Petani Milenial Jabar, dari Desa Sampai ke Jepang

#JabarJuara Jadi sumber ketahanan pangan

Di Provinsi Jawa Barat saat ini sektor pertanian belum menjadi banyak pilihan pekerjaan bagi anak muda atau generasi millennial. Banyak dari mereka masih memilih untuk bekerja kantoran maupun membangun usaha sendiri di luar bidang pertanian. Jadi bisa dibilang jumlah petani muda di Jabar masih relatif kecil.

Padahal tenaga baru di bidang ini masih terus dibutuhkan karena menjadi sektor penyumbang ekonomi terbesar ke-3 di Jawa Barat. Itulah kenapa, program Petani Milenial diharapkan dapat menyelesaikan keterbatasan tersebut. Dengan begitu bisa meningkatkan produktivitas dan swasembada pangan.

Lalu apa sih, Petani Milenial? Ini merupakan program pengembangan untuk para petani muda Jawa Barat di berbagai komoditas agrikultur. Kini program ini pun terbilang sukses karena mampu menggaet banyak generasi muda!

1. Petani Milenial diminati generasi muda

Petani Milenial Jabar, dari Desa Sampai ke JepangBincang-bincang dalam acara wisuda Petani Milenial (jabarprov.go.id)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebutkan terdapat jumlah peningkatan minat yang signifikan pada angkatan tahun 2022, yaitu 20.894 pendaftar. Jumlah tersebut meningkat tajam dibanding tahun 2021, yaitu hanya sebanyak 8.996 pendaftar. Bahkan pendaftar Petani Milenial untuk tahun 2023, kini sudah mencapai 30 ribu orang.

"Terjadi peningkatan minat dari 8.996 pendaftar di tahun 2021 naik signifikan menjadi 20.894 pendaftar di tahun 2022. Untuk 2023 ini sudah 30 ribuan pendaftar," ujarnya dikutip dari JabarProv.go.id

"Tentu tidak semua pendaftar lulus tahap awal karena ada seleksi umur, kelayakan, dan lainnya," tambah pria yang akrab disapa Kang Emil ini.

Tentunya peningkatan jumlah pendaftar ini menandakan bahwa program Petani Milenial berhasil menggaet banyak generasi muda. Hal ini juga akan berdampak baik untuk menjaga regenerasi petani di Jabar.

"Tanda bahwa program Petani Milenial ini sangat diminati sebagai jawaban terhadap dua hal, yaitu akan menjadi sumber ketahanan pangan dan kenaikan ini membuktikan regenerasi petani akan terjaga," jelas Kang Emil.

2. Sebanyak 4.095 Petani Milenial telah diwisuda

Petani Milenial Jabar, dari Desa Sampai ke JepangProgram Petani Milenial Jawa Barat (dok. jabarprov.go.id)

Pada tahun 2022, sebanyak 4.095 Petani Milenial Jawa Barat telah diwisuda di Graha Sanusi Kampus Universitas Padjajaran, Kota Bandung, Selasa (30/5/2023). Acara ini juga dihadiri oleh Ridwan Kamil, sebagai penggagas programnya.

Kang Emil mengatakan, 4.095 Petani Milenial yang diwisuda ini merupakan kriteria yang berhasil mengikuti pendampingan secara penuh dan mendapatkan perubahan dari sisi ekonomi. Setidaknya ada empat kategori Petani Milenial yang diwisuda. Berikut di antaranya:

  • Kategori Pemula, yaitu belum berusaha dan belum memiliki pengalaman atau pemahaman tentang bertani.
  • Kategori Lanjutan, sudah memulai usaha dan masih dalam tahap pemenuhan kebutuhan dasar.
  • Kategori Madya, sudah berusaha dan masih dalam tahap pemenuhan kebutuhan lanjutan.
  • Kategori Utama, telah menjadi inspirator dari seluruh Petani Milenial karena sudah memiliki ekosistem yang mandiri.

Baca Juga: Kang Emil Wisuda 4.095 Petani Milenial Jabar Angkatan 2022  

3. Bakal jadi penerus pertanian Jabar

Petani Milenial Jabar, dari Desa Sampai ke JepangSekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja (dok. jabarprov.go.id)

Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, program Petani Milenial ini merupakan penerus pertanian di Jabar. Pasalnya, mereka akan menjadi tumpuan regenerasi petani yang saat ini jumlahnya semakin sedikit.

Jadi diharapkan ketika generasi muda ikut berkontribusi, maka sektor pertanian memiliki peluang besar untuk bertahan. Bahkan tidak menutup kemungkinan bisa berkembang menjadi sektor yang diandalkan Jabar dalam menghadapi krisis, dengan ilmu dan metode pertanian berbasis teknologi, inovasi, serta kolaborasi.

“Ada satu keyakinan kalau kita melihat pertumbuhan ekonomi bisa bertahan karena sektor pertanian, kita menopang dengan sangat baik,” ujar Setiawan dikutip dari laman JabarProv.go.id.

Setiawan menekankan para petani muda ini perlu memiliki beberapa kemampuan agar cepat berkembang. Beberapa di antaranya seperti kemampuan menyelesaikan masalah, kreatif, berpikir kritis, berkolaborasi, berinteraksi, bernegosiasi sampai beradaptasi.

“Skill ini tidak terbatas, (bisa berlaku) di bidang apa pun. Seperti contoh teknik negosiasi, mau tidak mau kalian harus memiliki. Jadi bukan hanya pintar memproduksi tapi bagaimana barang yang sudah terbentuk ini dinegosiasikan dengan offtaker, Anda harus punya itu,” tambah Setiawan.

4. Dari desa sampai berangkat ke Jepang

Petani Milenial Jabar, dari Desa Sampai ke JepangProses wisuda Petani Milenial (dok. jabarprov.go.id)

Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar, Yuke Mauliani Septina menjelaskan, Petani Milenial memiliki program baru. Salah satunya adalah memberikan kesempatan petani muda yang terpilih untuk magang di Jepang. Diharapkan dengan kesempatan itu, mereka bisa melebarkan sayap hingga ke mancanegara, terutama dalam memperluas pasar penjualan.

Para Petani Milenial yang diberangkatkan telah melalui proses seleksi yang dilakukan oleh Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia Disnakertrans Jawa Barat dan lembaga penyalur kerja. Hasilnya sebanyak 39 petani muda lolos untuk mengikuti pelatihan angkatan pertama 2022.

Kemudian dari situ, ada lima peserta yang sudah melakukan interview dan mendapatkan kontrak magang dengan perusahaan Jepang di bidang pertanian. Kini masih ada 24 peserta lainnya yang tengah melakukan proses interview dengan perusahaan di Jepang.

Program Petani Milenial sendiri dimulai tahun 2021 oleh Ridwan Kamil, yang merupakan usaha pengembangan pertanian. Program ini bertujuan untuk menciptakan sistem pertanian yang mandiri, maju, dan berkelanjutan. Tagline-nya adalah, “Tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia”. Kini #JabarJuara di bidang pertanian!

Baca Juga: 5 Pencapaian Jabar Pimpinan Ridwan Kamil, Termasuk Juara Umum PON 2021

Abigail Putra Photo Verified Abigail Putra

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya