke waktu secara stabil disebut dengan Inflasi. Sebenarnya inflasi bukan hal buruk bagi ekonomi, namun jika berlebihan siklus kenaikannya maka akan membahayakan dan mengakibatkan resesi.

  • Deflasi

Deflasi adalah kebalikan dari Inflasi yaitu penurunan harga yang terjadi secara signifikan dari waktu ke waktu. Dampak dari deflasi dapat menyebabkan penurunan upah dari pekerja dan akan bertampak pada penekanan harga.

Deflasi yang lepas kendali akan membuat orang-orang berhenti berbelanja, yang akan berdampak buruk bagi ekonomi suatu negara. Contohnya pernah terjadi pada Jepang di tahun 1990-an, Jepang mengalami resesi ketika itu deflasi yang terjadi tidak terkontrol oleh pemerintahan Jepang.

Baca Juga: Perguruan Tinggi Swasta Lebih Berisiko Terdampak Resesi Ekonomi

3. Dampak resesi pada negara

Resesi: Pengertian, Faktor dan DampaknyaIlustrasi depresi ekonomi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Resesi yang terjadi akan mengakibatkan kerusakan pada kegiatan ekonomi yang menyebabkan dampak buruk. Berikut adalah dampak-dampak yang disebabkan oleh resesi:

  • Investasi mengalami penurunan

Dampak yang paling utama dirasakan adalah turunnya tingkat investasi. Investor menjadi mengurungkan niatnya untuk berinvestasi karena aktivitas ekonomi berhenti atau mengalami penurunan.

  • Tingginya angka pengangguran

Tingkat pengangguran semakin tinggi karena tingginya angka PHK. Hal ini merupakan salah satu efek domino yang terjadi jika kegiatan ekonomi mengalami penurunan. 

Naiknya angka pengangguran ini merupakan efek samping dari tidak berjalannya pergerakan ekonomi pada suatu negara. Tidak bergeraknya ekonomi disebabkan karena minat masyarakat untuk membeli berkurang, sehingga produksi barang pun sangat rendah.

  • Inflasi dan deflasi

Dampak selanjutnya dari resesi adalah naiknya harga barang secara terus menerus atau Inflasi. Sedangkan deflasi yaitu turunnya harga barang secara terus menerus. 

4. Dampak resesi kepada masyarakat

Resesi: Pengertian, Faktor dan DampaknyaIlustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jika suatu negara mengalami resesi maka yang akan mengalami dampak buruknya adalah masyarakat negara tersebut. Berikut di bawah ini adalah dampak langsung yang dialami masyarakat ketika negaranya mengalami resesi:

  • Pendapatan menurun

Masyarakat akan langsung merasakan dampak dari resesi dengan ditandai turunnya pendapatan tetap mereka. Hal tersebut mengakibatkan tingkat kemiskinan semakin naik, yang akan memberikan efek domino lain yaitu tingkat kriminalitas yang tinggi .

  • Migrasi

Migrasi merupakan salah satu dampak yang terjadi kepada masyarakat. Masyarakat akan melakukan migrasi besar-besaran yang mengakibatkan jumlah penduduk pada daerah migrasi menjadi meningkat.

Sehingga muncul kesenjangan sosial antara penduduk asli dan penduduk migrasi, dampak lainnya adalah terjadinya benturan dari perbedaan budaya antara penduduk.

  • Lapangan pekerjaan semakin sedikit

Sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia akibat resesi mengakibatkan masyarakat sulit mendapatkan pekerjaan. Sedangkan disisi lain banyak pula masyarakat yang di PHK akibat resesi yang terjadi yaitu penurunannya produksi barang.

Sehingga hal tersebut tidak mungkin untuk suatu perusahaan membuka karyawan baru. Hal inilah yang mengakibatkan lapangan pekerjaan semakin sedikit.

  • Konflik sosial

Konflik sosial merupakan salah satu dampak langsung yang dirasakan masyarakat akibat resesi. Hal ini terjadi karena adanya ketimpangan antara masyarakat kelas atas dengan kelas bawah, atau kelas-kelas tertentu yang semakin mencolok perbedaan ketika resesi terjadi.

Demikianlah penjelasan mengenai resesi. Hal ini hampir terjadi di seluruh negara dalam satu tahun belakang ini akibat pandemik virus yang mengakibatkan banyak perekonomian suatu negara turun.

Baca Juga: 5 Tips Hadapi Resesi ala Felicia Putri, Jangan Takut!

Topik:

  • Rizna Hidayah

Berita Terkini Lainnya